RM.id Rakyat Merdeka – Sebanyak 20 unit bus bekas Transjakarta terbakar di area Pool Terminal Mobil Barang, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Penyebab kebakaran diduga akibat percikan api las terkena bahan mudah terbakar saat melakukan pemotongan bus.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, bus-bus yang terbakar itu sudah bukan milik PT Transjakarta maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
“Bus-bus yang terbakar itu, merupakan bagian dari 417 bus yang sudah dihapuskan atau dilelang. Kebakaran terjadi saat pemenang lelang memotong bus,” ujar Syafrin yang dihubungi melalui WhatsApp (WA), Rabu (11/6/2025).
Syafrin menambahkan, dari total 104 unit bus bekas Transjakarta yang dititipkan di Terminal Mobil Barang, Rawa Buaya, 20 unit hangus terbakar dalam peristiwa tersebut. “Seluruh unit yang terbakar itu, telah menjadi milik perusahaan pemenang lelang,” tandasnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun, terkait nilai kerugian akibat peristiwa ini, Syafrin belum bisa memastikannya. “Kami akan berkoordinasi dengan pemenang lelang untuk melakukan taksiran lebih lanjut,” ucapnya.
Baca juga : Sarwendah, Santai Digosipin Pacaran Sama Gio
Sebagai informasi, lokasi persis kebakaran ini berada di Terminal Mobil Barang, Rawa Buaya, Jalan Raya Ring Road, RT 08, RW 06, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar).
Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) menerima laporan kebakaran ini pada pukul 14.40 WIB, Selasa (10/6/2025). Lalu, bergerak ke lokasi kejadian lima menit kemudian.
Berdasarkan keterangan Command Center Dinas Gulkarmat DKI, api diduga bersumber dari percikan las untuk memotong rangka bus, yang menyambar ke bahan mudah terbakar. Api kemudian membesar.
Sebanyak 19 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dikerahkan ke lokasi kejadian. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 18.29 WIB. Setelah itu, para petugas Gulkarmat melakukan proses pendinginan.
Peristiwa itu menambah panjang daftar kebakaran yang terjadi dalam waktu dekat ini di Jakarta. Pada Kamis malam (5/6/2025), pabrik lilin di Jalan Keutamaan Dalam, Krukut Limo, Krukut, Tamansari, Jakbar, mengalami kebakaran.
Baca juga : Cara Pedagang Arab Gaet Jemaah Indonesia: Teriak Nama Prabowo, Jokowi Sampai Bapak Aing
Sehari kemudian, Jumat (6/6/2025), si jago merah mengamuk di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Pada Senin (9/6/2025), kebakaran melanda Vihara Lalitavistara, Cilincing, Jakarta Utara.
Di antara kebakaran yang terjadi dalam waktu dekat ini, yang terbesar adalah kebakaran di Kapuk Muara. Kebakaran ini menghanguskan 485 bangunan yang ditinggali 800 Kepala Keluarga (KK), atau 3.200 orang.
Sebagai informasi, api yang berkobar di lokasi ini sejak pukul 12.18 WIB, baru bisa dipadamkan total sekitar pukul 21.00 WIB. Sebanyak 150 personel pemadam kebakaran dengan 29 unit mobil Damkar, dikerahkan untuk memadamkan api.
Kebakaran-kebakaran yang waktunya berdekatan itu, jadi sorotan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Kevin Wu. Dia menilai, Jakarta masih belum siap mencegah kebakaran.
“Jakarta kembali mengalami darurat kebakaran. Pemprov DKI harus melakukan evaluasi dan memperkuat sistem penanggulangan kebakaran di semua tempat,” ujarnya.
Baca juga : Garuda Harus Belajar dari Jepang
Sebagai Anggota Komisi A DPRD DKI yang salah satu tugasnya mengawasi Dinas Gulkarmat, Kevin menyinggung kekurangan pos Damkar di beberapa tempat. Seperti diketahui, belum semua kelurahan di Jakarta memiliki pos Damkar. “Karena itu, pembangunannya harus segera digencarkan,” pintanya.
Kevin juga meminta agar Alat Pemadam Api Ringan (APAR) didistribusikan ke setiap Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan respons warga dalam menghadapi kebakaran. “Hal itu memungkinkan warga bergerak lebih cepat memadamkan api dari sumbernya, sebelum menjalar ke bangunan lain di sekitarnya,” tandas dia. [RAA/DRS]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.