Hunian Subsidi di Tengah Kota: Langkah Konkret Perumnas Melalui Alonia Kemayoran dan Rusun Klender

Berita Properti64 Dilihat

HomeBabby.my.id (JAKARTA)Hunian vertikal menjadi solusi terbaik dan paling realistis sebagai hunian subsidi di tengah kota —langkah konkret untuk mengatasi krisis perumahan dan backlog nasional, terutama di kawasan perkotaan yang padat.

Perumnas, sebagai pengembang BUMN yang telah berpengalaman, menunjukkan komitmennya melalui dua proyek vertikal, yaitu Rususn Alonia Kemayoran dan Rusun Klender yang berada di lokasi strategis.

Baca Juga: Menteri PKP Temui Ketua MA Bahas Pembangunan Rusun untuk Hakim

Keduanya merupakan wujud nyata dari upaya menyediakan hunian layak dan terjangkau, hunian subsidi di tengah kota bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Program ini mendapat dukungan kuat dari para pakar, pemerintah pusat, hingga lembaga pembiayaan, dan dirancang untuk menjawab tantangan keterbatasan lahan serta meningkatnya kebutuhan tempat tinggal layak di pusat kota.

Dalam sebuah kesempatan, Pengamat Infrastruktur dan Tata Kota, Yayat Supriatna, menyatakan bahwa pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun (rusun) menjadi solusi paling realistis untuk kota-kota besar seperti Jakarta agar lebih tertata dan layak huni.

Yayat menyebutkan, konsep ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mencontoh keberhasilan Singapura dalam pembangunan hunian vertikal.

“Hal itu sudah dinyatakan oleh Presiden Prabowo Subianto di Singapura. Dimana beliau akan meniru Singapura dalam penyediaan perumahan itu. Artinya warga didorong untuk tinggal di rumah susun,” sambung Yayat.

Baca Juga: Unpad Siapkan Lahan Lahan 4.000 m², Menteri PKP Dorong Pembangunan Rusun Unpad

Menurut dia, rusun juga memiliki banyak keunggulan dibanding permukiman horizontal yang kerap tumbuh secara tidak teratur di pusat kota.

“Rusun itu sangat penting dalam program revitalisasi kawasan kumuh lantaran memiliki kualitas bangunan yang lebih baik, sanitasi yang lebih optimal, air bersih yang cukup, lingkungan yang lebih sehat,” ujarnya.

READ  Libur Lebaran? Saatnya Cek Patok Batas Tanah agar Terhindar dari Sengketa

Ia juga menambahkan bahwa hanya 56 persen warga Jakarta yang memiliki rumah, sementara sisanya tinggal di wilayah pinggiran dan harus mengalokasikan hingga 30–40 persen pengeluaran bulanan hanya untuk biaya transportasi.

Hunian Subsidi di Tengah Kota Prioritaskan Generasi Muda

Dibangunnya hunian subsidi di tengah kota dalam bentuk bangunan vertikal lebih disarankan untuk generasi usia produktif, terutama milenial dan Gen-Z yang berusia 25–40 tahun.

Lebih lanjut menurut Yayat, kelompok ini lebih mudah beradaptasi dengan konsep hidup vertikal dibanding generasi yang lebih tua.

Baca Juga: Strategi INPP Jaga Recurring Income Tetap Tinggi: 91% Pendapatan Berulang Didukung Portofolio Properti Ikonik

“Kalau orang tua itu susah didorong pindah ke rusun. Makanya kelompok-kelompok usia produktif itu harus lebih diprioritaskan untuk mendapatkan rumah susun,” ujar Yayat.

Oleh karenanya, Yayat mendorong pengembang, seperti Perumnas untuk tampil lebih progresif dalam merancang desain hunian agar menarik generasi muda untuk nantinya menumbuhkan kepercayaan publik pada proyek-proyek hunian vertikal masa depan.

Menanggapi ini, Plt Direktur Utama Perumnas, Tambok Setyawati, menegaskan komitmen Perumnas dalam mendorong percepatan pembangunan hunian vertikal subsidi di kawasan strategis.

