RM.id Rakyat Merdeka – Katalog 100 produk sawit UKMK yang diluncurkan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) beberapa waktu lalu merupakan bagian dari upaya memperkuat industri hijau. Program ini memperkuat peran petani dan koperasi dalam rantai ekonomi sawit nasional.
Direktur Utama BPDP Eddy Abdurachman menilai, UKMK sawit memainkan peran strategis dalam membumikan manfaat kelapa sawit kepada masyarakat luas. Menurutnya, lewat penguatan kapasitas UKMK maka peran masyarakat bisa lebih meluas.
“Masyarakat tak hanya menjadi konsumen, tapi juga pelaku industri yang tumbuh bersama komoditas strategis ini,” ujarnya dikutip Sabtu (21/6/2025).
Dalam prosesnya, BPDP juga memastikan bahwa pemberdayaan UKMK sawit tidak hanya menyasar daerah sentra kelapa sawit, tetapi juga menjangkau wilayah non-sentra. Tujuannya adalah memicu pemerataan ekonomi dan membuka lapangan kerja mikro berbasis potensi lokal. Hal ini sekaligus memperkuat peran kelapa sawit sebagai salah satu pilar penting ekonomi nasional.
Program pengembangan UKMK sawit merupakan bagian dari amanat Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024 tentang Promosi Perkebunan. Dalam aturan tersebut, BPDP bertugas mendorong peningkatan citra produk perkebunan, memperluas informasi dan akses pasar, memacu investasi, serta menumbuhkan pusat pemasaran komoditas yang berkelanjutan.
Baca juga : Di Forum Ekonomi Internasional, Prabowo Bicara Capaian Produksi Pangan
Berbagai kegiatan pendukung yang dijalankan BPDP mencakup pelatihan pembuatan produk berbasis sawit, workshop lanjutan untuk peningkatan kapasitas UKMK, pendanaan pengembangan produk, promosi pada berbagai ajang dalam dan luar negeri, hingga penguatan jejaring UKMK agar dapat mengakses pembiayaan dan pasar yang lebih luas.
Capaian program juga menunjukkan hasil yang signifikan. Pada 2023, jumlah pelaku UKMK sawit yang tergabung dalam program ini mencapai 547 unit. Pada 2024, angkanya meningkat menjadi 798. Hingga Mei 2025, tercatat 532 pelaku UKMK telah terlibat dalam program promosi. Dari jumlah tersebut, sejumlah UKMK telah mendapat pembinaan lebih lanjut dan hasil karyanya ditampilkan dalam katalog yang baru diluncurkan.
“Katalog ini bukan hanya dokumen promosi, tetapi juga referensi bagi berbagai pihak mulai dari pemerintah, pelaku usaha, koperasi, hingga investor,” jelas Eddy.
Sebelumnya, BPDP resmi meluncurkan Katalog 100 Produk UKMK Kelapa Sawit edisi kedua di Jakarta pada Kamis, (19/6/2025).
Katalog ini menampilkan inovasi produk dari pelaku UKMK sawit di berbagai daerah, sebagai bagian dari upaya mendorong transformasi industri kelapa sawit nasional yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.
Baca juga : FKKM Luncurkan Panduan Kerangka Kerja Perbaikan Sosial FSC
Katalog ini merupakan kelanjutan dari edisi pertama yang diluncurkan pada 2023. Dalam versi terbaru, BPDP menampilkan 100 produk hasil pengembangan pelaku UKMK sawit sepanjang 2024 hingga 2025. Produk-produk tersebut mencerminkan pemanfaatan kelapa sawit secara menyeluruh, dari hasil utama seperti minyak sawit berkelanjutan hingga turunan bernilai tambah seperti olahan pangan, kriya, kosmetik, produk perawatan tubuh, serta pupuk dan kerajinan berbahan limbah sawit.
Peluncuran katalog ini adalah bentuk nyata kontribusi BPDP dalam membina UKMK sawit agar menjadi bagian penting dari ekosistem industri nasional yang mandiri dan ramah lingkungan.
“BPDP mendorong UKMK sawit agar tidak hanya memproduksi, tetapi juga mampu berinovasi dan menciptakan nilai tambah dari limbah dan turunan sawit,” ujarnya.
Dia berharap katalog ini dapat mendorong kolaborasi lintas sektor dan membuka peluang usaha baru berbasis sawit. Katalog tersebut diharapkan menjadi jembatan penghubung antara UKMK sawit dan pasar nasional maupun internasional.
Eddy menegaskan, pengembangan UKMK sawit juga sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat. Menurutnya, keberlanjutan industri sawit harus dibangun dari bawah, dengan menjadikan petani dan koperasi sebagai subjek utama.
Baca juga : Dukung Ekonomi Hijau, BNI Perkuat Peran Strategis Dalam Pembiayaan Berkelanjutan
“Kolaborasi semua pihak sangat penting untuk menjaga capaian industri sawit kita. BPDP akan terus memperkuat praktik sawit yang berpihak pada rakyat, petani, dan lingkungan,” pungkasnya.
Peluncuran katalog ini berlangsung di Auditorium BPDP, Kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, dan dihadiri oleh pelaku UKMK, mitra usaha, kementerian terkait, serta lembaga keuangan dan promosi industri kecil.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.