RM.id Rakyat Merdeka – Metode kesehatan holistik Bio Energy Power (BEP) makin diakui secara nasional. Teknik yang menggabungkan olah napas dan gerak tersebut, bukan hanya bikin masyarakat bugar. Namun juga bisa mendukung perkembangan ekonomi dan digitalisasi.
Hal tersebut terungkap dalam Rakernas KBI 2025 (Rapat Kerja Nasional Komunitas BEPers Indonesia) di Jakarta, Kamis (29/5/2025).
Ikut hadir Asisten Deputi Olahraga Masyarakat Kemenpora Yuslan, perwakilan Kemenkes Gatot Tasripin, Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Nasional Adil Hakim, dokter spesialis Telly Kamelia, dan pakar ekonomi UGM Gunawan Sumodiningrat.
Baca juga : WHO Dan Pendidikan Kedokteran
Dalam sambutannya, pihak Kemenkes dan Kormi Nasional sangat mendukung KBI dalam mengajak masyarakat aktif melalukan upaya sehat dan bugar melalui olahraga masyarakat.
Upaya KBI mewujudkan Indonesia Bugar juga diapresiasi oleh Kemenpora. Bahkan menurut Gunawan, BEP adalah olahraga Pancasila. Olah pikir yang selalu bersyukur, ingat keagungan Tuhan, dengan olah napas dan olah gerak menghidupi diri sendiri.
“BEP penuh makna spiritualitas. Filosofis, ekonomis, metafisis. Slogannya, sehat tanpa obat dan tanpa alat. Percaya, yakin, membuktikan. Logis, teoritis, empiris,” terang Ketua Dewan Guru KBI itu.
Baca juga : SUN Energy Dan Bekasi Power Kembangkan Kawasan Industri Ramah Lingkungan
Gunawan menambahkan, BEP juga selaras dengan program yang digagasnya dan telah eksis yakni Desa Ekonomi Kreatif Pancasila berbasis Blockchain di Sardonoharjo, Yogyakarta.
“BEP bisa diberi makna sebagai rantai kehidupan. Kehidupan bersinambungan (chain) yang berbatas (block). Disingkat menjadi blockchain,” ungkap Gunawan.
“Merajut ulang kesehatan bangsa dimulai dari diri sendiri, keluarga, komunitas, satu desa, kecamatan, kabupaten, provinsi. Kita semua sehat, bahagia, dan sejahtera,” imbuh inisiator gerakan ‘Membangun Dari Desa Berbasis Ekonomi Kreatif’ itu.
Baca juga : Dubes Djauhari Oratmangun Dukung AI Blockchain Center Indonesia
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Evielianti menyebut Rakernas KBI 2025 dirancang bukan hanya sebagai rapat evaluasi dan perencanaan saja. Tapi juga sebagai ajang silaturahmi, konsolidasi, dan penyatuan visi-misi dalam memperkuat organisasi KBI.
“Yang membanggakan, sebanyak 98 pegiat BEP dari 42 Rumah Sehat hadir. Mewakili wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Lampung, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Ini menunjukkan semangat dan tekad untuk memajukan KBI sebagai wadah yang solid dan profesional,” ujar Evielianti.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.