Dorong Hunian Berkelanjutan, Pemerintah Siapkan Skema Rumah Modular Ramah Lingkungan

Jakarta, propertyandthecity.com – Upaya menghadirkan hunian yang tidak hanya layak, tetapi juga ramah lingkungan, terus digaungkan pemerintah. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menegaskan, arah pembangunan perumahan ke depan akan menitikberatkan pada aspek keberlanjutan.

“Kementerian PKP mendorong agar pengembangan perumahan ke depan tidak hanya fokus pada ketersediaan hunian, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan,” ujar Fahri dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (2/9/25).

Fahri menjelaskan, pemanfaatan energi terbarukan menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan kawasan permukiman yang hijau sekaligus mandiri energi. Dengan begitu, pembangunan tidak hanya menyediakan rumah, melainkan juga menghadirkan ekosistem permukiman modern yang efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan.

“Kami menegaskan komitmen Kementerian PKP dalam mendukung target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060 sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui hunian yang layak, sehat, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, pemerintah juga membuka peluang pemanfaatan teknologi rumah modular cerdas berbasis net zero emissions (NZE) untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah.

“Kami terbuka untuk saling memberikan support satu sama lain, ada kebutuhan pemerintah, khususnya program dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) untuk membangun rumah-rumah rakyat di desa maupun di kota,” kata AHY.

Menurut AHY, penerapan rumah modular ramah lingkungan menjadi solusi adaptif terhadap tantangan krisis iklim dan pemanasan global, sekaligus langkah nyata menuju pencapaian target NZE 2060.

Lebih jauh, pemerintah mendorong Kementerian PKP untuk menjalin diskusi intensif dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terkait implementasi rumah modular tersebut. Kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat realisasi hunian cerdas, sekaligus mengurangi backlog perumahan yang masih tinggi di Indonesia.