“Perumnas terus berupaya menjadi garda terdepan dalam penyediaan hunian vertikal yang terintegrasi, modern, dan terjangkau, khususnya bagi MBR,” ujarnya.

Revitalisasi kawasan dan pengembangan hunian vertikal subsidi seperti Rusun Klender dan Rusun Alonia Kemayoran, kata dia, bukan hanya soal membangun fisik hunian highrise.

Baca Juga: Anak Muda Tak Suka Menabung? Ternyata Hanya Mitos!

“Ini juga merupakan upaya kami untuk menciptakan ekosistem hunian yang lebih manusiawi, produktif, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda kota,” tegas Tambok.

Tambok menyebut Alonia Kemayoran dan Rusun Klender sebagai contoh nyata bahwa rumah subsidi layak huni tetap bisa diwujudkan di tengah kota.

READ  Iconix Infinite BSD City Resmi Dirilis, Shophouse Premium Rp8 Miliaran dengan Konsep European Luxury Architecture

Perumnas juga menggandeng berbagai pihak, termasuk PPKK Kemayoran, pemerintah daerah, dan lembaga pembiayaan seperti Himbara, untuk memperluas dampak program ini.

“Kami percaya bahwa kunci mewujudkan kota yang layak huni adalah sinergi lintas sektor, dan Perumnas siap memainkan peran strategis dalam misi tersebut,” tegasnya.

Menuju Kota Layak Huni: Kolaborasi, Transformasi, dan Akses Hunian Setara

Dukungan pemerintah terhadap program hunian subsidi di tengah kota juga semakin jelas. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan pentingnya Perumnas memiliki visi besar dalam menyediakan hunian strategis bagi masyarakat urban.

Skema pembiayaan seperti Danantara dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Himbara juga disiapkan pemerintah untuk mendukung pembelian rumah susun, yang dinilai sebagai peluang besar bagi Perumnas.

Baca Juga: Kunjungi Apartemen Meikarta, Menteri PKP Minta Lippo Group Selesaikan Pembayaran Konsumen Meikarta

Sementara Yayat juga turut menegaskan bahwa program revitalisasi tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik semata, melainkan juga menyasar transformasi budaya masyarakat perkotaan.

Dia menyebut bahwa keberhasilan menjadikan Jakarta sebagai kota global sangat bergantung pada perubahan pola pikir dan gaya hidup warganya.

properti di jakarta, properti komersial, properti 2025, investasi properti di asia pasifik, ruang perkantoran, gedung perkantoran, ibu kota indonesia, ikn nusantara, ibu kota negara nusantara, dki jakarta, kota jakarta, jakarta, properti jakarta, potensi jakarta,
Kota Jakarta. (Foto: Pius/HomeBabby.my.id)

“Jakarta tidak akan pernah jadi kota global kalau warganya tidak berubah,” tegas Yayat.

Selain itu, pengembangan proyek seperti Alonia Kemayoran dan Rusun Klender harus terus dilanjutkan, termasuk penambahan tower dan integrasi dengan transportasi publik seperti KRL atau TransJakarta.

“Upaya ini akan membuat hunian vertikal semakin menarik dan fungsional bagi masyarakat kota,” ungkap Yayat.

Menutup pernyataannya, Tambok Setyawati, menegaskan bahwa Perumnas tidak hanya membangun tempat tinggal, tetapi juga ruang hidup yang layak, bermartabat, dan terhubung dengan akses ekonomi serta layanan publik.

Baca Juga: Kementerian PKP Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Sediakan Rumah Layak Huni Para Pekerja

READ  Sinar Mas Land Borong Penghargaan di Ajang 3G Awards dan Asia Pacific Property Awards 2025

“Kami percaya bahwa akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau di pusat kota adalah hak semua warga. Perumnas hadir untuk menjawab tantangan itu,” pungkasnya.

***
Untuk berita santai yang tak kalah serumampir juga ke: PropertiPlus.com

*** Baca berita lainnya di GoogleNews

——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/hunian-subsidi-di-tengah-kota-oleh-perumnas/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *