RM.id Rakyat Merdeka – Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat kapasitas pengelolaan zakat dan wakaf di daerah. Melalui Subdirektorat Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Kemenag menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Pengelola Zakat dan Wakaf di Maluku Tahun 2025.
Kegiatan berlangsung di Aula Balai Diklat Keagamaan (BDK) Ambon, yang dibuka secara resmi oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof. Waryono Abdul Ghofur, melalui virtual zoom meeting. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Maluku Rusydi Latuconsina mewakili Kakanwil Kemenag Maluku Yamin, Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Muhibuddin, Kepala BDK Ambon Abdullah Paty, serta para peserta pelatihan dari berbagai lembaga pengelola zakat dan wakaf.
Dalam arahannya, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Prof. Waryono Abdul Ghofur menegaskan pentingnya membangun profesionalitas dan totalitas kerja di kalangan nazhir. Menurutnya, penguatan kompetensi menjadi kunci agar pengelolaan zakat dan wakaf dapat berjalan optimal serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Baca juga : Kementan Dorong Percepatan Varietas Tanaman Dan Perizinan Pupuk
“Diharapkan Maluku dapat menjadi mercusuar dalam menggerakkan masyarakat Indonesia untuk berzakat dan berwakaf melalui lembaga resmi dengan membangun kepercayaan publik. Salah satu bentuknya adalah melalui laporan yang transparan dan akuntabel,” ujar Prof. Waryono.
Ia menambahkan, Kemenag berkomitmen mendorong transformasi tata kelola zakat dan wakaf menuju sistem yang profesional, modern, dan terintegrasi dengan prinsip good governance.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku Yamin, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kabag TU Kanwil, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai pelatihan ini memiliki makna strategis dalam meningkatkan kualitas pengelolaan zakat dan wakaf yang profesional, akuntabel, dan berkelanjutan.
Baca juga : Ketum Baru PIRA Tegaskan Komitmen Penguatan Perempuan
“Tantangan pengelolaan wakaf semakin kompleks, mulai dari pendataan, administrasi, pengembangan aset, hingga pemanfaatan hasil wakaf untuk kesejahteraan masyarakat. Karena itu, pembekalan keterampilan teknis dan pengetahuan manajerial kepada nazhir sangat penting untuk memastikan amanah wakif terlaksana dengan baik,” jelasnya.
Kakanwil juga berharap pelatihan ini dapat menjadi wadah bagi para nazhir untuk bertukar pengalaman dan membangun jejaring kerja yang saling mendukung dalam ekosistem zakat dan wakaf di Maluku.
Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Muhibuddin, dalam kesempatan yang sama, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang dengan pendekatan kolaboratif lintas lembaga.
Baca juga : Kementerian LH Verifikasi Lokasi Pembangunan PSEL di TPA Burangkeng Bekasi
“Kegiatan ini didesain melalui petaholic collaboration dengan melibatkan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional (Pusbangkom). Harapannya, peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan konseptual, tetapi juga keterampilan praktis dalam tata kelola zakat dan wakaf,” terang Muhibuddin.
Menurutnya, pelatihan ini juga menjadi momentum penting dalam membangun ekosistem zakat dan wakaf yang profesional, amanah, dan berkelanjutan di daerah.
Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Pengelola Zakat dan Wakaf di Provinsi Maluku diikuti oleh para pengelola zakat dan wakaf dari berbagai lembaga di wilayah tersebut. Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat peran Kemenag dalam mendorong terwujudnya tata kelola zakat dan wakaf yang berdaya guna, terpercaya, dan memberi manfaat luas bagi kesejahteraan umat.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.