Di tengah pesatnya perkembangan kawasan Gading Serpong, Summarecon Serpong kembali meluncurkan sebuah mahakarya hunian yang tak sekadar menawarkan tempat tinggal, melainkan juga sebuah gaya hidup. Nama yang dipilih pun sarat makna: Ardea, sebuah kluster residensial yang menyimbolkan keanggunan, kelestarian, dan ketenangan.
Nama Ardea, sebenarnya melanjutkan tradisi Summarecon Serpong di kawasan The Spring, yang klusternya dinamai dari burung- burung eksotis: Canary, Flamingo, hingga Pelican. Filosofinya sederhana namun mendalam: Burung adalah simbol kebebasan dan keindahan, sementara The Spring sendiri mengusung lanskap hijau dengan danau alami, menghadirkan suasana tenang di tengah hiruk-pikuk kota.
“Ardea itu sebenarnya jenis burung Bangau. Ia melambangkan kelestarian, keseimbangan, dan keanggunan. Itu yang ingin kita hadirkan di cluster (tipe) ini,” ujar Albert Luhur, Executive Director Summarecon Serpong, kepada tim redaksi Majalah Property and the City saat mengunjungi kantornya di Plaza Summarecon Serpong awal Agustus lalu.
Tipe Ardea yang berada di kluster Heron, Summarecon Serpong ini, hadir untuk memenuhi kebutuhan segmen masyarakat urban yang semakin mapan dan mendambakan hunian eksklusif.
Albert menceritakan, kawasan Serpong saat ini ibarat magnet bagi hunian kelas menengah hingga premium. “Dulu, banyak keluarga yang pindah ke Serpong membeli rumah pertama mereka yang sederhana. Sekarang, setelah ekonomi mereka meningkat, mereka ingin naik kelas. Di sisi lain, banyak pula keluarga Jakarta yang memilih pindah demi dekat dengan sekolah-sekolah premium di BSD dan Gading Serpong,” ujarnya.
Oleh karena itu, faktor edukasi memang menjadi salah satu magnet utama kawasan ini. Hampir semua sekolah bertaraf internasional hadir di sekitar BSD dan Gading Serpong, menjadikannya destinasi favorit keluarga modern. Perpindahan ini juga menciptakan gelombang baru permintaan hunian premium, di mana Ardea hadir sebagai jawabannya.



Detail yang Membuat Mewah
Ardea menawarkan 203 unit rumah di atas lahan seluas 6,3 hektare, dengan empat pilihan tipe: Tipe 9×16, tipe 9×19, tipe 11×16, dan tipe 11×19.
Setiap unit dirancang tiga lantai dengan gaya arsitektur modern yang menekankan kesan luas dan mewah. Begitu memasuki rumah, penghuni langsung disambut living room dengan high ceiling setinggi 6,8 meter, yang memberi rasa lega sekaligus elegan.
Kaca low-e glass yang digunakan di seluruh ruangan membuat cahaya alami masuk dengan maksimal tanpa membuat ruangan panas, sebuah teknologi yang biasanya hanya ditemukan pada gedung-gedung perkantoran premium di Jakarta.
Ardea tidak hanya menjual bangunan, tetapi sebuah pengalaman.
• Material premium: Lantai marmer import, sanitary Kohler, fasad dengan coverlam elegan, hingga aluminium (produksi) YKK untuk jendela besar yang memberi pencahayaan alami.
• Smart home system: Penghuni dapat mengatur lampu, tirai, hingga keamanan hanya lewat sentuhan.
• Lift kaca premium: Empat sisi transparan membuat pengalaman berpindah lantai terasa mewah sekaligus nyaman.
• Automatic garage door: Praktis sekaligus berkelas, cukup dengan remote.
Semua detail ini menunjukkan bahwa Ardea dirancang untuk mereka yang menghargai kualitas hidup tinggi, di mana kenyamanan, kepraktisan, dan estetika berpadu harmonis.
Selain itu, salah satu pembeda utama Ardea dibanding kluster atau tipe lain di kawasan adalah hadirnya club house eksklusif dua lantai yang sepenuhnya ber-AC.
Fasilitasnya setara dengan resort bintang lima, seperti: Kolam renang semi-resort, jacuzzi dan family sauna, private gym berstandar premium, dan playground dan aqua garden.
“Bahkan kalau dibandingkan dengan kluster premium lain di sekitar Serpong, fasilitas sauna dan jacuzzi seperti ini belum ada. Jadi memang khusus kita hadirkan untuk Ardea,” kata Albert.
Untuk itu, membeli rumah di Ardea bukan hanya soal memiliki tempat tinggal, tetapi juga pernyataan gaya hidup. Rumah modern ini menjadi simbol pencapaian, sekaligus investasi jangka panjang yang bernilai tinggi.
Tak heran jika sejak peluncurannya, Ardea mendapat respons positif. Dari total 203 unit, lebih dari separuh sudah terserap, meski penjualan dilakukan bertahap. “Produk premium itu memang butuh waktu untuk diedukasi ke pasar. Tapi begitu diterima, penyerapan akan berjalan lebih cepat,” ujar Albert.
Strategi Memasarkan Hunian Premium
Summarecon Serpong menyadari bahwa menjual rumah premium berbeda dengan menjual rumah mass-market. Dibutuhkan pendekatan khusus, terutama dalam hal storytelling.
“Orang yang membeli rumah Rp10 miliar punya banyak pilihan: Bisa apartemen mewah di Jakarta, bisa rumah di pusat kota, atau hunian di kawasan premium lain. Karena itu, kami harus menjelaskan dengan detail apa yang membuat Ardea berbeda—dari material, desain, hingga lifestyle yang menyertainya,” jelas Albert.
Maka, strategi pemasaran yang digunakannya meliputi: -Show unit berkonsep nyata yang menampilkan pengalaman tinggal sebenarnya. -Konten video dan media sosial untuk menjangkau pasar modern. -Kerja sama dengan agen properti premium yang sudah terbiasa menangani klien kelas atas. Dan -kolaborasi dengan perbankan dan brand lifestyle untuk event eksklusif, menyasar segmen prioritas.
Albert menyebutnya bukan lagi sekadar “soft selling”, melainkan “smooth selling”, strategi penjualan yang mengalir alami, tanpa kesan memaksa, selaras dengan target pasar kelas premium.
Akhirnya, Ardea merupakan representasi dari evolusi kawasan Gading Serpong. Ia bukan sekadar tempat tinggal, melainkan ikon gaya h idup baru yang menyatukan arsitektur modern, material premium, teknologi cerdas, dan fasilitas resort dalam satu lingkungan hijau yang eksklusif.
Dengan segala keunggulan tersebut, Ardea tidak hanya menjadi pilihan bagi keluarga yang ingin naik kelas, tetapi juga destinasi bagi mereka yang mencari “the next level of living” di Serpong.l [anwar syueb]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/ardea-simbol-gaya-hidup-premium-baru-di-jantung-gading-serpong/