RM.id Rakyat Merdeka – Presiden Rusia Vladimir Putin mengapresiasi upaya damai yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang Ukraina, yang telah berlangsung sejak 24 Februari 2022.
“Saya akan memberi Anda informasi terbaru tentang tahap terkini keterlibatan kami dengan pemerintahan AS saat ini, yang, seperti diketahui semua orang, telah melakukan apa yang saya anggap sebagai upaya yang cukup kuat dan tulus untuk menghentikan permusuhan, menyelesaikan krisis, dan mencapai kesepakatan yang melayani kepentingan semua pihak yang terlibat dalam konflik ini,” papar Putin dalam pertemuan persiapan KTT Rusia-AS di Anchorage, Alaska, seperti dilansir situs resmi Kremlin, Jumat (15/8/2025).
Putin menambahkan, pertemuan dengan Trump ditujukan untuk menciptakan kondisi jangka panjang bagi perdamaian. Tidak hanya antara Rusia dan AS, tetapi juga di Eropa dan bahkan di seluruh dunia.
Baca juga : Baznas Kirim 80 Ton Bantuan Pangan Untuk Rakyat Palestina
“Terutama, jika kita melanjutkan ke tahap-tahap berikutnya yang melibatkan berbagai perjanjian tentang pengendalian senjata ofensif strategis,” ujar Putin.
Sebelumnya, ajudan Presiden Rusia Yury Ushakov memastikan, pertemuan Putin dan Trump akan digelar di Anchorage, negara bagian Alaska, tepatnya di salah satu fasilitas di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson pada Jumat (15/8/2025) pukul 11.30 waktu setempat.
Delegasi Rusia rencananya akan terdiri dari Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Ajudan Presiden untuk Kebijakan Luar Negeri Yury Ushakov, Menteri Pertahanan Andrei Belousov, Menteri Keuangan Anton Siluanov, serta Perwakilan Khusus Presiden untuk Investasi dan Kerja Sama Ekonomi dengan Negara Asing Kirill Dmitriev.
Baca juga : 6 Praktisi Hukum Indonesia Join Program AS Tentang Perlindungan Hak Anak
Ushakov menerangkan, topik sentral KTT Rusia-AS adalah penyelesaian krisis Ukraina, termasuk pertimbangan dari diskusi Kremlin pada 6 Agustus 2015, yang melibatkan Utusan Khusus Presiden AS Steve Witkoff.
Namun, isu-isu lebih luas terkait perdamaian dan keamanan, serta masalah-masalah internasional dan regional yang mendesak, juga akan dibahas.
“Pertukaran pandangan tentang pengembangan kerja sama bilateral lebih lanjut, termasuk dalam bidang perdagangan dan ekonomi, juga diharapkan dapat menjadi topik bahasan,” pungkas Ushakov.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.