RM.id Rakyat Merdeka – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan program bazaar untuk mendorong pengembangan usaha perikanan dan produk olahan ikan.
Program ini dinilai efektif meningkatkan volume penjualan sekaligus menjadi sarana promosi bagi pelaku usaha.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Tornanda Syaifullah mengapresiasi semangat UMKM yang berpartisipasi dalam bazaar KKP di Jakarta.
Di sepanjang 2024, bazaar yang digelar rutin dua hari setiap bulan mencatat transaksi rata-rata Rp125 juta.
Baca juga : Golkar: RAPBN 2026 Bukti Komitmen Prabowo Turunkan Kemiskinan dan Pengangguran
“Tiap awal bulan, setiap Rabu dan Kamis, kami menggelar bazaar sebagai ajang promosi hasil hilirisasi perikanan di sekitar kita,” kata Tornanda di Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Sebagai komitmen terhadap keamanan dan mutu produk, kata Tornanda, KKP menghadirkan Klinik Mutu yang memberikan pendampingan teknis serta pembinaan bagi pelaku usaha.
UMKM peserta bazaar juga telah memenuhi persyaratan legalitas, seperti izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP), serta izin edar lain yang relevan.
Adapun, beragam produk olahan perikanan yang dipamerkan tak hanya menjadi sarana promosi, tapi juga dapat dijadikan acuan menu bergizi, karena mengandung protein hewani berkualitas tinggi penting bagi tumbuh kembang anak dan peningkatan gizi masyarakat.
Baca juga : Gelar Doa untuk Republik Tercinta, Kaesang Gelorakan Program Presiden Prabowo
Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP KKP Erwin Dwiyana menyebut bazaar KKP merupakan upaya memperkenalkan produk perikanan berkualitas dengan harga terjangkau.
“Kami menggelar bazaar sebulan sekali di area parkir Gedung Mina Bahari III, Kantor KKP. Harapannya masyarakat makin gemar makan ikan sekaligus bangga pada produk buatan UMKM,” ujarnya.
Salah satu pelaku UMKM, Arifiyah pemilik Pia Mace, mengaku merasakan langsung dampak positif bazaar. Saat pertama kali ikut pada November 2023, produksi otak-otak ikan buatannya hanya 50-60 kg per bulan.
“Sekarang Alhamdulillah bisa sampai 200 kg per bulan,” ungkapnya.
Baca juga : Id Food Gelar Bazar Pangan Murah Di 80 Lokasi Seluruh Provinsi Jelang HUT ke-80 RI
Arifiyah yang awalnya hanya mampu menjual 50 pack kini bisa memasarkan hingga 2.500 pack otak-otak per bulan. Bahkan, ia berhasil memberdayakan warga sekitar untuk mengolah ikan mata goyang atau swanggi menjadi produk bernilai tambah.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan kesiapan KKP memasok ikan guna mendukung program Makan Bergizi Gratis.
Menurutnya, ikan kaya kandungan omega 3 dan omega 6, sehingga layak menjadi sumber protein utama karena kualitasnya tinggi dan harganya terjangkau.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.