RM.id Rakyat Merdeka – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan sektor industri tetap menjadi motor utama ekonomi nasional pada 2026. Pada tahun depan, industri manufaktur ditargetkan tumbuh6,52 persen dan berkontribusi besar terhadap ekspor serta penciptaan lapangan kerja.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat memaparkan arah kebijakan dan program prioritas tahun 2026 dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Ia menegaskan, sektor industri akan tetap menjadi penggerak utama perekonomian nasional yang diarahkan semakin berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan.
Menperin menargetkan industri pengolahan nonmigas tumbuh 6,52 persen pada 2026 dengan kontribusi 18,66 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sektor ini juga diproyeksikan menyumbang 74,85 persen ekspor nasional serta menyerap 14,68 persen tenaga kerja.
Baca juga : Perkuat Industri, Menperin Ajukan Tambahan Anggaran Rp 1,46 T Untuk 2026
Pemerataan investasi industri di luar Jawa ditargetkan meningkat hingga 33,25 persen, sejalan dengan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 6,79 juta ton CO₂ EQ sebagai wujud transformasi menuju industri hijau.
“Target ini mencerminkan tekad pemerintah menjadikan industri sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Pertumbuhan industri tidak hanya diarahkan untuk memperkuat struktur ekonomi, tetapi juga untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, serta penguatan daya saing,” ujar Agus.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut, Kementerian Perindustrian menyiapkan sejumlah program prioritas, mulai dari penguatan industri kecil dan menengah (IKM), penciptaan wirausaha baru, percepatan hilirisasi sumber daya alam, restrukturisasi mesin dan teknologi, hingga penguatan vokasi guna membangun SDM industri yang kompeten.
Program lain yang ditekankan antara lain pengembangan industri halal, peningkatan pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), percepatan pembangunan kawasan industri, serta implementasi industri hijau melalui efisiensi energi, teknologi bersih, dan prinsip keberlanjutan.
Baca juga : Jaga Industri Nasional, Komisi VI Minta Permendag 16/2025 Dikaji Ulang
“Manufaktur kita mempunyai resiliensi yang tinggi. Walaupun dihadapkan dengan berbagai dinamika dan tantangan, resiliensi industri sudah terbukti dan ini menjadi dasar optimisme bagi percepatan pertumbuhan,” ucap Menperin.
Ia menambahkan, pasar ekspor menjadi kekuatan utama produk manufaktur Indonesia. “Pasar ekspor kita terus-menerus menunjukkan peningkatan. Hal ini menjadi baseline dan dasar optimisme bagi peluang usaha nasional,” imbuhnya.
Seluruh program tersebut, lanjut Agus, dirancang sejalan dengan agenda pembangunan nasional dan ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto. Kemenperin berkomitmen agar kebijakan industri tidak hanya memperkuat struktur ekonomi, tetapi juga mendorong pertumbuhan yang inklusif, merata, dan berdaya saing global.
“Selaras dengan ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto, Kemenperin akan memastikan agar setiap kebijakan industri memberikan nilai tambah yang nyata, memperkuat struktur ekonomi, dan mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia,” tegas Agus.
Baca juga : Jaga Pertumbuhan Ekonomi, BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen
Ia juga menekankan, tahun 2026 akan menjadi momentum penting untuk memperluas akses pasar global, mendorong promosi produk industri, serta meningkatkan arus investasi.
“Seluruh program yang disusun sejalan dengan agenda pembangunan nasional serta ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto. Dukungan DPR RI sangat penting agar strategi pembangunan industri 2026 dapat terlaksana secara optimal dan menjadi pijakan kuat menuju visi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.