Efek Perluasan MRT dan LRT, Permintaan Properti di Awal 2025 Naik Hingga 57%

HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — Permintaan properti di kawasan sekitar stasiun MRT dan LRT Jabodetabek melonjak signifikan pada kuartal I 2025, seiring terus berkembangnya infrastruktur transportasi massal di wilayah tersebut.

Data terbaru dari Rumah123 menunjukkan bahwa kawasan yang terdampak langsung oleh perluasan jaringan transportasi publik mengalami pertumbuhan tajam baik dari sisi permintaan maupun harga properti.

Baca Juga: 7 Tren Properti 2025 yang Wajib Diperhatikan: Pinggiran Kota dan Hunian Berkelanjutan Jadi Primadona Baru

Kondisi ini memperkuat tren bahwa kehadiran moda transportasi publik seperti LRT Jabodebek, LRT Jakarta, dan MRT Jakarta menjadi daya tarik utama bagi masyarakat dalam menentukan lokasi hunian maupun investasi properti.

Pertumbuhan permintaan tertinggi bahkan tercatat mencapai 57,2% di kawasan sekitar stasiun MRT yang sudah beroperasi.

Menurut Marisa Jaya, Head of Research Rumah123, meningkatnya konektivitas dari pengembangan tiga moda transportasi publik ini mendorong lonjakan minat terhadap hunian di kawasan strategis.

“Peningkatan aksesibilitas lewat LRT dan MRT menjadi sinyal positif bagi pengembang maupun investor properti,” ujar Marisa.

Lonjakan Permintaan Properti di Sekitar Stasiun LRT Jabodebek

Rumah123 mencatat, lonjakan permintaan hunian juga terjadi di sekitar stasiun-stasiun LRT Jabodebek.

Wilayah Bekasi yang termasuk Area 3 dalam klasifikasi Rumah123 (Pondok Gede, Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Rawa Lumbu, Bekasi Timur, Mustika Jaya, Tambun Selatan), mengalami pertumbuhan permintaan tertinggi, mencapai 33,1% pada kuartal I 2025.

Baca Juga: PropVaganza 2025 Hadirkan Pilihan Hunian Lengkap Bagi 2,9 Juta Keluarga Jabodetabek

Kawasan tersebut berada di sekitar Stasiun LRT Jatibening Baru, Cikunir 1, Cikunir 2, Bekasi Barat dan Bekasi Timur.

Area 4 (Ciracas, Cipayung, Cimanggis), dekat stasiun TMII, Kp Rambutan, Ciracas, dan Harjamukti, menyusul dengan pertumbuhan 31,1%.

Selanjutnya pertumbuhan di Area 2 (Jatinegara, Kramatjati, Duren Sawit, Makassar) yang berada dekat dengan Stasiun LRT Ciliwung dan BNN melonjak hingga 28,9%.

Adapun Area 1 (Menteng, Tanah Abang, Setiabudi, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Pancoran), dekat stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Kuningan, Pancoran Barat dan Cikoko, mencatat pertumbuhan kuartalan sebesar 4,2%.

Dari sisi pertumbuhan median harga, kenaikan terjadi pada kuartal IV 2024, yang mengindikasikan adanya jeda waktu antara pergerakan sentimen positif masyarakat yang perlahan mempengaruhi kenaikan harga.

Per kuartal 4 2024, Area 1 mencatatkan pertumbuhan harga sebesar 4,8%, Area 2 sebesar 6,9%, Area 3 sebesar 33,3% dan Area 4 sebesar 3,5%.

READ  Menteri PKP Siap Manfaatkan Lapas Cipinang Jadi Perumahan Subsidi

“Area 3 (Kota dan Kabupaten Bekasi) mencatatkan lonjakan permintaan tertinggi dibandingkan wilayah lain,” ungkap Marisa.

Baca Juga: Tren Ritel Semi-Outdoor Semakin Diminati, Lebih Menguntungkan!

Menurut dia, hadirnya LRT Jabodebek membuka lebih banyak opsi transportasi dari dan ke Jakarta, terutama bagi area yang sebelumnya jauh dari jalur kereta commuter line.

“Aksesibilitas yang meningkat ini mendongkrak daya tarik Bekasi sebagai kawasan hunian, mendorong tumbuhnya permintaan signifikan di tengah mobilitas masyarakat yang semakin dinamis,” terangnya.

