Anda Dari Konsultan Yah? – Property and The City

Infrastruktur83 Dilihat

Beberapa tahun yang lalu saya sempat ingin memiliki sebuah apartemen yang kecil di tengah kota. Pengalaman ini sudah cukup lama namun sepertinya masih penting untuk disampaikan. Saat itu saya mulai mencari beberapa proyek yang kurang lebih sesuai dengan keinginan saya.

baca juga, Buka Pintu, Iwan Sunito Ajak Investor Tanam Modal di Australia: Beli Aset Harus Cuan

Sampailah saya pada sebuah proyek apartemen yang sedang dibangun. Saya pun langsung masuk ke kantor pemasaran dan meminta penjelasan dari seorang tenaga pemasar. Tanya jawab pun berlanjut dan si tenaga pemasar menjelaskan dengan semangat. Namun di tengah pembicaraan kami, si tenaga pemasar tersebut dipanggil oleh seseorang yang tampak masih muda, yang saya kira adalah rekan kerjanya atau mungkin managernya. Namun saya merasa bahwa orang tersebut pernah saya kenal. Ia pun menghampiri saya.

“Anda konsultan yah?“ katanya. Wah sepertinya saya dikenal, karena saya memang berprofesi sebagai pengamat dan konsultan properti. Semoga bisa dapat potongan harga lebih pikir saya positif. Ha..Ha..Ha.

“Iya betul, Anda kenal saya?“, saya pun menjawab. “Oh…,” jawabnya singkat

Alih-alih dapat potongan harga, si tenaga pemasar malah terkesan ogah-ogahan untuk menjelaskan proyeknya kepada saya karena mungkin mereka berpikir saya hanya mencari informasi dan tidak serius untuk membeli. Terlepas dari profesi saya sebagai konsultan, pastinya kehadiran saya sebagai calon pembeli menjadi salah satu hambatan karena ada motif kecurigaan dari si tenaga pemasar.

Namun yang sebenarnya terjadi adalah karena saya telah mempunyai data mengenai proyek ini sebelumnya, maka ketika saya berniat untuk membeli properti tersebut tentunya saya akan datang langsung untuk mendapatkan informasi yang lebih detail khususnya mengenai hal-hal yang lebih teknis.

READ  E-Magazine PATC edisi.92 , MEMPERTANYAKAN KEBERLANJUTAN IKN

Pengalaman ini saya jadikan pedoman untuk belajar bagaimana menghormati seorang calon konsumen. Akhirnya saya pun tidak jadi untuk membeli apartemen di sana dan merealisasikan investasi properti saya ke proyek lainnya.


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/anda-dari-konsultan-yah/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *