Danantara yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto memiliki makna filosofis: “Daya” berarti kekuatan, “Anagata” berarti masa depan, dan “Nusantara” berarti Indonesia, yang jika diinterprestasikan menjadi sebuah kekuatan nyata bagi keindonesiaan. Secara khusus Danantara diorientasikan untuk menjadi kekuatan nasional. Danantara diluncurkan pada 24 Febuari 2025 dengan orientasi mengelola berbagai aset negara sekaligus arah pengembangan berbagai proyek strategis nasional pada berbagai sektor. Badan ini mengelola aset beberapa aset strategis seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID, dengan total aset 900 miliar dolar AS. Pada tahap awal lembaga ini akan mengembangkan pendanaan proyek sebesar 20 miliar dolar AS. Akankah ini menjadi gula yang manis sekaligus sehat bagi sektor bisnis properti di Indonesia? Atau malah bahkan bisa menjadi semut yang menggerakan sektor bisnis properti di Indonesia?
Baca juga, China Tanamkan Rp 70 Triliun di IKN, Apa Saja Proyek Infrastruktur yang Dibangun?
Implikasi Bagi Sektor Bisnis Properti Indonesia
Secara umum kehadiran Danantara akan menggerakkan perekonomian nasional mengingat orientasinya atas optimalisasi aset negara dan mendorong berbagai proyek strategis nasional. Semua kondisi ini akan mendorong hadirnya kebutuhan akan (1) properti residensial, (2) properti komersial dan (3) properti bagi pelayanan publik. Tentu saja kehadiran berbagai proyek yang ada akan mendorong perekonomian sebuah daerah dan peningkatan nilai properti yang sudah ada. Ini telaah pada sisi permintaan (demand site).
Tetapi bagaimana telaah pada sisi pemasok atau developer (supply side)? Akankah kehadiran Danantara menjadi daya kuat bagi para developer properti? Karena mengacu kepada kondisi Temasek di Singapura yang merupakan lembaga mirip dengan Danantara maka Temasek membuat CapitaLand yang bergerak langsung pada sektor bisnis properti alias menjadi developer properti. Secara teoritis, dengan arah seperti ini maka Danantara berpotensi menjadi developer properti terbesar di Indonesia dengan aset dan modal yang dimilikinya.
EKOPOL & PLAYING FIELD
Danantara dapat hadir baik sebagai gula maupun semut bagi sektor bisnis properti di Indonesia. Kehadiran Danantara dapat menjadi gula yang manis bagi sektor properti melalui optimalisasi nilai properti yang terjadi karena berbagai arah pengembangan aset maupun pendanaan pada tataran nasional. Semua ini akan menggerakan sektor properti di Indonesia baik mendorong kebutuhan akan properti residensial, komersial dan fasilitas publik. Meskipun Danantara juga dapat menjadi semut dalam perannya menjadi developer properti (dengan asumsi seperti Temasek membuat CapitaLand yang bergerak sebagai developer properti). Entah sebagai gula, maupun semut, maka pastinya Danantara akan menggerakkan sektor properti di Indonesia.
Dengan postur keberadaan Danantara yang sestrategis itu maka dibutuhkan kondisi ekonomi politik (ekopol) yang jelas. Harapannya kehadiran Danantara adalah sebagai program negara yang sesungguhnya dan bukan sekedar menjadi proyek ekopol dari pertarungan partai politik dan elit politik yang bersifat musiman itu. Masyarakat dan para pelaku usaha akan memiliki kerelaan atas berbagai postur, model dan inisiatif Danantara jika Danantara mampu berdiri dalam keamanahan terbaik bagi negeri.
Pada sisi lain, kehadiran Danantara akan membentuk berbagai arena baru pada bisnis (playing field). Pada kehadiran Danantara sebagai investor maka ini akan memicu potensi bisnis bagi para developer properti agar bersiap secara profesional untuk menjadi mitra Danantara. Sebagai katalisator penguatan ekonomi nasional maka Danantara akan mengembangkan berbagai proyeks strategis nasional yang semuanya itu tentu saja membutuhkan berbagai mitra kerja yang profesional. Sedangkan jika benar Danantara juga akan bertindak sebagai operator bisnis (misalnya developer properti) maka ini akan mendorong developer properti agar memiliki positioning bisnis yang kuat serta arah value creation yang terdesain.
KESIMPULAN
Secara umum kehadiran Danantara positif bagi sektor bisnis properti karena akan mendorong roda perekonomian, meningkatkan nilai properti dan menciptakan permintaan. Memang bisa saja Danantara menjadi pesaing bagi para developer properti yang ada, tetapi bukankah ini positif untuk menciptakan optimalisasi nilai produk bagi pasar/ konsumen dan memicu kehadiran keunggulan kompetitif yang nyata bagi para developer properti di Indonesia.
Pada akhirnya yang kita rindukan adalah iklim usaha yang sehat dan pasti. Kehadiran Danantara menjadi gambaran akan seriusnya pemerintah mengembangkan perekonomian nasional yang pada akhirnya diharapkan menjadi kesejahteraan bersama sebuah bangsa. Melalui kesejahteraan ini maka daya beli akan hadir dan roda ekonomi kembali berputar, dan tentu saja melalui semuanya itu mak roda bisnis juga dapat menjadi berputar baik. Salam semangat! Salam bisnis properti! l

DR. Pinpin Bhaktiar, CPM Asia
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/kehadiran-danantara-bagi-sektor-bisnis-properti-indonesia/