Backlog Perumahan Naik Jadi 15 Juta?, Ini Penjelasan Kepala BPS

Infrastruktur3 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.com – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah belum lama ini menyebut backlog perumahan di Indonesia mencapai 15 juta unit. Namun, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan data tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.

“Oh nggak. Belum, nanti kita lihat datanya setelah Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 2025 ya,” ujar Amalia di Kantor Kementerian Hukum, Kamis (24/4/2025).

Amalia menyampaikan, pihaknya akan mengumumkan data resmi mengenai backlog perumahan bersamaan dengan hasil Susenas 2025 yang direncanakan rilis pada bulan Juli mendatang. Penjelasan tersebut ia sampaikan usai menghadiri acara pengumuman kriteria masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bersama Menteri PKP Maruarar Sirait dan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas.

“Nah tentunya nanti pada bulan Juli kami akan mengeluarkan hasil Susenas 2025. Nanti akan kita lihat tentunya progres perkembangannya terkait dengan backlog ini,” katanya.

Lebih lanjut, Amalia menjelaskan angka backlog 9,9 juta unit itu menunjukkan jumlah orang yang belum memiliki rumah. Menurutnya, kebijakan menaikkan batas penghasilan untuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bisa membeli rumah subsidi bisa membantu mengurangi angka backlog tersebut.

“Ini adalah memberikan ruang yang lebih besar supaya masyarakat yang belum punya rumah tadi 9,9 juta (unit backlog perumahan) ini bisa mendapatkan akses kepada pemilikan rumah murah,” tuturnya.

Sebelumnya, Fahri Hamzah menyebut jumlah backlog perumahan mencapai angka yang lebih tinggi dari yang diketahui selama ini. Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri Silaturahmi Nasional (Silatnas) Apersi 2025 di Mövenpick Hotel Jakarta Pecenongan pada Senin (21/4/2025).

“Backlog baru yang secara resmi diumumkan BPS kepada kami, mungkin belum kepada publik, bukan 9,9 juta atau 12 juta. Jumlah backlog baru adalah sekitar 15 juta,” ujar Fahri.

READ  Perdana, Paramount Enterprise Beri Penghargaan 95 Mitra Bisnisnya

Ia menambahkan, pertumbuhan jumlah keluarga di Indonesia tidak diimbangi dengan pertambahan jumlah rumah yang memadai, sehingga menyebabkan pasar perumahan semakin tinggi.

Berdasarkan data yang ia sampaikan, populasi Indonesia saat ini sekitar 289,5 juta jiwa dengan jumlah keluarga meningkat dari sekitar 74-78 juta pada tahun 2023-2024 menjadi 93,1 juta keluarga.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/backlog-perumahan-disebut-naik-jadi-15-juta-ini-penjelasan-kepala-bps/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *