RM.id Rakyat Merdeka – PT Brantas Abipraya (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
Melalui percepatan pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), perusahaan konstruksi milik negara itu berupaya mendukung ketersediaan air bagi sektor pertanian di wilayah dengan curah hujan rendah tersebut.
Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana, mengatakan progres pembangunan Bendungan Mbay Paket II yang dikerjakan pihaknya telah mencapai 89,387 persen hingga akhir September 2025. Proyek strategis nasional (PSN) ini ditargetkan rampung pada Desember 2026.
Baca juga : Mitra10 Hadirkan Shopvaganza 2025, Belanja Bahan Bangunan Akhir Tahun
“Ini adalah langkah strategis Brantas Abipraya dalam mendukung kedaulatan pangan nasional. Kami terus mempercepat penyelesaian agar bendungan ini segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Nagekeo,” ujar Dian Sovana di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Bendungan Mbay memiliki kapasitas tampung mencapai 51,74 juta meter kubik air dan diproyeksikan dapat mengairi 5.928 hektare lahan pertanian di Kabupaten Nagekeo, termasuk pengembangan areal baru seluas 1.900 hektare. Selain itu, bendungan ini juga akan menyediakan air baku sebesar 0,21 meter kubik per detik serta mengurangi potensi banjir Sungai Aesesa hingga 283 meter kubik per detik.
Menurut Dian, dengan selesainya pembangunan bendungan ini, produksi beras di wilayah Nagekeo diperkirakan meningkat hingga 2,5 kali lipat. “Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain,” tambahnya.
Baca juga : Tips Memilih Panel Komposit Berkualitas Untuk Fasad Bangunan Modern
Sebagai kontraktor pelaksana Paket II, Brantas Abipraya mengerjakan sejumlah komponen utama proyek, antara lain Bangunan Pengelak (terowongan), Bangunan Pelimpah (spillway), Bangunan Pengambilan (intake), serta pekerjaan hidromekanikal dan elektrikal.
Bendungan yang berlokasi di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kabupaten Nagekeo. Selain untuk irigasi dan air baku, bendungan ini juga diharapkan mendukung pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri hingga 6.100 hektare.
Lebih jauh, Dian menyebut pembangunan bendungan juga menjadi bagian dari upaya Brantas Abipraya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim (climate change) yang berdampak pada ketersediaan air dan potensi banjir di berbagai wilayah Indonesia.
Baca juga : Makan Sambal Ijo di Kantin, Purbaya Menkeu Merakyat
“Pembangunan bendungan merupakan bukti nyata kehadiran Brantas Abipraya untuk Indonesia. Melalui infrastruktur sumber daya air, kami mendukung pemerintah dalam mengatasi dampak perubahan iklim global sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Dian Sovana.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.