JLL: Data Center, Logistik, dan Living Tetap Menjadi Penopang Utama Sektor Properti Indonesia

Infrastruktur5 Dilihat

PropertyandTheCity.com, Jakarta– Perusahaan manajemen properti dan investasi global JLL Indonesia mengklaim bahwa ekosistem properti akan semakin terintegrasi dan komprehensif untuk mengantisipasi kebutuhan masa depan dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

Dari perspektif sektoral, data center tetap menjadi pendorong utama permintaan lahan yang diikuti sektor logistik tahap akhir (last-mile logistics) dan smart living. 

Sektor data center, logistik dan living masih menjadi penopang kinerja utama pasar properti sepanjang tahun ini, dimana situasi ini melanjutkan tren pertumbuhan yang berkelanjutan sejak tahun sebelumnya. Meskipun aktivitas relatif moderat, tren permintaan dan prospek ekspansi di wilayah Jabodetabek tetap menunjukkan perkembangan yang meyakinkan,” ujar Farazia Basarah, Country Head, JLL Indonesia, dalam Media Briefing Perayaan 45 tahun di Indonesia, yang menyoroti tren dan peluang investasi properti di tengah dinamika ekonomi dan teknologi, Kamis (30/10/2025), di Four Seasons, Jakarta.

Pasokan gudang logistik modern di wilayah Jabodetabek disebut telah meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun belakangan dengan tingkat hunian mencapai 94 persen (dibandingkan 86% di kawasan APAC).

“Akan ada permintaan baru yang diperkirakan mendekati 1 juta meter persegi dalam tiga tahun ke depan, dimana tren permintaan pabrik juga bergeser dari fasilitas yang dibangun khusus (purpose built) menjadi solusi sewa siap pakai (plug-and-play),” tambah Farazia.

Michael Glancy, Managing Director, Asia Tenggara, JLL, menyebut investor dengan minat paling tinggi datang dari China yang kini aktif mendiversifikasi rantai pasokan mereka. Kuatnya sektor industri dan logistik Indonesia menjadikan pabrikan China memplot Indonesia sebagai kandidat utama dalam lansekap relokasi yang terus berkembang ini.

“Lonjakan permintaan dari perusahaan-perusahaan asal China adalah tren signifikan, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga untuk seluruh Asia Tenggara, dan mencerminkan evolusi strategi diversifikasi properti yang dilakukan oleh China,” urainya.

READ  Perbaikan Hunian Pesisir dan Pembentukan BP3 Jadi Fokus Kementerian PKP

Di sektor gedung perkantoran, data JLL mencatat ada 10 juta meter persegi (m2), mencakup 3,7 juta m2 Grade A dan 3 juta m2 ruang yang tersedia di Indonesia. Gedung-gedung premium mendorong peningkatan tarif sewa yang diproyeksikan tumbuh 10 persen dalam lima tahun ke depan. 

Sebuah Keniscayaan

Bicara data center dan digitaliasi, Indonesia telah menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara untuk pengguna internet yang mencapai 229 juta atau 80 persen dari total penduduknya. Pasar digital ini memiliki nilai ekonomi yang diproyeksikan menembus 130 miliar dollar Amerika pada tahun 2025. Hal itu mengemuka dari riset Google, Temasek, dan Bain melalui e-Conomy SEA Report 2024.

Vivin Harsanto, Head of Growth & Head of Strategic Consulting, JLL Indonesia mengatakan, era digital yang ditandai pemanfaatan teknologi informasi (IT) sudah merasuk ke semua lini. Di sektor properti hal ini ditandai dengan makin semaraknya penawaran hunian smart living yang mendukung kenyamanan penghuni serta lingkungan sosial dan alam (wellness living) di sekitarnya sudah menjadi keniscayaan.

“Itu dia, support-nya ada di data center yang menjadi salah satu property sector primadona dua-tiga tahun terakhir ini. Thats way, data center cukup strong performance-nya,” ujar Vivin.

Ia menuturkan, sejumlah perusahaan pengembang properti telah adaptip terhadap perkembangan teknologi yang didukung oleh data center dalam setiap proyeknya, antara lain seperti wifi gratis di ruang publik, jaringan fiber optic yang menjangkau seluruh kawasan, hingga sistem manajemen kota berbasis IoT (Internet of Things).

“Developer dan investor kita sudah siap ekspansi ke arah sana, yang tadinya tidak melirik sekarang mulai melirik. Huniannya berkelanjutan dan wellness living. Sejak beberapa tahun yang lalu fitur residensial sudah automated. Sudah dijalankan sejak Covid-19. Apalagi generasi milenial dan Z menjadi fokus segmen market sehingga teknologi menjadi part of whatever property,”  tutup Vivin.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/jll-data-center-logistik-dan-living-tetap-menjadi-penopang-utama-sektor-properti-indonesia/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *