Kebijakan Pertanian On The Track

Nasional15 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Indonesia mencatatkan surplus beras nasional hingga 4 juta ton. Pencapaian ini merupakan sinyal kuat bahwa kebijakan Pemerintah di sektor pertanian Indonesia sudah berada di jalur yang benar.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengatakan, hasil ini harus di­jadikan modal penting dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Dia menilai, surplus itu merupakan hasil dari kebijakan strategis yang dirancang dan dijalankan secara konsisten.

Dalam kondisi dunia yang ti­dak menentu, Indonesia mampu menunjukkan ketahanan pangan yang kuat. Terlebih, kondisi anomali cuaca kerap menjadi momok dalam produksi per­tanian. Menurutnya, surplus beras ini adalah bukti nyata kebijakan pertanian kita sudah mulai menunjukkan hasil positif.

Baca juga : Penyaluran Tambahan Bansos Sesuai DTSEN

Ketua Komisi IV DPR itu menyebut, kelebihan stok beras tersebut membuka peluang baru bagi ekspor. Negara-negara lain yang kekurangan pangan bisa jadi target pasar potensial bagi beras Indonesia. Dengan demikian, hasil kerja petani juga bisa dinikmati dalam bentuk peningkatan pendapatan.

“Bisa memanfaatkan peluang ekspor untuk meningkatkan pendapatan petani dan perekonomian nasional,” ucap­nya.

Putri Presiden kedua Indone­sia, Soeharto itu menambahkan, DPR akan terus mengawal berbagai program pertanian. Karena penting untuk memberikan du­kungan terhadap petani. Agar produktivitas tetap stabil dan meningkat.

Baca juga : Pengurus Partai Ummat Se-Yogya Mundur Massal

“Kami berkomitmen terus mendukung petani dan Pemerintah meningkatkan produksi beras dan menjaga ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

Politisi kelahiran Semarang itu juga menekankan perlunya ketangguhan menghadapi tan­tangan iklim. Cuaca yang tidak menentu tidak boleh dijadikan alasan menurunkan produktivitas. Pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian (Kemen­tan), diminta terus berinovasi mencari solusi. “Serta mengu­rangi dampak negatif anomali cuaca,” sambungnya.

READ  Universitas Trisakti Kukuhkan Guru Besar ke-73, Ahli Asuransi dan Angkutan Darat

Menurut alumni Universitas Indonesia (UI) itu, keberhasilan surplus beras ini harus dimaknai lebih dari sekadar angka. Ini merupakan pesan optimisme. Indo­nesia bisa mandiri secara pangan. Dia berharap, pencapaian ini terus dijaga dan ditingkatkan. “Selamat kepada Pemerintah atas capaian surplus beras empat juta ton!” ucapnya.

Baca juga : KPK Temukan Catatan Aliran Uang Dan Rekening Penampung

Diketahui, cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini mencapai 4 juta ton. Angka tertinggi sejak Bulog berdiri. Angka ini disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman. Dia menyebut, Indonesia kini melangkah lebih jauh dari sekadar swasembada. Kata dia, saat ini sudah berbicara soal kedaulatan.

Dia menambahkan, lonjakan stok ini adalah bentuk kesiapan Indonesia menghadapi tekanan global. Meski dunia dilanda krisis pangan, Indonesia justru menampilkan ketahanan yang signifikan. Ini menjadi modal besar untuk ikut dalam sistem pangan dunia.

“Indonesia siap mengambil peran lebih besar dalam sistem pangan dunia,” ucap Amran.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *