HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — Anak muda tak suka menabung? Ungkapan ini mungkin sering kita dengar dari generasi sebelumnya, yang menilai kaum milenial dan Gen Z sebagai generasi konsumtif dan boros.
Namun, temuan terbaru dari survei Populix justru mematahkan asumsi tersebut. Fakta-fakta yang diungkap dalam laporan bertajuk “Millennials & Gen Z Report: Navigating Youth Financial Habits in the Digital Age” membuktikan bahwa kebiasaan menabung justru masih tumbuh kuat di kalangan anak muda Indonesia.
Baca Juga: Harga Rumah Makin Terjangkau? Ini Kebijakan di 2025 yang Menguntungkan Milenial & Gen Z
Laporan yang dirilis pada 22 Juli 2025 ini didasarkan pada survei terhadap 1.100 responden milenial dan Gen Z dari berbagai wilayah di Indonesia.
Hasilnya mengejutkan banyak pihak, dimana tujuh dari sepuluh anak muda saat ini sudah memiliki komitmen untuk menabung secara rutin, meskipun dengan nominal yang beragam.
Hal ini membantah stigma lama bahwa generasi muda tidak peduli dengan masa depan finansial mereka.
Komitmen Menabung Tetap Tinggi, Meski Nominal Bervariasi
Masih menurut data Populix, bahwa sebanyak 77% responden menyatakan rutin menabung. Dari jumlah tersebut, 23% menabung dengan nominal tetap setiap bulan, sementara 46% menabung rutin dengan nominal yang tidak tetap.
Baca Juga: Speaker Aktif Sharp SAS Series Resmi Dirilis: Fitur Lengkap, Harga Mulai Rp1,9 Jutaan
Bahkan, 8% lainnya memilih menabung secara mingguan. Sementara itu, dari mereka yang tidak menabung secara rutin, 17% akan menyisihkan uang jika ada sisa di akhir bulan, dan 4% (yang mayoritas berasal dari Gen Z) menabung untuk tujuan khusus seperti liburan atau pembelian barang impian.
Indah Tanip, VP of Research Populix, mengatakan bahwa, meskipun mayoritas menabung dengan jumlah yang tidak tentu setiap bulannya, tujuh dari sepuluh milenial dan Gen-Z sudah memiliki komitmen untuk menabung secara rutin.
“Bahkan, bagi yang tidak rutin sekalipun akan dengan sadar menyimpan uang yang tersisa di akhir bulan,” katanya.
Anak Muda Mulai Bijak Merencanakan Keuangan
Hasil survei juga mencatat bahwa hampir separuh responden langsung membagi penghasilannya untuk kebutuhan dan tabungan sesaat setelah menerima gaji. Perilaku ini lebih dominan pada milenial.
Sementara Gen Z cenderung menyisihkan uang tertentu untuk ditabung lebih dulu, lalu membelanjakan sisanya.
Baca Juga: Tren Generasi Muda Miliki Rumah di Sepanjang 2024: Pilihan Hunian yang Mencerminkan Masa Depan
Namun, sepertiga responden lainnya masih belum melakukan perencanaan keuangan secara matang dan hanya mengikuti kebutuhan bulanan.
Menurut Indah, inilah salah satu alasan mengapa nominal tabungan bisa bervariasi dan belum stabil.
“Edukasi finansial tetap dibutuhkan agar generasi muda mampu mengelola keuangan lebih disiplin dan strategis,” katanya.
Di Mana Anak Muda Menyimpan Tabungan Mereka?
Survei juga menggambarkan kebiasaan unik dalam memilih media penyimpanan dana. Mayoritas milenial masih menggunakan rekening bank konvensional, sementara Gen Z mulai nyaman menabung di e-wallet.
Yang cukup menarik, sebanyak 34% responden masih menyimpan uang dalam bentuk tunai di rumah.
Baca Juga: Tren Pasar Properti Surabaya: Sunrise Area dan Peluang Investasi Menjanjikan
Tak hanya itu, 14% responden (mayoritas Gen Z) juga menyimpan uang dalam bentuk investasi seperti saham, reksadana, atau kripto.
Sementara 12% lainnya menyimpan dalam bentuk aset fisik seperti emas atau bahkan properti.
Menabung = Optimisme Masa Depan

Secara umum, data yang dikumpulkan Populix menunjukkan bahwa anak muda Indonesia memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya menabung.
Gaya hidup mereka memang berubah, tapi nilai-nilai perencanaan masa depan tetap menjadi perhatian utama.
Indah menambahkan, meskipun setiap generasi memiliki keunikan sendiri dalam hal cara ataupun komitmen dalam menyisihkan pendapatan, temuan-temuan di atas sudah cukup menegaskan masih adanya kesadaran generasi milenial dan Z untuk menabung.
Baca Juga: Kementerian PKP Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Sediakan Rumah Layak Huni Para Pekerja
“Harapannya temuan ini dapat mematahkan mitos-mitos negatif di masyarakat, juga mendorong usaha bersama untuk memberikan edukasi finansial bagi generasi masa depan,” jelasnya.
Dengan tren ini, pelaku industri properti pun memiliki peluang untuk menjangkau pasar anak muda.
Produk-produk properti dengan skema ringan, fleksibel, dan digital-friendly kini menjadi kebutuhan mendesak.
Untuk mengetahui peluang ini lebih lanjut, silakan baca juga artikel lainnya, seperti [Strategi Pengembang Menarik Milenial Lewat KPR Digital dan Hunian Hybrid].
***
Untuk berita santai yang tak kalah seru, mampir juga ke: PropertiPlus.com
*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/anak-muda-tak-suka-menabung-hanya-mitos/