AS Serang Situs Nuklir, Iran Minta Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Darurat

Nasional3 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Iran menyerukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggelar pertemuan darurat, setelah Amerika Serikat (AS) menyerang fasilitas nuklir Iran.

“Pada tanggal 21 Juni 2025 dini hari waktu setempat, Amerika Serikat yang berada dalam koordinasi penuh dengan rezim Israel, mengebom warga sipil Iran dan infrastruktur penting. Mereka melakukan serangan udara secara sengaja, terencana, dan tidak beralasan terhadap tiga fasilitas dan pusat nuklir Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan,” tulis Utusan Iran untuk PBB Saeed Iravani dalam suratnya kepada DK PBB, seperti dikutip Tasnim, Minggu (22/6/2025).

Iravani juga menyoroti pengakuan  Trump, sebagai pihak yang mengaku bertanggung jawab dalam serangan yang disebutnya keji, serta penggunaan kekuatan ilegal terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Republik Islam Iran.

Baca juga : Puji Trump Atas Serangan Fasilitas Nuklir Iran, PM Israel: Ini Keputusan Berani

Pengakuan itu disampaikan Trump, lewat akun Truth Social dan konferensi pers di Gedung Putih.

Iravani menegaskan,  Iran mengutuk dengan tegas tindakan agresi yang tidak beralasan dan terencana ini. Menyusul serangan militer besar-besaran yang dilakukan rezim Israel pada 13 Juni 2025, terhadap situs dan fasilitas nuklir damai Iran.

“Untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, Iran segera menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan tanpa penundaan. Demi mengatasi tindakan agresi AS yang terang-terangan dan ilegal,” papar Iravani.

Baca juga : Soroti Perang Israel Vs Iran, Prabowo: Kita Cari Jalan Damai

“Kami mengutuk perbuatan Israel hingga maksimal, dan mengambil semua tindakan yang diperlukan dalam kerangka tanggung jawab yang diberikan kepada Dewan di bawah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tandasnya. 

Sebelumnya, Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mengecam keras serangan militer gabungan AS-Israel di lokasi nuklirnya.

READ  Presiden Prabowo Dijadwalkan Bertemu Presiden Tharman Dan PM Wong

AEOI menyebut serangan itu sebagai bentuk pelanggaran yang nyata terhadap hukum internasional dan provokasi.

Baca juga : Trump Berharap, Serangan AS Ke Situs Nuklir Bisa Dorong Iran Ke Jalur Negosiasi

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah agresi AS terhadap infrastruktur nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025), AEOI menjelaskan fasilitas nuklir damai Fordow, Natanz, dan Isfahan menjadi sasaran tindakan barbar dan ilegal saat fajar. Ini adalah pelanggaran mencolok terhadap Perjanjian Non-Proliferasi (NPT).


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *