RM.id Rakyat Merdeka – Putri Kusuma Wardani (Putri KW) harus mengubur mimpi tampil di partai puncak Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 di Prancis. Langkah tunggal putri andalan Indonesia itu terhenti di babak semifinal usai kalah dari wakil Jepang, Akane Yamaguchi, kemarin.
Putri yang kini menempati peringkat 9 dunia tampil gigih sepanjang pertandingan di Adidas Arena Paris. Ia sempat memaksa laga berjalan tiga gim setelah merebut gim kedua dengan skor 21-14. Namun, kesalahan beruntun di gim penentuan membuat Yamaguchi menutup laga 21-6. Skor akhir 17-21, 21-14, 6-21 untuk kemenangan tunggal putri Jepang itu.
Gim pertama berlangsung ketat. Putri sempat menyamakan kedudukan 13-13, tetapi Yamaguchi yang lebih stabil akhirnya menang 21-17.
Baca juga : Prabowo: Saya Kecewa, Usut Tuntas! Petugas Tanggung Jawab
Di gim kedua, Putri menunjukkan permainan agresif. Serangan smes keras dan variasi netting silang membuat lawan kewalahan hingga menutup gim 21-14. Namun, momentum itu tidak bertahan lama.
Gim ketiga berubah menjadi mimpi buruk. Kesalahan sendiri berulang kali dilakukan Putri. Pukulan keluar lapangan dan tersangkut di net membuat Yamaguchi mendominasi sejak awal. Putri hanya mampu meraih enam poin sebelum laga ditutup dengan 21-6.
Dengan hasil ini, catatan pertemuan Putri KW dengan Yamaguchi menjadi 0-4.
Baca juga : Affan, Mati Syahid
Gagal ke final, Putri harus puas membawa pulang medali perunggu. Ini menjadi capaian terbaik tunggal putri Indonesia dalam satu dekade terakhir. Terakhir kali tunggal putri Indonesia meraih medali di Kejuaraan Dunia adalah lewat Lindaweni Fanetri pada 2015.
Sebelumnya, Putri melaju ke semifinal dengan perjuangan keras. Di perempat final, ia menyingkirkan juara dunia 2019 asal India, Pusarla V. Sindhu, dengan skor 21-14, 13-21, 21- 16. Kemenangan ini sekaligus memutus paceklik prestasi tunggal putri di ajang ini.
Selain Putri KW, tidak ada kontingen Indonesia yang berhasil melaju sampai semifinal. Tunggal putra Jonatan Christie terhenti di perempat final. Begitu juga dengan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi.
Baca juga : Sahroni, Mulutmu Harimaumu
Di sektor ganda putra dan ganda campuran, Indonesia juga gagal menembus semifinal. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak delapan besar, sementara pasangan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja tumbang di babak yang sama.
Dengan perunggu dari Putri KW, Indonesia pulang dengan satu medali dari Paris. Meski bukan hasil maksimal, pencapaian Putri menjadi sinyal kebangkitan sektor tunggal putri yang selama ini tertinggal dari sektor lain.
Hasil ini menunjukkan bahwa regenerasi di tunggal putri mulai membuahkan hasil. Performa Putri KW di Paris menjadi titik balik, membuktikan bahwa pemain muda Indonesia mampu bersaing di level tertinggi. Namun, kesalahan sendiri di gim penentuan menjadi catatan penting. Ke depan, konsistensi dan mental tanding harus terus diasah agar Putri mampu bersaing dengan pemain papan atas seperti Yamaguchi dan Chen Yufei. [DNU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.