FPTP Dorong Pesantren Mandiri dan Maju Secara Ekonomi

Nasional63 Dilihat


RM.id  Rakyat Merdeka – Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP) memulai langkah besar untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren. Melalui kegiatan tadarus ekonomi pesantren dengan tema “Memajukan Usaha Bisnis Pesantren” yang digelar di DPP PKB, Jakarta, Jumat (15/8/2025), menjadi bagian dari rangkaian panjang program transformasi pesantren yang sebelumnya diawali konferensi internasional dan roadshow di berbagai daerah.

Direktur FPTP sekaligus Sekretaris Dewan Syuro PKB Saifullah Maksum mengatakan, agenda kali ini fokus pada aspek kemudahan ekonomi. “Hari ini khusus kita memulai kerja berat, kerja panjang yaitu mentransformasi pada aspek kemudahan ekonomi,” ujarnya.

Menurutnya, para pengasuh pesantren mendapatkan pencerahan dari dua tokoh, Prof. Jaenal Effendi dan Ustaz Jaka, untuk memperbaiki pola pikir terkait pentingnya kemandirian ekonomi. “Mungkin ini harus kita bikin strategi baru, pendekatan baru untuk memastikan bahwa forum semacam ini hasilnya efektif,” jelasnya.

Baca juga : Sinergi Dengan PwC, Bank Mandiri Hadirkan Layanan Wealth Advisory Nasabah Utama

Dia menerangkan, pesantren selama ini telah berkontribusi besar bagi negara dan umat dengan pendidikan murah serta pengabdian tulus para guru. Namun, negara belum sepenuhnya hadir memfasilitasi dari aspek anggaran. 

“Negara belum sepenuhnya hadir untuk memfasilitasi, mengedukasi, meng-backup pesantren dari aspek anggaran. Misalnya APBN kita, kalau dipresentasikan berapa rupiah yang untuk memberdayakan pesantren dari aspek ekonominya,” tuturnya.

Saifullah menekankan, pihaknya tidak ingin sepenuhnya membebani negara. Pesantren justru diajak untuk mandiri sambil tetap memberdayakan ekonomi umat di sekitarnya. 

Baca juga : Dubes UEA Abdulla Salem AlDhaheri Komit Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi

“Ini baru cukup skup Jabodetabek, nanti lain kali kita di tempat yang lain lagi. Sampai kita maunya baca dua ribuan pesantren yang kita edukasi,” tambahnya.

READ  Pemprov DKI Jakarta Kurangi Jam Belajar Sekolah Selama Ramadan 2025

Di tempat yang sama, Ketua Pusat Studi Pembangunan dan Pedesaan IPB Jaenal Effendi menilai, kegiatan ini sangat penting untuk mendorong pesantren berinovasi dan mandiri. “Profesionalisme sebuah lembaga, apalagi pesantren, ini sangat diperlukan. Kita sangat menyadari bahwa bangsa ini problem utamanya adalah nomor 1 sampai nomor 5 itu adalah SDM,” katanya.

Jaenal menyebut, pesantren memiliki potensi besar menjadi basis pengembangan berbagai sektor, mulai dari pertanian, peternakan, kehutanan, hingga ekonomi kreatif. Dia juga mendorong dukungan pemerintah dan stakeholder agar aktivitas ekonomi pesantren terlindungi dan mampu menembus pasar ekspor. 

Baca juga : Wujudkan Asta Cita, DPD RI Dorong Pembangunan Jasela untuk Pemerataan Ekonomi

“Pesantren ini sebagai agen perubahan, agen transformasi dan agen inovasi yang ada,” tegasnya.

Saifullah menambahkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang berhalangan hadir, menitipkan pesan khusus agar pesantren berani mengevaluasi diri dan mempercepat langkah perbaikan. 

“Pesantren harus maju, harus bertransformasi, harus evolusi, harus terbuka,” kata Saifullah. Program ini akan terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pesantren di seluruh Indonesia.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *