Gubernur Suhardi Wajibkan Siswa SMA Sederajat Baca 20 Buku Jadi Syarat Kelulusan

Nasional269 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka resmi meluncurkan Gerakan Literasi Sulbar Mandarras di UPTD SMA Negeri 1 Mamuju, Rabu (23/7/2025).

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ini, Pemprov Sulbar mewajibkan seluruh siswa SMA sederajat membaca 20 buku sebagai syarat kelulusan.

Peluncuran ditandai dengan pembagian simbolis 20 buku kepada para siswa, yang mencakup karya-karya inspiratif nasional hingga tokoh lokal Sulawesi Barat seperti Andi Depu dan Baharuddin Lopa.

“Anak-anak adalah pemilik masa depan. Mereka harus disiapkan secara mental, fisik, dan pengetahuan. Karena itu, kami menerbitkan surat edaran, dan akan diperkuat dengan peraturan gubernur, yang mewajibkan membaca 20 buku sebagai syarat kelulusan,” kata Gubernur Sulbar Suhardi Duka, mengawali sambutannya.

Baca juga : Gubernur Sulawesi Barat Wajibkan Siswa Baca 20 Buku Jadi Syarat Kelulusan

Menurut SDK, sapaan akrab Suhardi Duka, kemajuan teknologi membawa tantangan besar bagi generasi muda, termasuk paparan informasi global yang belum tentu sesuai dengan nilai kebangsaan.

Oleh karena itu, literasi menjadi sarana penting dalam membentuk karakter tangguh dan cinta tanah air.

“Anak-anak harus tangguh. Bukan hanya menguasai teknologi, tapi juga memiliki karakter dan jiwa kebangsaan yang kuat,” tambahnya.

SDK juga menyoroti kondisi fisik SMA Negeri 1 Mamuju yang mengalami kerusakan. Ia memastikan Pemprov Sulbar akan mengalokasikan anggaran perbaikan pada tahun depan demi mendukung kenyamanan dan kualitas proses belajar mengajar.

Baca juga : Larang Pungli, Gubernur Pramono Bakal Sentil Sekolah Yang Tarik Uang Kelulusan

“Kata ‘Mandarras’ berasal dari bahasa Mandar yang berarti membaca ulang atau memahami lebih dalam, serapan dari bahasa Arab darasa yang berarti belajar. Mandarras mengandung nilai budaya lokal yang relevan dalam penguatan karakter generasi muda Sulbar,” terang politisi Partai Demokrat itu.

READ  Naura Ayu Belajar Jadi Istri Patuh

Gerakan Sulbar Mandarras, menurut SDK, bukan sekadar kampanye membaca, tapi upaya membentuk karakter dan peradaban melalui literasi mendalam.

“Membaca sekali untuk tahu, membaca ulang untuk memahami. Itulah makna Mandarras,” jelasnya.

Di kesempatan sama, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sulbar, Mustari Mula, menjelaskan surat edaran gubernur akan segera ditindaklanjuti melalui koordinasi lintas sektor.

Baca juga : Luar Biasa! Menko Zulhas Puji Gubernur Sumsel Bisa Sulap Sarang Buaya Jadi Sawah

“Kami bersama Dinas Pendidikan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak membentuk tim kerja untuk menyusun juknis pelaksanaan kebijakan ini. Kami juga akan menetapkan dua buku wajib dan mendistribusikannya ke seluruh perpustakaan sekolah,” ungkap Mustari.

Sementara, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Sulbar, Mohammad Ali Chandra, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan tersebut.

“Ini langkah besar yang sangat relevan di tengah gempuran media sosial di kalangan pelajar. Literasi adalah fondasi dalam membentuk SDM unggul dan berkarakter, yang sejalan dengan visi-misi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga,” pungkas Ali Chandra.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *