RM.id Rakyat Merdeka – Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur makin seksi di mata investor. Duit swasta yang masuk ke megaproyek warisan Presiden RI ke-7 Jokowi itu, sudah tembus Rp 65,3 triliun hingga September 2025. IKN laris manis.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menjelaskan, selain pendanaan APBN, investasi swasta juga memainkan peran besar. Sebanyak 49 badan usaha, baik dari dalam maupun luar negeri, sudah teken 52 perjanjian kerja sama. Nilai investasinya cukup fantastis.
“Hingga September 2025, realisasi investasi swasta non-APBN mencapai Rp 65,3 triliun,” ujar Basuki, Sabtu (27/9/2025
Basuki memastikan, pembangunan IKN bakal jalan terus di era Presiden Prabowo Subianto. Soalnya, kelanjutan proyek ini sudah dipagari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025. Perpres yang diteken sejak 30 Juli lalu, jadi pegangan pasti bagi masyarakat dan investor.
Dalam Perpres itu ditegaskan, IKN bukan cuma jadi ibu kota baru, tapi juga ditetapkan sebagai Ibu Kota Politik Indonesia. Targetnya, 2028 sudah resmi beroperasi. Gedung pemerintahan yang meliputi Eksekutif, legislatif, dan yudikatif sudah selesai dibangun.
Baca juga : Transaksi Merchant BRI Naik 27,2 Persen YoY Tembus Rp105,5 Triliun
Tahap pertama, Pemerintah akan fokus pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 800-850 hektare. Kedua, gedung perkantoran hanya boleh berdiri di 20 persen lahan. Ketiga, 50 persen lahan dipakai buat hunian layak dan ramah lingkungan. Keempat, 50 persen kawasan wajib punya sarana prasarana dasar. Kelima, indeks aksesibilitas ditargetkan 0,74.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bilang, walau duit negara makin seret, Pemerintah tetap komitmen mengucur anggaran. Tahun depan, Rp 5,7 triliun masih disiapkan, termasuk lewat Kementerian Pekerjaan Umum.
“IKN masih kita dorong. Tahun depan lebih cepat lagi. Itu investasi besar, kita harapkan swasta makin banyak masuk,” kata Purbaya.
Diketahui, duit APBN buat biayai IKN tak sebesar di era akhir Jokowi menjabat. Dalam RAPBN 2026, anggaran yang disediakan negara untuk proyek IKN sebesar Rp 6,3 triliun. Padahal, total kebutuhan pembangunan periode 2025-2028 mencapai Rp 48,80 triliun. Rinciannya, Rp 14,40 triliun (2025), Rp 17,08 triliun (2026), Rp 14,64 triliun (2027), dan Rp 2,68 triliun (2028).
ASN Mulai Siap Pindah
Baca juga : Produk Ekraf Meluas Di Pasar Asia Dan Eropa
Meski begitu, proyek fisik tetap ngebut. Sampai September 2025, sudah berdiri 44 tower hunian ASN. Tiga tower lagi tahap akhir, plus empat tower baru masih dibangun.
Tahap I pembangunan (2022-2024) melahirkan infrastruktur utama: Istana Garuda, kantor pemerintahan, hunian menteri, rumah sakit, hotel, sampai bandara VVIP. Beberapa proyek multiyears, seperti Istana Wapres, Masjid Negara, hunian ASN, dan tol Balikpapan-IKN, masih dikebut hingga akhir 2025.
Tahap II (2025-2028) fokusnya pemindahan ASN, pembangunan gedung legislatif dan yudikatif, konektivitas jalan, ruang terbuka hijau, penataan kawasan Sepaku, dan investasi pendidikan.
Targetnya, 1.700 sampai 4.100 ASN mulai bertugas di Nusantara secara bertahap. Sampai 2029, total ASN yang diproyeksikan pindah ke IKN mencapai 9.500 orang.
Sementara itu, Pakar Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai, meski duit APBN makin seret, umur pembangunan IKN bakal panjang. “Dengan Perpres terbaru, Pemerintah masih akan melanjutkan. Walau anggarannya kecil, tahun 2026 cuma Rp 6,3 triliun,” katanya.
Baca juga : Disetujui DPR, Anggaran PU 2026 Tembus Rp 118,5 Triliun
Trubus akui, investor sempat ragu-ragu. Tapi dengan kepastian hukum lewat Perpres, kepercayaan makin naik. Apalagi, IKN sudah ditetapkan jadi ibu kota negara.
“Mau nggak mau, lembaga yudikatif, legislatif, dan eksekutif pasti pindah ke sana. Fasilitas pendukungnya pasti ikut dibangun. Investor bakal datang sendiri,” tegasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.