RM.id Rakyat Merdeka – Kalangan pengusaha resah lantaran pasokan gas untuk industri semakin minim. Padahal, energi gas menjadi penopang utama dalam menjalankan aktivitas produksi.
Kekhawatiran tersebut disampaikan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) menyusul kabar produsen gas akan menurunkan pasokan, khususnya untuk harga gas bumi tertentu (HGBT).
Ketua Umum Apolin Norman Wibowo menyayangkan langkah produsen gas yang berencana mengurangi pasokan HGBT.
Baca juga : OTT Inhutani V Terkait Dugaan Suap Pengurusan Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan
Menurutnya, gas bumi bagi industri oleokimia tidak hanya menjadi sumber energi, tapi juga bahan penolong dalam pembuatan gas hidrogen yang tidak bisa digantikan.
“Ini sangat memberatkan. Jika pasokan gas seret, maka produksi kita juga terhambat. Imbasnya nanti justru ke bisnis secara keseluruhan,” ujar Norman di Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Norman menuturkan, utilisasi industri oleokimia sejatinya sudah menurun sejak semester I-2025, salah satunya akibat pasokan HGBT yang tersendat.
Baca juga : Retreat KADIN oleh Panglima TNI, Bamsoet: Pertahanan Kuat Kunci Ekonomi Tangguh
Adapun, kebutuhan industri dalam negeri mencapai 2.700 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Namun, ketersediaan HGBT hanya sebesar 1.600 MMSCFD.
“Sudah porsinya kecil, ke depan malah ada wacana pembatasan lagi. Bisnis akan makin suram,” tegas Norman.
Ia mengingatkan, bila kondisi ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin perusahaan terpaksa mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK). Saat ini, setidaknya ada 12.288 pekerja yang menggantungkan hidupnya di industri oleokimia.
Baca juga : Kolaborasi Peruri Dan Jamdatun Perkuat Kepastian Bisnis Berkelanjutan
Norman pun mendorong pemerintah agar konsisten menjalankan regulasi sesuai alokasi HGBT dalam Kepmen 76.K/MG.01/MEM.M/2025. Dengan begitu, program hilirisasi sekaligus ketahanan industri dapat terjamin.
“Kami harap Pemerintah ikut turun tangan. Jangan sampai banyak perusahaan tumbang karena produksi menurun akibat pasokan gas yang merosot,” pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.