
Djoko Setijowarno
Pengamat Transportasi
RM.id Rakyat Merdeka – Pengembangan Trans Jatim semakin memperluas jangkauan pelayanan transportasi massal yang aman, nyaman, dan murah, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang merasakan manfaatnya. Jawa Timur (Jatim) termasuk provinsi yang sangat peduli dengan pembenahan sistem angkutan umum.
Saat ini, telah ada 11 provinsi mengembangkan layanan angkutan umum dengan APBD. Salah satunya diselenggarakan Provinsi Jawa Timur dengan nama Trans Jatim. Bus Trans Jatim diresmikan sejak 19 Agustus 2022 rute Sidoarjo–Surabaya–Gresik dengan 20 armada operasional dan 2 armada cadangan. Sejak peresmian hingga akhir tahun 2022, tingkat isian dinamis mencapai 105 persen. Untuk mengantisipasi minat masyarakat yang tinggi mau menggunakan Bus Trans Jatim, pada 14 April 2023 ditambahkan 10 unit armada operasional dan 1 armada cadangan.
Hadirnya Bus Trans Jatim ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan di wilayah Gerbangkertasusila. Dinas Perhubungan Jawa Timur berupaya mengedepankan pelayanan yang baik untuk keselamatan transportasi bagi masyarakat. Pelayanan tersebut, yakni dengan berkontribusi terhadap modal share supaya jalur perjalanan darat tidak pernah terbebani dan terjadi kemacetan di mana-mana (Nyono, 2025).
Saat ini, berdasarkan data Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (2025), Bus Trans Jatim sudah membuka 5 koridor dengan skema pembelian layanan (buy the service). Terdapat dua jenis layanan, yaitu regular dan luxury. Kelima koridor dilayani 110 bus terdiri 107 bus regular dan 3 bus bus luxury. Ada lima operator yang mengoperasikan 3 luxury bus, 77 bus high deck dan 30 bus low deck. Panjang koridor operasional per hari dari kelima mencapai 29.988 km. Jumlah pelanggan selama tahun 2024 sebanyak 4.715.809 penumpang.
Tahap pertama, layanan Bus Trans Jatim terkonsentrasi dulu di wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan). Panjang layanan total 283,5 km dengan 128 halte, 54 shelter dan 44 rambu bus stop.
Baca juga : Saatnya Pemerintah Serius Atasi Permasalahan Truk Kelebihan Dimensi Dan Muatan
Adapun kelima koridor itu adalah koridor 1 rute (Raden Wijaya) Sidoarjo–Surabaya–Gresik sepanjang 71 km dengan 40 bus dilengkapi 34 halte dan 2 rambu bus stop, koridor 2 rute (Tribhuwana Wijayatunggadewi) Mojokerto–Surabaya 42,5 km (22 bus, dan 33 halte), koridor 3 (Dyah Suhita) rute Mojokerto–Gresik 58 km (15 bus, 61 halte, dan 1 rambu bus stop), koridor 4 (Jaka Tingkir) rute Bunder–Paciran 53 km (15 bus, 32 shelter dan 19 rambu bus stop), dan koridor 5 (Cakraningrat) rute Bangkalan–Surabaya 59 km (15 bus, 22 shelter, dan 22 rambu bus stop).
Tahun 2025 berencana menambah 3 koridor, yaitu koridor 6 rute Mojokerto–Sidoarjo, koridor 7 rute Surabaya–Sidoarjo via jalan arteri lingkar barat dan koridor 8 rute Malang–Batu. Sementara tahun 2026 akan ada koridor 9 dengan rute di aglomerasi Malang Raya dan koridor 10 mengembangkan rute aglomerasi di Kediri Raya.
Pada 26 Mei 2025, diluncurkan Koridor VI (Patih Gajah Mada) rute Terminal Kertajaya (Kabupaten Mojokerto)–Terminal Porong (Kabupaten Sidoarjo). Di sepanjang jalur yang dilewati bus ini terdapat 27 halte/bus stop dan berbagai sektor strategis, seperti kawasan perdagangan, rumah sakit, sekolah, dan pasar tradisional. Disediakan 14 bus untuk melayani rute ini.
Agar tidak banyak menimbulkan gejolak sosial, maka pola pembelian layanan dengan menggunakan pola scrapping. Pola ini dilakukan untuk tetap mempertahankan operator yang ada (eksisting) agar tetap melayani. Semula pola manajemen pribadi, sekarang pola manajemen perusahaan. Kehadiran Bus Trans Jatim tidak menggusur operator yang sudah ada, namun menggeser sistem manajemen menjadi lebih baik.
