Kemenag Tegaskan Peran Kunci Petugas Embarkasi dalam Keberangkatan Gelombang II

Nasional879 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan pentingnya peran petugas embarkasi dalam memastikan kelancaran keberangkatan jemaah haji gelombang kedua ke Arab Saudi. Hal ini disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, M Zein, dalam konferensi pers hari ke-18 penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M, di Jeddah.

M Zein menerangkan, gelombang kedua yang mulai diberangkatkan sejak 16 Mei 2025 menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah, memiliki karakteristik khusus yang memerlukan perhatian ekstra dari petugas embarkasi. Satu kesalahan data bisa mengganggu proses imigrasi.

“Sistem pra-manifest akan terkunci otomatis lima jam sebelum take-off. Karena itu, petugas embarkasi harus memastikan semua data jemaah sudah benar dan tervalidasi. Begitu sistem terkunci, tidak ada lagi ruang koreksi,” tegas Zein.

Baca juga : Akhirnya Terwujud, Impian 13 Tahun Pasutri Asal Padang untuk Berhaji

Dia menekankan, verifikasi data jemaah adalah titik awal yang sangat menentukan kelancaran proses di bandara Saudi. Jika ada kesalahan, bukan hanya berdampak pada jemaah bersangkutan, tapi bisa mengganggu keseluruhan sistem penerbangan dan pelayanan imigrasi.

Penandaan Visual Tugas Krusial

Tugas lain yang menjadi sorotan adalah pemberian penanda visual bagi jemaah berdasarkan layanan syarikah. Setiap jemaah wajib ditempeli stiker warna pada paspor dan diikatkan pita warna pada tas mereka.

Petugas embarkasi harus memahami dan melaksanakan skema penandaan ini secara disiplin. Ini penting agar tidak terjadi kekeliruan rute pelayanan setibanya di Jeddah, terutama bagi kloter dengan layanan syarikah campuran,” jelasnya.

Jemaah Berihram Sebelum Naik Pesawat

Baca juga : 117 WNI Jemaah dengan Visa Non-Haji Dideportasi Pemerintah Saudi

Karena seluruh jemaah gelombang kedua langsung menuju Makkah tanpa transit di Madinah, mereka wajib berpakaian ihram sejak dari embarkasi. Petugas diminta memberikan bimbingan terakhir tentang manasik ihram dan memastikan semua jemaah sudah mengenakan pakaian ihram serta melafalkan niat sebelum naik pesawat.

READ  RI Turki Kembangkan EBT Nuklir Hidrogen Baterai

“Kesalahan di titik ini bisa berakibat fatal bagi keabsahan ibadah. Petugas harus hadir sebagai pendamping ibadah, bukan sekadar pelaksana teknis,” ujar Zein.

Siap Secara Digital

Petugas juga ditugaskan memastikan jemaah memahami penggunaan Kartu Nusuk yang menjadi identitas digital selama berada di Arab Saudi. Khusus bagi jemaah lansia atau yang belum terbiasa dengan teknologi, petugas diminta memberikan pendampingan intensif.

Sinergi Layanan

Baca juga : Hukuman Haji Ilegal: Penjara, Denda, Deportasi dan Cekal 10 Tahun

Menutup keterangannya, Zein menyatakan bahwa kualitas penyelenggaraan haji di Arab Saudi sangat ditentukan oleh kesiapan dari tanah air, khususnya oleh petugas embarkasi.

“Kita percaya bahwa sinergi dan disiplin dari para petugas, dimulai sejak embarkasi, adalah fondasi dari pelayanan haji yang aman, nyaman, dan mabrur,” tandasnya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *