Bisnis properti di Indonesia diperkirakan akan menghadapi tantangan lebih berat di semester pertama tahun 2025. Sejumlah pengembang dan konsultan properti mungkin berusaha menjaga optimisme dengan menyatakan bahwa pasar properti masih baik-baik saja pada 2024. Namun, data dan fakta menunjukkan kenyataan berbeda, bahwa pasar properti mulai mengalami perlambatan sejak triwulan pertama 2024.
baca juga, Menteri PKP Perintahkan Akses Jalan Warga Kapuk Muara ke PIK Harus Dibuka
semester pertama tahun 2025. Sejumlah pengembang dan konsultan properti mungkin berusaha menjaga optimisme dengan menyatakan bahwa pasar properti masih baik-baik saja pada 2024. Namun, data dan fakta menunjukkan kenyataan berbeda, bahwa pasar properti mulai mengalami perlambatan sejak triwulan pertama 2024.
Ali Tranghanda, selaku Senior Property Consultant Indonesia Property Watch (IPW), memprediksi bahwa pasar properti pada 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2024, pasar properti tercatat melambat selama tiga triwulan berturut-turut hingga triwulan ketiga.
Kondisi ini diakibatkan oleh berbagai risiko yang tidak terdeteksi sebelumnya, semakin memperburuk perkiraan pasar yang telah ada.
“Salah satu faktor penyebab lemahnya pasar properti bukan hanya karena kondisi ekonomi yang melambat, tetapi juga adanya ketidaksesuaian (mismatch) antara produk yang ditawarkan dan permintaan pasar. Banyak pengembang terjebak dalam ‘pasar latah’ dengan meluncurkan produk untuk segmen atas yang sudah terbatas, sementara beberapa pengembang yang memilih untuk fokus pada niche market malah menunjukkan hasil yang lebih baik,” jelas Ali dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi Property and the City, Jakarta, (08/01/2025).
Analisis Mendalam dan Strategi Menghadapi Bisnis Properti 2025
Memasuki 2025, tantangan pasar properti diperkirakan masih berlanjut. Salah satu isu yang akan memengaruhi permintaan perumahan adalah menurunnya daya beli kalangan menengah, dengan sejumlah masyarakat terjerembab ke dalam kategori miskin.
Hal ini, menurut Ali, akan membutuhkan waktu bagi segmen ini untuk kembali pulih dan mendorong permintaan properti.
Di sisi lain, meskipun masyarakat golongan atas sudah mulai membatasi investasi properti setelah tren pembelian panjang sejak 2022, sektor komoditas memberikan potensi lain. Menurut Ali, harga komoditas global diperkirakan akan turun pada 2025, disebabkan oleh lesunya ekonomi global dan penguatan dolar AS. Walau di lain sektor, misalnya batubara, diprediksi akan ada kenaikan permintaan yang akan memberi dampak positif pada sektor ini, meski prospek tersebut tidak langsung mendorong bisnis properti.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) juga memproyeksikan penurunan produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) pada kuartal pertama 2025, yang akan berpotensi meningkatkan harga CPO. Namun, seperti halnya dengan komoditas lainnya, peningkatan harga CPO umumnya baru akan berdampak pada pasar properti setelah 1-2 tahun, yang berarti tidak ada perbaikan instan di sektor properti pada 2025.
Melihat kondisi tersebut, Ali memperkirakan bahwa pasar properti akan tetap melambat hingga semester pertama 2025, dengan potensi perbaikan baru akan terlihat pada paruh kedua tahun tersebut. Untuk itu, para pengembang hendaknya cermat mengelola keuangan dalam beberapa bulan ke depan.
“Pengembang harus cermat dalam mengelola arus kas mereka selama enam bulan ke depan dan menyesuaikan strategi pengembangan agar tetap mampu bertahan di tengah pasar yang semakin ketat,” pintanya.
Dengan ini Ali menegaskan bahwa dalam menghadapi ketidakpastian pasar properti, penerapan manajemen keuangan (cash flow management) yang hati-hati akan menjadi kunci keberhasilan bagi pengembang di tahun 2025.
#prediksiproperti2025 #bisnisproperti2025 #pasarproperti2025 #IPW #antisipasiproperti #trenproperti2025 #semesterpertama2025 #propertimelandai #prospekproperti2025 #analisisproperti #kondisipasarproperti #investasiproperti2025 #tipsbisnisproperti #prediksipasarproperti #dampakekonomiproperti #sektorproperti2025 #beritapropeti #news #propertyandthecity
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/ipw-prediksi-bisnis-properti-semester-pertama-2025-melandai/