Pola scrapping yang diterapkan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur adalah menggantikan unit angkutan eksisting dengan unit angkutan yang baru pada 90 persen trayek yang dilalui. Adapun pola perbandingannya adalah 5 angkot/angdes dengan 1 bus Trans Jatim, 2 bus sedang dengan 1 bus Trans Jatim, 4 minibus/microbus dengan 1 bus Trans Jatim, atau 1 bus besar dengan 1 bus Trans Jatim.
Baca juga : Mengoptimalkan Pendapatan Parkir untuk Pembiayaan Angkutan Umum
Jam operasional mulai pukul 05.00 hingga pukul 21.00. Penumpang umum dikenakan tarif Rp 5 ribu dan tarif khusus untuk pelajar/santri/mahasiswa Rp 2.500. Sistem pembayaran menerima semua jenis pembayaran, baik tunai maupun non tunai (cashless). Juga didukung adanya kartu pelanggan Transjatim dan Kartu Multi Trip (KMT) yang dapat memudahkan pengguna layanan Bus Trans Jatim dalam bertransaksi. Rekapitulasi dapat langsung dipantau melalui dashboard sistem Trans Jatim.
Halte bus yang dibangun dilengkapi dengan Public Transport Information System (PTIS) hal ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi mengenai kode bus, rute bus, halte-halte yang akan dilewati, serta waktu tunggu kedatangan bus secara otomatis tanpa perlu melihat aplikasi tranjatim.
Inovasi
Selain tersedia layanan bus reguler juga menyediakan layanan Trans Jatim Luxury. Semua penumpang dijamin dapat tempat duduk dan tidak ada penumpang yang berdiri. Bus Trans Jatim Luxury ini akan melayani rute Bunder–Porong sepanjang 72 km dengan 3 bus. Tarif yang dikenakan untuk rute Bunder–Porong Rp 30 ribu, Bunder–Purabaya Rp 20 ribu dan Porong–Surabaya Rp 15 ribu.
Selain itu, Pemprov Jawa Timur akan memberikan stimulus berupa layanan angkutan lanjutan (feeder) di kabupaten dan kota yang sudah bersepakat dengan perjanjian kerjasama Gubernur dan Bupati/Wali Kota untuk memberikan layanan selama kurun waktu 2 tahun. Pada tahun ketiga layanan tersebut akan dilanjutkan oleh pemkab dan pemkot yang sudah sepakat. Adapun yang akan disiapkan adalah Trans Delta Sidoarjo, Trans Lamongan Bahari dan Trans Mojokerto. Ketiga layanan ini baru akan beroperasi tahun 2026.
Potensi Pendapatan
Tingkat isian dan pendapatan dari tarif penumpang terbesar di koridor 1 (rute Sidoarjo–Surabaya–Gresik). Selama tahun 2024, jumlah penumpang sebanyak 4.715.809 orang. Pendapatan Bus Trans Jatim dari lima koridor sebesar Rp 20,439 miliar. Koridor 1 (Rp 10,057 miliar), koridor 2 (Rp 4,594 miliar), koridor 3 (Rp 3,434 miliar), koridor 4 (Rp 1,510 miliar) dan koridor 5 (Rp 841,978 juta).
Baca juga : Darurat Keselamatan Transportasi Jalan, Presiden Perlu Segera Bertindak
Kerja sama branding iklan di badan bus, terminal dan halte memberikan pendapatan tambahan selain tarif dari penumpang. Pendapatan dari iklan tahun 2023 sebesar Rp 443,7 juta dan tahun 2024 meningkat menjadi Rp 1,368 miliar. Subsidi operasional yang dianggarkan tahun 2025 oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 164 miliar.
Hasil Evaluasi
Studi Multiplier Effect Trans Jatim (2023), menunjukkan besarnya pengeluaran transportasi rata-rata per penumpang per bulan sebesar 13 persen dan setelah menggunakan Trans Jatim tinggal 5 persen. Keberadaan Bus Trans Jatim telah membantu menurunkan angka inflasi pada sektor transportasi di Jawa Timur.
Moda transportasi publik ini menjadi solusi sejumlah persoalan yang mengemuka, seperti maraknya kecelakaan, kemacetan, dan infrastruktur yang kurang memadai hingga kesenjangan transportasi antardaerah di kawasan penyangga ibu kota Provinsi Jatim. Transportasi memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung mobilitas pekerja, sekaligus mengatasi biaya tinggi di sektor transportasi. Manfaat lain, mendorong pertumbuhan ekonomi warga (Khofifah, 2025).
Djoko Setijowarno
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.