Jakarta, propertyandthecity.com – Setelah hampir satu dekade perjalanan penuh liku, proyek apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan akhirnya memasuki babak baru. Dari yang sempat tertunda akibat persoalan finansial, kini hunian vertikal tersebut berhasil diselesaikan dan sudah diserahterimakan kepada konsumen.
Presiden Direktur & CEO PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP), Anthony Prabowo Susilo, mengungkapkan bahwa kisah Antasari Place bisa menjadi salah satu contoh langka di industri properti, di mana proyek yang sempat “macet” akhirnya berhasil diselamatkan lewat proses homologasi.
Homologasi sendiri merupakan produk Pengadilan Niaga yang menjadi acuan dalam penyelesaian kewajiban debitur. Advokat dan Pengamat Hukum Properti, Muhammad Joni, seperti dilansir kompas.com (03/11/2022), menjelaskan bahwa homologasi adalah persetujuan dari badan hukum yang berwenang untuk mengatur penyelesaian masalah antara debitur, kreditur, maupun pihak terkait lainnya. Dalam konteks Antasari Place, mekanisme inilah yang memungkinkan proyek kembali berlanjut dan akhirnya bisa rampung.
“Ini perjalanan panjang, dari awal proyek masih bernama 45Antasari di tahun 2014 hingga akhirnya kami resmi ambil alih pada 2021. Hari ini kami bisa katakan bahwa hampir 100 persen komitmen kami kepada konsumen sudah terpenuhi,” ujar Anthony dalam pertemuan dengan awak media di Citadines Antasari Jakarta, Jumat, (12/09/2025).
Anthony menuturkan, INPP masuk ke proyek ini pada saat situasi pandemi Covid-19, masa yang penuh ketidakpastian bagi dunia usaha. Meski begitu, pihaknya tetap melanjutkan akuisisi, memulai kembali pembangunan, hingga akhirnya bisa melakukan topping off pada 2023 dan serah terima unit pada Desember 2024.
“Kalau dibandingkan pandemi, kondisi ekonomi saat ini justru lebih mudah dihadapi. Sebagai pengusaha kita harus tangguh, tidak boleh hanya mengandalkan dukungan pemerintah,” katanya.
Dari 980 Unit, Tinggal 105 Tersisa
Saat ini, Antasari Place mencatatkan penjualan yang cukup impresif. Dari total 980 unit yang ditawarkan, hanya tersisa 105 unit. Sebanyak 175 unit di antaranya dialokasikan sebagai serviced residence yang dikelola oleh Citadines.
Direktur Utama PT Prospek Duta Sukses (PDS), A.H. Bimo Suryono—entitas pengembang yang kini berada di bawah kendali INPP—dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti nyata, bukan sekadar janji.
“Dulu banyak yang ragu apakah proyek ini bisa diselesaikan. Faktanya, Tower 1 sudah berdiri dan serah terima unit berjalan. Seeing is believing, dan konsumen kini bisa melihat hasilnya secara langsung,” tutur Bimo.
Menurutnya, proses penyelamatan proyek tidak mudah. Ada dinamika dengan konsumen, baik yang mendukung maupun yang menolak skema homologasi. Namun mayoritas pembeli menerima dan kini sudah menikmati hasilnya.
“Kami bahkan memberi opsi tambahan, mulai dari penggabungan unit hingga potongan pembayaran. Semua dilakukan agar konsumen tetap bisa melanjutkan investasinya,” kata Bimo.
Citadines Antasari Jakarta, Wajah Baru Hunian Modern
Selain apartemen, kehadiran Citadines Antasari Jakarta di dalam kompleks Antasari Place menjadi nilai tambah tersendiri. Berlokasi strategis di kawasan Antasari yang dinamis, properti ini menawarkan fleksibilitas bagi tamu untuk menginap jangka pendek maupun panjang.
Hanya berjarak 10 menit dari Stasiun MRT Fatmawati, Citadines menghadirkan akses mudah menuju pusat gaya hidup ibu kota, sembari tetap dekat dengan lingkungan yang dipenuhi studio kebugaran dan ruang rekreasi. Konsep ini sejalan dengan janji merek For the Love of Cities, yang memberi kebebasan bagi tamu menikmati Jakarta dengan cara mereka sendiri.
Para tamu akan disambut dengan secangkir kopi lokal yang baru diseduh—sebuah sentuhan hangat khas For the Love of Coffee dari Citadines. Di dalamnya, tersedia 175 kamar dengan desain kontemporer, mulai dari Deluxe Room hingga Suite, lengkap dengan fasilitas modern untuk mendukung perjalanan bisnis maupun liburan.
Menatap Tower 2
Ke depan, INPP bersama PDS tengah merancang pembangunan Tower 2 Antasari Place. Format unit masih dalam kajian, apakah akan lebih banyak tipe dua kamar atau tiga kamar, menyesuaikan kebutuhan pasar.
“Yang jelas, pengalaman di Tower 1 jadi modal kuat untuk melanjutkan tower berikutnya. Kami percaya pasar apartemen Jakarta akan tetap menarik selama produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan,” ujar Anthony.
Antasari Place kini bukan hanya sebuah hunian, tetapi juga simbol kebangkitan industri properti Jakarta—bahwa proyek mangkrak sekalipun bisa kembali hidup dengan manajemen yang transparan, komitmen kuat, serta dukungan ekosistem properti dan hospitality yang menyatu. (*)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/antasari-place-kini-jadi-simbol-kebangkitan-properti-jakarta/