Dampak LRT Hingga Bogor

LRT City Sentul, hunian dekat stasiun lrt
LRT City Sentul – Royal Sentul Park./ dok. ACP

Di sisi lain apabila ke depannya rute LRT Jabodebek Harjamukti mulai dikembangkan ke arah Bogor, ini juga akan berdampak pada sejumlah kawasan di Kabupaten Bogor yang mencakup Cibinong, Citeureup, Babakan Madang & Sukaraja, serta area kota Bogor yang terdiri dari Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Tengah, Bogor Barat dan Bogor Selatan

Saat ini per kuartal 1 2025, Rumah123 mencatat pertumbuhan permintaan rumah di area Kabupaten Bogor tumbuh sebesar 34,2%, sementara di area kota Bogor turun tipis 0,7%.

Meski demikian jika dibandingkan secara tahunan, permintaan properti di area kota Bogor tumbuh signifikan mencapai 63,5% dibandingkan area Kabupaten Bogor sebesar 23,9%.

Baca Juga: Peluang Industri Indonesia di Tengah Perang Dagang Global, 5 Kekuatan Strategis Indonesia

Dari segi pertumbuhan median harga, per kuartal 1 2025, median harga di area Kabupaten Bogor tumbuh sekitar 12,7% dan area Kota Bogor cenderung stagnan.

Secara tahunan, median harga di Kabupaten Bogor masih tumbuh positif mencapai 19,5%, sementara di Kota Bogor turun sebesar

LRT Jakarta

LRT Jakarta Fase 1 telah beroperasi dengan layanan mencakup wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur sejak Desember 2019 lalu dengan rute stasiun Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian dan Velodrome.

Saat ini rute LRT Jakarta Fase 1B yang akan menghubungkan Velodrome hingga Manggarai sedang dalam proses konstruksi.

Di fase ini, akan ada 5 stasiun yang beroperasi yaitu Rawamangun, Pramuka BPKB, Pasar Pramuka, Matraman dan Manggarai.

Kemudian jalur tersebut direncanakan akan diperpanjang menjangkau Dukuh Atas dan Tanah Abang.

Baca Juga: Tren Properti Awal 2025: Perkantoran, Ritel dan Logistik Tumbuh

Rumah123 mengelompokkan minat area terdampak jadi tiga area yang berbeda:

  • Area I meliputi stasiun-stasiun yang terletak di area Kecamatan Kelapa Gading dan Pulogadung–dekat dari 3 stasiun eksisting dan tambahan 1 stasiun yang akan datang, yakni stasiun Rawamangun.
  • Area II meliputi Kecamatan Matraman, Cempaka Putih, Johar Baru dan Senen.
  • Area III meliputi Kecamatan Palmerah dan Gambir (*Di luar Fase 1B dan belum memiliki informasi resmi lanjutan terkait pengembangannya)
READ  Libatkan BPS, Kementerian PKP Siapkan 1.000 Rumah Subsidi untuk Halmahera Tengah

Lonjakan permintaan mulai terlihat di Area I dan II sejak kuartal 3 2023. Area I mencatatkan kenaikan permintaan sebesar 30,4% secara kuartalan, disusul Area II dengan 42,5%.

Sementara itu, Area III hanya tumbuh 9,8% di periode yang sama. Memasuki kuartal 1 2025, tren pertumbuhan terus berlanjut.

Area I mencatatkan pertumbuhan kuartalan sebesar 37,7%, Area II sebesar 24,1%, sementara Area III mengalami penurunan hingga 31,3%.

“Pertumbuhan signifikan di Area I dan II tak lepas dari sentimen positif masyarakat terhadap rencana beroperasinya stasiun LRT di wilayah tersebut yang sedang dikembangkan, sehingga mendorong minat terhadap hunian di sekitar jalur transportasi baru ini,” jelas Marisa.

Baca Juga: Konstruksi Fase 2A MRT Jakarta Lampaui Target: Progres Mencapai 46,26% per Februari 2025

Dari sisi harga, pertumbuhan median harga di tiga area tersebut masih cenderung stagnan dan fluktuatif. Per kuartal 1 2025, pertumbuhan harga di Area I sebesar 2,3%, Area II sebesar 3,9% dan Area III naik tipis sekitar 0,4%.

