RM.id Rakyat Merdeka – Federasi Olahraga Otomotif Turki (TOSFED) berambisi menggelar kembali Grand Prix (GP) Turki pada musim 2026. Bukan sebagai tempat pengganti, tapi tuan rumah permanen pada kalender Formula 1.
Presiden TOSFED, Eren Uclertopragi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan manajemen F1 dan FIA.
Menurutnya, Pemerintah Turki memberi dukungan penuh terhadap proyek ini. Bahkan siap menanggung seluruh biaya dan prosedur terkait penyelenggaraan balapan.
Baca juga : Steffi Zamora, Pamer Foto Tunangan
“Setelah penunjukan kami oleh Pemerintah beberapa bulan lalu, kami aktif berdiskusi dengan F1. Kami ingin GP Turki menjadi bagian tetap dari kalender, bukan sekadar pengganti dadakan seperti saat pandemi,” kata Uclertopragi seperti dikutip dari Motorsport.com, kemarin.
GP Turki terakhir digelar pada musim 2020 dan 2021 di masa pandemi Covid-19. Saat itu, Istanbul Park dipakai untuk mengisi kekosongan jadwal balap yang ditinggalkan sirkuit lain.
Kini, setelah pengelolaan sirkuit dialihkan ke TOSFED, Pemerintah menegaskan komitmennya. “Presiden, Menteri Pariwisata, dan Menteri Pemuda dan Olahraga kami mendukung penuh. Segala pembayaran dijamin negara,” katanya.
Baca juga : Rapat Malam-malam, Prabowo Keras ke Pengoplos Beras
Uclertopragi menilai Istanbul memiliki keunggulan strategis. Selain lokasi yang mudah dijangkau, potensi pasar otomotif di Turki cukup besar, dengan lebih dari 1,2 juta mobil terjual setiap tahun. Mayoritas pabrikan mobil F1 juga memiliki basis distribusi di negara itu.
“Kami tidak ingin bersaing dengan negara lain. Tapi kami yakin posisi geopolitik, populasi besar, dan minat tinggi pada F1 menjadi nilai tambah bagi Turki,” ucapnya.
Ia menyebut bulan September sebagai waktu ideal untuk menggelar GP Turki. Apalagi, GP Azerbaijan yang juga digelar di kawasan sekitar, bisa mempermudah logistik tim-tim F1.
Baca juga : Dapat Banyak Kritikan, PPATK Buka Blokir 28 Juta Rekening
Meski begitu, peluang kembali ke kalender reguler diperkirakan baru terbuka pada 2027. Saat itu, GP Belanda di Zandvoort kemungkinan akan dihapus, sementara Barcelona belum menyepakati kontrak baru usai 2026.
Turki pun harus bersaing dengan Thailand, yang telah menyiapkan dana 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp19,7 triliun) untuk menggelar GP jalan raya di Bangkok mulai 2028. [DNU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.