Indonesia Tuan Rumah APDEC 2025, Pendidikan Alternatif Makin Bersinar

Nasional163 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Untuk pertama kalinya, Indonesia dipercaya jadi tuan rumah Asia Pacific Democratic Education Conference (APDEC) 2025.

Hajatan pendidikan skala internasional ini digelar bersamaan dengan Pertemuan Nasional Jaringan Pendidikan Alternatif Indonesia (JPAI).

Tahun ini, Erudio Indonesia, salah satu sekolah demokratis di Indonesia, jadi penyelenggara utama ajang bergengsi tersebut.

APDEC 2025 mengusung tema “Reimagining Future Education“, merespons tantangan masa depan seperti peran kecerdasan buatan (AI), robotika, dan perubahan ekosistem pembelajaran yang makin cepat.

“APDEC 2025 dan Pernas 4 JPA adalah ruang pertemuan lintas batas untuk bersama-sama merumuskan arah pendidikan yang lebih inklusif, humanis, dan selaras dengan nilai-nilai keberagaman serta kebutuhan masa depan. Bukan sekadar membicarakan sistem, tapi juga bagaimana kita memanusiakan proses belajar,” ujar Ketua Penyelenggara APDEC 2025 sekaligus Presidium JPAI Monica Irayati, dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/7).

Baca juga : Rangkayo Minang Award 2025, Penghargaan Inspiratif Untuk Generasi Emas 2045

Konferensi ini diikuti peserta dari Korea Selatan, Jepang, India, Nepal, Australia, New Zealand, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Dari negara-negara ini, muncul banyak inspirasi kebijakan progresif.

Di Korea Selatan, beberapa pemerintah daerah bahkan membiayai sepenuhnya pendirian sekolah demokratis dan eksperimental, sebagai strategi akselerasi transformasi pendidikan.

Di Jepang, sekolah alternatif bekerja sama dengan koperasi lokal, agar lulusannya bisa langsung berdaya dan berkontribusi.

Tae Wook Ha, kepala sekolah demokratis pertama yang didanai pemerintah Korsel menegaskan, demokratisasi sekolah penting untuk memberdayakan siswa dan membangun masyarakat yang lebih adil.

“Sekolah demokratis menumbuhkan cara berpikir kritis, kemampuan kolaborasi, serta pemahaman mendalam tentang hak asasi manusia dan keadilan sosial.”

Baca juga : Malam Ini Lawan Filipina, Menang Atau Tersingkir!

READ  Didapuk Presiden Prabowo Jadi Ketua Satgas

Dalam forum ini, Indonesia juga memperkenalkan tokoh pendidikan progresif seperti KH Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara, yang sejak awal menekankan pendidikan memerdekakan dan kontekstual.

Wahyaningsih, pendiri Sanggar Anak Alam (SALAM) Yogyakarta menyebut, alam dan komunitas sebagai guru utama.

“Kami di SALAM sudah lama meyakini bahwa alam dan komunitas adalah guru utama. Masa depan menuntut kita kembali pada akar: belajar dari alam, belajar bersama komunitas, dan menghargai keunikan setiap anak,” kata Wahyaningsih.

Sementara itu, Anindita dari Sokola Institute mengatakan, anak-anak di komunitas adat dan masyarakat marjinal menunjukkan kepada kita bahwa pembelajaran yang paling bermakna lahir dari keseharian, dan dari hubungan yang penuh rasa saling percaya.

“APDEC menjadi momen penting untuk memperjuangkan pendidikan yang relevan untuk semua.”

Baca juga : RI Jadi Tuan Rumah APTF Ke-16, Soroti Tantangan Pajak Di Era Ketegangan Global

APDEC 2025 juga jadi panggung bagi kolaborasi lebih luas, melibatkan peneliti, guru, pemerintah, pengusaha, budayawan, komunitas adat, hingga pesantren.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Dr. Suharti menyatakan, di sinilah pendidikan alternatif memainkan peran strategis sebagai mitra negara, juga sebagai inkubator yang menghadirkan bentuk-bentuk pembelajaran yang inovatif, kontekstual, dan inklusif.

Pihaknya optimistis, transformasi pendidikan tidak akan mungkin terjadi hanya dari ruang birokrasi. Ia perlu kolaborasi erat dan sejajar antara negara dan masyarakat.

“Kita butuh saling percaya. Kita butuh ruang dialog yang aman dan setara. Dan kita butuh keberanian bersama untuk mencoba hal-hal baru, belajar dari kegagalan. Dan membangun masa depan pendidikan yang lebih manusiawi.”

Dengan visi besar dan peserta lintas bangsa, APDEC 2025 diharapkan menjadi ruang kolaborasi dan refleksi bersama untuk merumuskan arah baru pendidikan, agar semakin inklusif, relevan, dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.

READ  Dukung QRIS Tap Lewat wondr by BNI Naik Transportasi Jadi Makin Mudah


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *