HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — PT Intiland Development Tbk (DILD), salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia, mencatat pertumbuhan positif di kuartal pertama 2025. Kawasan industri Intiland bahkan membukukan pertumbuhan hingga 400%.
Hal ini terungkap dalam pemaparan manajemen dan direksi kepada media usai gelaran Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024, di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Baca Juga: Pendapatan Metland Naik 18%, Laba Rp469 Miliar: RUPST Setujui Dividen Rp86 Miliar
Para pemegang saham memberikan persetujuan atas enam agenda RUPS Tahunan yang diusulkan Perseroan.
Persetujuan terhadap keenam agenda RUPS Tahunan tersebut antara lain mengenai Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan; Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk penunjukan Kantor Akuntan Publik Independen; dan Penetapan penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024.
Selanjutnya, Perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris; serta Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2025. Agenda terakhir yakni persetujuan mengenai hal-hal lain yang berhubungan dengan agenda RUPS Tahunan.
Sekretaris Perusahaan Intiland, Theresia Rustandi mengatakan bahwa, Perseroan menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kinerja usaha dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam rangka menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham.
Baca Juga: MP TREE-Pohon Cair Mikroalga: Inovasi Semen Merah Putih Serap Karbon Dioksida 50 Kali Lebih Efektif
“Pemegang saham menyambut positif rencana strategis Perseroan untuk menghadapi tantangan industri properti yang semakin dinamis. Persetujuan seluruh agenda rapat mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap arah dan strategi bisnis yang dijalankan manajemen,” kata Theresia.
Penjualan Kawasan Industri Intiland Melesat, Tumbuh 400%
Intiland membukukan hasil pencapaian kinerja penjualan yang solid per kuartal-1 tahun 2025.
Salah satunya adalah dengan mencetak marketing sales sebesar Rp469,2 miliar pada kuartal pertama 2025, meningkat 84,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp254 miliar.
Dari jumlah tersebut, kontribusi terbesar datang dari segmen kawasan industri Intiland yang melonjak drastis hingga Rp411,6 miliar – naik 400% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Baca Juga: Komitmen Keberlanjutan Intiland, Langkah Nyata Wujudkan Properti Ramah Lingkungan
Peningkatan ini terutama didorong oleh tingginya penjualan lahan di Batang Industrial Park (BIP) dan unit pergudangan di Aeropolis Technopark, Tangerang.
Direktur Utama Intiland, Archied Noto Pradono, menjelaskan bahwa kawasan industri kini menjadi pilar pertumbuhan utama di tengah dinamika sektor properti.
Menurutnya, peningkatan permintaan terhadap lahan didorong oleh kebutuhan ekspansi bisnis, perkembangan sektor manufaktur, serta meningkatnya investasi dari dalam dan luar negeri.
“Kami melihat adanya peningkatan permintaan terhadap lahan industri, seiring pertumbuhan investasi di sektor manufaktur dan logistik. Fokus kami adalah menghadirkan kawasan industri yang berdaya saing tinggi dengan infrastruktur dan fasilitas pendukung yang lengkap,” jelas Archied.
Saat ini, Intiland mengembangkan dan mengelola tiga kawasan industri strategis, yakni Ngoro Industrial Park (Mojokerto, Jawa Timur), Batang Industrial Park (Kabupaten Batang, Jawa Tengah), dan Aeropolis Technopark yang berlokasi di kawasan pengembangan terpadu Aeropolis, Tangerang.
Baca Juga: Menteri PKP Pastikan Dana FLPP 350.000 untuk MBR Sudah Tersedia
Perusahaan percaya potensi sektor ini akan terus tumbuh, terutama dengan dukungan kebijakan pemerintah dan minat investasi yang terus meningkat.
“Kami optimis dapat terus berkontribusi dalam pengembangan kawasan industri nasional. Kami berusaha memberikan solusi terbaik bagi para pelaku industri yang mencari lokasi strategis untuk mengembangkan bisnis mereka,” tambah Archied.
Manajemen Baru Siap Dorong Transformasi Bisnis
RUPS Tahunan 2025 juga menjadi ajang restrukturisasi jajaran manajemen. Dalam keputusan penting tersebut, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris untuk masa jabatan 2025–2030.
Sofyan A Djalil resmi diangkat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen, menggantikan Sinarto Dharmawan yang kini menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama.
Posisi Komisaris Independen juga diperkuat dengan masuknya Alexander S Rusli, tokoh berpengalaman di bidang teknologi informasi dan mantan Presiden Direktur PT Indosat Tbk.
Di tingkat Direksi, Archied Noto Pradono diangkat sebagai Direktur Utama, sementara Simon Joseph Wirawan—yang sebelumnya menjabat sebagai direktur di PT Intiland Grande dan PT Grande Family View—bergabung dalam jajaran Direksi.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri properti, Simon dinilai sangat kompeten dalam mengelola operasional berskala besar.
“Komposisi baru ini mencerminkan perpaduan keahlian, pengalaman, dan tata kelola yang kami perlukan untuk menjalankan strategi transformasi dan pertumbuhan jangka panjang,” ujar Archied.
Alexander Rusli sendiri diharapkan membawa perspektif baru dalam pengawasan dan transformasi digital perusahaan.
Ia memiliki gelar Ph.D dan pengalaman di berbagai perusahaan swasta dan BUMN, termasuk Unilever Indonesia, Sumitomo Indonesia, dan Multipolar Tbk.
Baca Juga: Pendapatan Usaha Turun, Intiland Pacu Pengembangan Kawasan Industri
Berikut susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan periode tahun 2025-2030:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Dr. Sofyan A. Djalil
Wakil Komisaris Utama: Sinarto Dharmawan
Komisaris Independen: Friso Palilingan
Komisaris Independen: Alexander S. Rusli
Direksi
Direktur Utama: Archied Noto Pradono
Wakil Direktur Utama: Utama Gondokusumo
Direktur: Novita Anggriani
Direktur: Simon Joseph Wirawan
Baca Juga: Metland Kertajati, Motor Pertumbuhan Baru di Majalengka: Ruko dan Rumah Nyaris Sold Out!
“Dengan keberagaman latar belakang dan keahlian yang relevan akan memberikan kontribusi positif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang dan transformasi bisnis Intiland ke depan,” tambah Archied.
Fokus Laba untuk Ekspansi Bisnis
RUPS juga menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2024 sebesar Rp174,7 miliar.
Dari jumlah tersebut, Rp2 miliar dialokasikan untuk dana cadangan wajib, dan sisanya Rp172 miliar menjadi saldo laba. Untuk tahun ini, Perseroan memutuskan tidak membagikan dividen demi memperkuat modal ekspansi.
“Mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan pengembangan usaha, kami memutuskan belum membagikan dividen tahun ini,” jelas Archied.
Keputusan ini mempertegas komitmen Intiland dalam menjaga kesinambungan bisnis, fokus pada efisiensi operasional, dan membangun pondasi pertumbuhan jangka panjang yang lebih kokoh.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/kawasan-industri-intiland-melesat-400-persen/
