RM.id Rakyat Merdeka – Tim Ekspedisi Patriot Universitas Gadjah Mada (UGM) ikut ambil bagian dalam World Cleanup Day (WCD) 2025 di Pantai Ujung Tui, Gampong Padang Panjang, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya, 19–20 September.
Ketua Tim Ekspedisi Patriot UGM, Muhammad Chrisna Satriagasa, menyebut aksi bersih pantai penting untuk menumbuhkan kesadaran kolektif.
“Kita semua ikut mencemari bumi, maka punya tanggung jawab moral membersihkannya kembali,” kata Satria dalam keterangannya, Senin (22/9).

Baca juga : Buka Hari Santri 2025, Menag Ungkap Rencana Bentuk Ditjen Pesantren
Satria berharap gerakan itu tak berhenti sebagai seremonial belaka. Ia menilai kegiatan rutin bisa merecharge kesadaran publik agar kebersihan menjadi bagian hidup sehari-hari.
Wakil Bupati Aceh Barat Daya, Zaman Akli, yang membuka kegiatan, mengingatkan ancaman sampah plastik terhadap ekosistem laut. “Setiap tahun jutaan ton sampah plastik berakhir di lautan, mengancam biota dan kehidupan kita sendiri,” katanya.
Akli menegaskan target nasional mengurangi 70 persen sampah plastik laut pada 2025 tak akan tercapai hanya lewat kebijakan pusat. Ia menekankan kunci keberhasilan ada di partisipasi masyarakat dan daerah.
Baca juga : Hadir di BCA EXPO 2025, BCA Syariah Permudah Akses Pembiayaan dan Tabungan
Ketua Panitia, Dewi Marlina, menambahkan WCD di Abdya bukan hanya soal bersih-bersih. Gerakan ini, sebutnya dilakukan untuk menumbuhkan semangat menjaga lingkungan sekaligus kesadaran kolektif mengurangi emisi rumah kaca.

Kegiatan bersih-bersih pantai di Aceh Barat Daya, Sabtu (20/9).
Ia juga berharap acara WCD ini menjadi ajang edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda yang hadir dari berbagai komunitas dalam memilah dan mengelola sampah.
“Agar kita bisa memilah sampah berbasis rumah tangga. Mana sampah organik, an organik dan sampah residu,” lanjutnya.
Baca juga : Mentrans: Negara Besar Sukses dengan Strategi Penguatan Desa
Kegiatan dua hari ini mengusung tema “Aksi Bersih Sampah dan Penghijauan Pantai Menuju Indonesia Bersih 2029”. Peserta tak hanya membersihkan Pantai Ujung Tui, tapi juga bergerak ke Pulau Gosong untuk aksi lanjutan dan penghijauan.

Hari pertama dimulai dengan briefing pukul 08.15 WIB, dilanjutkan aksi bersih pantai hingga pukul 09.30 WIB. Sampah yang terkumpul ditimbang dan dipilah ke dalam kategori anorganik, bahan berbahaya dan beracun (B3), residu, dan organik.
Panitia melaporkan sekitar 350 peserta terdaftar, terdiri dari masyarakat umum, pelajar SD hingga SMA, serta perwakilan instansi pemerintah. Selain sampah, panitia juga menggelar rangkaian acara menanam 1.000 batang pohon.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.