EWI Soroti Dugaan Rekayasa Di Balik Kasus Pertalite Bercampur Air

Nasional59 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menilai perlu penyelidikan mendalam terkait munculnya laporan bahan bakar jenis Pertalite yang disebut bercampur air di sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk Surabaya.

Ferdinand menduga, kasus tersebut tidak sepenuhnya disebabkan faktor teknis. Ia menilai ada kemungkinan isu ini digerakkan oleh pihak tertentu untuk menggiring opini negatif terhadap Pertamina.

“Saya melihat ada upaya sistematis membangun persepsi publik seolah-olah BBM Pertamina bermasalah,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (2/11/2025).

Baca juga : Epiroc Dukung Transformasi Industri Pertambangan Berkelanjutan

Menurut Ferdinand, kecurigaan itu muncul karena sejak beberapa waktu terakhir, muncul berbagai narasi di media sosial yang menggiring opini terkait kualitas bahan bakar Pertamina. “Isu seperti ini sering muncul beriringan dengan pembahasan soal BBM impor dan kompetisi antar-SPBU,” tambahnya.

Kasus ini berawal dari beredarnya video dan laporan sejumlah kendaraan mogok setelah mengisi Pertalite di beberapa SPBU. Bahkan, ada pejabat daerah yang melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan kebenarannya. Namun, menurut Ferdinand, sebagian sampel BBM yang viral justru bukan berasal dari SPBU.

“Banyak sampel diambil dengan botol air mineral bekas, padahal cara itu tidak sesuai prosedur. Sisa air di dalam botol bisa menimbulkan kesan seolah BBM bercampur air,” jelasnya.

Baca juga : Senayan Desak Pemda Kebut Realisasi Anggaran

Ia meminta aparat penegak hukum menelusuri kasus ini secara menyeluruh. “Polisi perlu memeriksa konsumen yang kendaraannya mogok, bengkel tempat kendaraan diperiksa, dan mengambil sampel langsung dari SPBU Pertamina,” tegasnya.

Ferdinand juga menegaskan keyakinannya terhadap kualitas bahan bakar Pertamina. “Saya sudah puluhan tahun memakai BBM Pertamina, kendaraan saya tidak pernah bermasalah. Kenapa baru sekarang ramai? Bisa jadi ini strategi persaingan bisnis,” katanya.

READ  Puding Rumahan Eksis Di Mall, Kisah Sukses UMKM Berkat Pelatihan PNM

Dia berharap Pertamina tidak tinggal diam menghadapi isu ini. “Sebaiknya dibawa ke ranah hukum agar terang benderang siapa yang bermain, dan publik tidak disesatkan oleh opini yang menyesatkan,” tutup Ferdinand.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *