RM.id Rakyat Merdeka – Anggota Komisi VI DPR Mulyadi berharap penataan kawasan wisata Puncak oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tidak sampai mengganggu ekonomi warga.
Hal tersebut disampaikan Mulyadi terkait keputusan KLH yang menghentikan izin usaha kawasan wisata di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Politisi Partai Gerindra itu khawatir kebijakan penghentian izin usaha di kawasan itu berdampak pada iklim wisata, investasi, dan membuat ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian.
Baca juga : Cerita Pemuda 18 Tahun Kerja di Dapur MBG, Bangga Bisa Bantu Ekonomi Keluarga
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini menyebut, jika pencabuan izin usaha tidak disertai dengan usaha perbaikan, kebijakan tersebut bisa menimbulkan efek domino. “Bukan hanya mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menambah pengangguran, tapi juga bisa menurunkan angka rata-rata lama sekolah dan meningkatkan angka kejahatan,” kata Mulyadi dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10/2025).
Mulyadi menegaskan, dalam waktu dekat dia akan melakukan reses ke kawasan Puncak untuk menyerap aspirasi masyarakat. “Tujuan saya reses di Puncak adalah belanja permasalahan, menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang hidupnya bergantung dari sektor wisata,” ujarnya.
Baca juga : Pelaku Usaha MICE Sepakat Dorong Penciptaan Pertumbuhan Ekonomi Yang Cepat
“Tujuan saya reses di Kawasan Puncak, tentunya belanja permasalahan, menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Puncak,” jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mencabut sanksi terhadap sejumlah kemitraan kerja sama operasi (KSO) di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan ada sembilan KSO yang sanksinya dicabut setelah memenuhi arahan kementerian. “Sanksi sudah kita cabut terhadap sembilan yang telah memenuhi arahan menteri,” ucap Hanif kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).
Baca juga : ISEI Dorong Penguatan Peran Negara Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Hanif menegaskan, pencabutan sanksi merupakan kewenangan penuh KLH dalam menata kawasan Puncak. Ia meminta perusahaan yang sanksinya dicabut segera melakukan perbaikan lingkungan. “Jadi kepada mereka sekarang saatnya melakukan perbaikan lingkungan, perbanyak nanam, nanam, nanam, kurangi sampah,” pungkasnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.