Uji coba LRT Jabodebek
LRT Jabodebek. (Foto: Dok. Dephub)

MRT Jakarta: Permintaan Properti Hingga 57,2%

MRT Jakarta Fase 1 dengan rute Bundaran HI – Lebak Bulus telah beroperasi sejak 2019 lalu.

Seiring pengembangan transportasi ini yang memasuki Fase 2 yang masih dalam tahap konstruksi akan menghubungkan stasiun Bundaran HI hingga stasiun Kota (Fase 2A) dan dilanjutkan ke Mangga Dua sampai Ancol, Rumah123 melihat perkembangan positif dalam permintaan properti.

Secara umum pada kuartal I 2025, pertumbuhan permintaan properti di sekitar stasiun yang sudah beroperasi mencapai 57,2% pada awal 2025.

Baca Juga: Daikin Kantongi 3 Sertifikat ISO Sekaligus, Ini Dampaknya untuk Konsumen

Sementara, area sekitar stasiun yang masih dalam tahap konstruksi juga mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 43,5%.

Tren ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap pengembangan fase 2 MRT yang akan menjangkau wilayah Kota, Mangga Dua hingga Ancol.

Dari sisi pergerakan harga, kawasan di sekitar stasiun MRT menunjukkan dinamikanya tersendiri.

READ  Menteri PKP Kawal Langsung Proses Ganti Rugi Konsumen Meikarta, Janji Tuntas dalam 4 Bulan

Area yang sudah dilayani stasiun MRT cenderung mengalami stagnasi, bahkan penurunan harga dalam beberapa kuartal terakhir.

Sebaliknya, kawasan yang berada di sekitar stasiun yang masih dalam tahap konstruksi justru menunjukkan tren kenaikan harga yang konsisten.

Pada kuartal II 2024, misalnya, harga properti di sekitar stasiun yang telah beroperasi turun 8,3% secara kuartalan, sedangkan di sekitar stasiun yang masih dalam pembangunan tercatat naik 9,4%.

Secara tahunan, harga di sekitar stasiun beroperasi relatif stagnan, sementara di kawasan stasiun-stasiun yang sedang dalam tahap konstruksi mengalami lonjakan harga hingga 16,7%.

Baca Juga: IFEX 2026 Dorong Akselerasi Ekspor Mebel Indonesia, Siap Tembus Pasar Non-Tradisional

Tren serupa berlanjut di kuartal I 2025. Median harga properti di sekitar stasiun beroperasi tercatat naik tipis 1% secara kuartalan, namun secara tahunan turun 12,5%.

Sementara itu, kawasan sekitar stasiun MRT yang masih dalam tahap konstruksi terus menunjukkan pertumbuhan kuat, dengan kenaikan harga kuartalan sebesar 8,3% dan tahunan mencapai 21,9%.

Hal ini mengindikasikan bahwa investor melihat potensi kenaikan nilai saat stasiun baru mulai beroperasi.

Properti di Dekat Transportasi Publik: Magnet Baru bagi Investor dan Pencari Hunian

Core Cipete, hunian dekat stasiun mrt,
Core Cipete akan terkoneksi langsung dengan skybridge ke Stasiun MRT Cipete./ dok. JRP

Pembangunan transportasi massal telah terbukti menjadi katalis pertumbuhan properti. Marisa Jaya menambahkan, “Meski ada jeda waktu antara lonjakan permintaan dan kenaikan harga, tren ini sangat konsisten.”

Tren yang tercatat menunjukkan bahwa begitu jaringan LRT atau MRT mulai aktif beroperasi, lonjakan harga properti cenderung mengikuti.

Kondisi ini menciptakan peluang pertumbuhan pasar yang besar, terutama di wilayah yang sebelumnya belum terjangkau jaringan transportasi publik.

Baca Juga: CORE Concept Living Bangun Hunian Skandinavia Pertama di Bali, Intip Konsep Berkelanjutan yang Unik dan Elegan!

Seiring proyek-proyek strategis seperti MRT Fase 2 dan LRT Jakarta Fase 1B yang tengah berlangsung, pasar properti di Jabodetabek diperkirakan akan terus menggeliat.

Investor, pengembang, maupun pencari hunian yang memprioritaskan aksesibilitas kini semakin tertarik untuk mengincar properti di sekitar stasiun MRT dan LRT sebagai langkah strategis.

***
Baca berita lainnya di GoogleNews

———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]

– Advertisement –

Demo Below News

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/efek-mrt-dan-lrt-permintaan-properti-naik/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *