Geopolitik Makin Panas Pengusaha Ajak Kolaborasi Perkuat Ekonomi Nasional

Nasional1 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Situasi geopolitik semakin panas akibat perang antara Israel dan Iran. Untuk mencegah efek buruk dari situasi ini, pengusaha mengajak semua pihak berkolaborasi memperkuat ekonomi nasional.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengingatkan, konflik dunia yang berkepanjangan dapat mengguncang stabilitas ekonomi global. Padahal, saat ini kondisi perekonomian global belum benar-benar pulih.

Kondisi ini harus disikapi dengan cepat. “Pemerintah harus cepat tanggap dan responsif terhadap dinamika global. Buat kebijakan yang mendorong produktivitas dan menjaga stabilitas ekonomi nasional,” ujar Sarman, kepada Rakyat Merdeka, Minggu (22/6/2025).

Baca juga : GoTo Patok Capaian Kinerja Lebih Ciamik

Salah satu dampak dari panasnya situasi global ini adalah risiko naiknya harga minyak dunia. Hal ini akan berdampak besar bagi Indonesia, yang masih berstatus net oil importer. Kebutuhan minyak dalam negeri mencapai 1,2 juta barel per hari. Kemampuan kilang domestik hanya sekitar 700 ribu barel. Sisanya, dipenuhi lewat impor, yang rentan terdampak lonjakan harga dan gangguan logistik.

Sarman menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan daya beli masyarakat yang belum pulih. Program-program sosial Pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penya­luran bantuan sosial harus terus dilanjutkan.

Agar semua berjalan dengan baik, Sarman mengajak semua pihak bersatu dan bahu-membahu menghalau dampak negatif perang Israel-Iran. “Dengan semangat kolaborasi antara pemangku kepentingan, kita hadapi bersama tantangan geopolitik ini dengan memperkuat perekonomian nasional,” tandasnya.

Baca juga : Pemprov DKI Perlu Segera Buat Regulasi Sewa Rusun

Ketua Umum Asosiasi Peng­usaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyatakan, konflik Israel-Iran memang tidak berdampak langsung terhadap perdagangan RI, mengingat volume perdagangan Indonesia dengan kedua negara tersebut sangat kecil. Namun, dampak dari kon­flik itu terhadap ekonomi global tetap harus diwaspadai.

READ  Menko PM Dorong Pemberdayaan Desa Wisata Secara Berkelanjutan

“Yang terpengaruh adalah biaya logistik dan harga minyak. Jadi, efeknya lebih ke global, lalu merembet ke dalam negeri,” jelas Shinta.

Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi ikut meng­ingatkan potensi efek domino dari konflik tersebut. Dia menyebut, dampaknya bisa meluas ke sektor energi, industri, perdagangan, dan keuangan apabila ketegangan tidak segera mereda.

Baca juga : Seattle Sounders Vs PSG, Menang Bukan Jaminan

“Serangan Israel ke Iran bisa menimbulkan efek berantai. Mulai dari kenaikan harga mi­nyak, tekanan pasar keuangan, hingga gangguan rantai pasok global. Seberapa parah dampaknya, tergantung pada respons Pemerintah dan pelaku pasar,” tandasnya.

Para pengusaha sepakat, di tengah situasi geopolitik yang panas, Pemerintah harus cermat dan sigap. Kolaborasi dan langkah strategis diperlukan untuk menjaga ekonomi tetap stabil dan kompetitif di tengah gejolak global. 


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *