Gandeng BGN, PPUMI Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Nasional17 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IIl.

Hal ini sekaligus menjadi ajang peluncuran dan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PPUMI dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di dua tempat yaitu Hotel Millennium Jakarta dan Main Hall Bursa Efek Indonesia Jakarta.

Fokus MoU PPUMI-BGN adalah pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) – Badan Gizi Nasional (BGN). Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting dalam sinergi antara PPUMI dan BGN. Terutama untuk memperkuat peran SPPG dalam mendukung kualitas gizi masyarakat Indonesia, khususnya bagi anak-anak sekolah dan Ibu hamil serta anak stunting.

Kegiatan ini turut mendapat dukungan penuh dari Bank Indonesia (BI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketua Umum PPUMI Munifah Syanwani menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini.

Baca juga : Bank DKI Dukung Proses Hukum Terkait Kredit kepada PT Sritex

Munifah menjelaskan, PPUMI merupakan organisasi perempuan pertama yang melakukan MoU secara nasional.

“Ini adalah bukti nyata komitmen kami dalam meningkatkan kualitas gizi anak sekolah, ibu hamil dan anak yang berpotensi stunting melalui peran aktif perempuan di seluruh Indonesia, khususnya para perempuan di PPUMI dengan jaringan 38 provinsi di Indonesia ini,” kata Munifah dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).

Lebih lanjut, Munifah menilai, melalui Rakernas, PPUMI menegaskan posisinya sebagai mitra strategis Pemerintah dalam pembangunan SDM yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Direktur Pengembangan BEI Jefrey Hendrik mengungkapkan apresiasinya atas inisiatif PPUMI.

Baca juga : Bos IPA Dukung Visi Prabowo Untuk Ketahanan Energi

Program MBG ini luar biasa dan menjadi inspirasi bagi kami. Seluruh elemen bangsa harus bergotong-royong mendukung program ini,” ujarnya.

READ  Nathalie Holscher Disawer Ratusan Juta

Senada, Direktur Eksekutif BI Anastuti menilai, luasnya jaringan anggota PPUMI memberi potensi besar dalam pemerataan program.

“Dengan anggota PPUMI yang tersebar di seluruh Indonesia, cakupan program MBG akan semakin luas dan menjangkau lebih banyak anak-anak di daerah,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Kemitraan BGN M. Rizal mengatakan, anak yang tidak sarapan dapat mengalami berbagai dampak negatif, seperti sulit berkonsentrasi saat belajar, menurunnya daya ingat, mudah merasa lelah, dan mempengaruhi pertumbuhan dan status gizi anak.

Baca juga : Ketua DPD: Semua Senator Antusias Dukung Program Ketahanan Pangan

“40 persen anak-anak berangkat ke sekolah belum sarapan. Faktor yang paling banyak adalah bapak ibunya tidak punya apa-apa untuk diberikan makan pada anaknya, sehingga anak yang tadi lapar berangkat ke sekolah, tidak bisa menimba ilmu dengan fokus dan konsentrasi karena lapar,” ungkapnya.

Saat ini, kata Rizal, realisasi penggunaan dana MBG telah menjangkau penerima manfaat di antaranya pra Sekolah Dasar, SD, SMP, SMA, Pondok Pesantren, SLB, balita dan ibu hamil. Jumlah total penerima hingga 21 Mei 2025 sebanyak 3,97 juta orang. Sementara itu, jumlah SPPG yang telah beroperasi sebanyak 1.386.

“50 triliun sudah cukup kemudian akan terbentuk 30 ribu SPPG dengan sasaran 82,9 juta penerima manfaat,” tutur Rizal.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *