RM.id Rakyat Merdeka – Indonesia mencatatkan surplus beras nasional hingga 4 juta ton. Pencapaian ini merupakan sinyal kuat bahwa kebijakan Pemerintah di sektor pertanian Indonesia sudah berada di jalur yang benar.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengatakan, hasil ini harus dijadikan modal penting dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Dia menilai, surplus itu merupakan hasil dari kebijakan strategis yang dirancang dan dijalankan secara konsisten.
Dalam kondisi dunia yang tidak menentu, Indonesia mampu menunjukkan ketahanan pangan yang kuat. Terlebih, kondisi anomali cuaca kerap menjadi momok dalam produksi pertanian. Menurutnya, surplus beras ini adalah bukti nyata kebijakan pertanian kita sudah mulai menunjukkan hasil positif.
Baca juga : Penyaluran Tambahan Bansos Sesuai DTSEN
Ketua Komisi IV DPR itu menyebut, kelebihan stok beras tersebut membuka peluang baru bagi ekspor. Negara-negara lain yang kekurangan pangan bisa jadi target pasar potensial bagi beras Indonesia. Dengan demikian, hasil kerja petani juga bisa dinikmati dalam bentuk peningkatan pendapatan.
“Bisa memanfaatkan peluang ekspor untuk meningkatkan pendapatan petani dan perekonomian nasional,” ucapnya.
Putri Presiden kedua Indonesia, Soeharto itu menambahkan, DPR akan terus mengawal berbagai program pertanian. Karena penting untuk memberikan dukungan terhadap petani. Agar produktivitas tetap stabil dan meningkat.
Baca juga : Pengurus Partai Ummat Se-Yogya Mundur Massal
“Kami berkomitmen terus mendukung petani dan Pemerintah meningkatkan produksi beras dan menjaga ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Politisi kelahiran Semarang itu juga menekankan perlunya ketangguhan menghadapi tantangan iklim. Cuaca yang tidak menentu tidak boleh dijadikan alasan menurunkan produktivitas. Pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian (Kementan), diminta terus berinovasi mencari solusi. “Serta mengurangi dampak negatif anomali cuaca,” sambungnya.
Menurut alumni Universitas Indonesia (UI) itu, keberhasilan surplus beras ini harus dimaknai lebih dari sekadar angka. Ini merupakan pesan optimisme. Indonesia bisa mandiri secara pangan. Dia berharap, pencapaian ini terus dijaga dan ditingkatkan. “Selamat kepada Pemerintah atas capaian surplus beras empat juta ton!” ucapnya.
Baca juga : KPK Temukan Catatan Aliran Uang Dan Rekening Penampung
Diketahui, cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini mencapai 4 juta ton. Angka tertinggi sejak Bulog berdiri. Angka ini disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman. Dia menyebut, Indonesia kini melangkah lebih jauh dari sekadar swasembada. Kata dia, saat ini sudah berbicara soal kedaulatan.
Dia menambahkan, lonjakan stok ini adalah bentuk kesiapan Indonesia menghadapi tekanan global. Meski dunia dilanda krisis pangan, Indonesia justru menampilkan ketahanan yang signifikan. Ini menjadi modal besar untuk ikut dalam sistem pangan dunia.
“Indonesia siap mengambil peran lebih besar dalam sistem pangan dunia,” ucap Amran.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.