RM.id Rakyat Merdeka – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menekankan pentingnya peran operator Data Pokok Pendidikan (Dapodik), wali asuh, dan wali asrama dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Menurutnya, mereka menjadi figur vital dalam pengelolaan data sekaligus pembentukan karakter siswa.
“Di tangan mereka lah anak-anak ini akan merasa dicintai, dipeluk, dan dibimbing,” kata Gus Ipul, saat membuka Pelatihan Dapodik bagi Operator Sekolah Rakyat Tahap 1C, serta Pelatihan Pengasuhan Sekolah Rakyat bagi Wali Asuh dan Pelatihan Pengelolaan Asrama bagi Wali Asrama Tahap 1C Batch 2, di Pusdiklatbangprof Kemensos, Margaguna Raya, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025), seperti dimuat di laman kemensos.go.id.
Ia menegaskan, wali asuh dan wali asrama memegang peran kunci dalam membentuk karakter siswa—mulai dari menjadi pendengar yang sabar, penasihat yang bijak, pengawas yang tegas, hingga teladan yang nyata.
“Teman-teman ini memiliki peran yang sangat strategis. Tanpa wali asrama, wali asuh, sistem boarding hanya menjadi penginapan, bukan ekosistem pendidikan. Wali lah yang menunjukkan roh asrama, memberi rasa rumah pada setiap kamar, rasa keluarga pada setiap aktivitas,” ujar Gus Ipul.
Baca juga : Heboh Surat Rais Aam Minta Gus Yahya Mundur, Gus Ipul: Semua Harus Tenang
“Ini sekadar ungkapan saja, jika guru mengajar dengan papan, wali asuh dan wali asrama membimbing dengan dada yang lapang,” tambahnya.
Gus Ipul kemudian menjelaskan bahwa operator Dapodik adalah garda terdepan digital dalam revolusi pendidikan di Sekolah Rakyat. Mereka bertugas mengumpulkan hingga memperbarui data siswa, guru, dan tenaga kependidikan secara real time.
Dapodik Sekolah Rakyat juga akan terhubung dengan Dapodik milik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Karena itu, kata Gus Ipul, data ini menjadi tulang punggung pengambilan keputusan.
“Data adalah tulang punggung dari semua pengambilan keputusan yang cerdas dan tepat sasaran. Siapa yang menguasai data, dia menguasai masa depan. Kenapa kita punya data? Karena basis data adalah penuntun, kompas,” ujarnya.
Baca juga : Mendagri Tito: Budaya Aceh Jadi Modal Sosial Memajukan Daerah
Ia menyebut empat prinsip yang wajib dijalankan operator Dapodik. Pertama, menginput data secara real time, tepat waktu, dan akurat. Kedua, disiplin melakukan sinkronisasi berkala. Ketiga, tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun dalam data seperti NIK atau tanggal lahir. Keempat, berkolaborasi erat dengan kepala sekolah, bagian tata usaha, dan tim sekolah lainnya.
Kepada seluruh peserta pelatihan, Gus Ipul berpesan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh karena peran mereka menentukan kualitas generasi penerus bangsa.
“Dari asrama yang bersih dan hangat, dari makan yang disiapkan dengan cinta, dari data yang disusun tanpa celah, lahir anak-anak bangsa yang tumbuh dalam harapan. Di Sekolah Rakyat, pendidikan adalah kerja kolektif yang luhur, penuh cinta,” ucapnya.
“Terimalah rasa bangga kami. Saya, Pak Wamensos, dan teman-teman di Kementerian Sosial kepada bapak-ibu sekalian yang telah mengikuti proses seleksi dengan baik, terpilih, dan memilih mengabdi di lingkungan Sekolah Rakyat,” tambahnya.
Baca juga : Kanwil DJBC Jakarta Tetapkan 2 Kendaraan Jadi Barang Dikuasai Negara
Pelatihan ini diikuti 103 operator secara luring di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jakarta Selatan. Adapun 423 wali asuh dan wali asrama mengikuti pelatihan secara daring dari berbagai daerah seperti Padang, Bandung, Yogyakarta, Banjarmasin, Makassar, dan Papua.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
