Pasar Properti Indonesia Kuartal II 2025: Bertahan Tangguh di Tengah Dinamika Sektor

Berita Properti62 Dilihat

HomeBabby.my.id(JAKARTA) — Pasar Properti Indonesia pada kuartal kedua tahun 2025 menunjukkan performa yang beragam di berbagai sektornya, menegaskan ketangguhannya di tengah tantangan yang masih ada.

Meskipun beberapa sektor memperlihatkan tanda-tanda pemulihan, penyesuaian strategi masih diperlukan untuk menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang.

Baca Juga: Pasar Properti Indonesia Q2 2025: Ini 7 Fakta Terbaru, Harga Naik Tipis, Investor Selektif

Sektor Ritel: Fokus pada Optimalisasi dan Pengalaman Pengunjung

Sektor ritel terus menunjukkan prospek positif, dengan mal-mal kelas atas memilih untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan mengoptimalkan komposisi penyewa daripada membangun proyek baru.

Hal ini mencakup pembaruan tampilan fisik bangunan hingga pengaturan ulang komposisi penyewa.

“Sebagian besar pengembang kini lebih memilih mengoptimalkan aset yang sudah ada, daripada membangun proyek baru. Ini menunjukkan fokus pada kualitas dan relevansi di pasar,” ujar Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia.

Baca Juga: Mayoritas Pencari Properti Pilih Rumah Lebih Luas, Bukan Berukuran 18 Meter Persegi

Untuk menarik lebih banyak pengunjung, mal-mal mengkurasi kombinasi penyewa yang mampu menarik massa sekaligus menyajikan merek premium.

Bagi mal kelas atas, investasi berkelanjutan dalam fasilitas fisik dan layanan tetap menjadi keharusan, mengingat tingginya ekspektasi pengunjung.

Perubahan preferensi konsumen juga menjadi perhatian utama dalam strategi ritel, dengan kampanye promosi dan penyelenggaraan acara menarik menjadi strategi efektif untuk menjaga arus pengunjung.

Baik pengembang maupun peritel diharapkan tetap fleksibel dan adaptif terhadap perubahan tren ritel demi menjaga relevansi di pasar yang terus berkembang.

Perhotelan Bali: Kinerja Kuat Didorong Wisata Domestik dan Internasional

venya villa ubud dan resort, moratorium
Metland Venya Ubud, Bali, memiliki dua produk utama, yakni hotel dan vila yang dilengkapi beragam fasilitas, termasuk kolam renang. (Foto: Dok. Metland)

Sementara itu, pasar hotel di Bali mencatat kinerja yang kuat, didorong oleh peningkatan wisata domestik, kembalinya aktivitas pemerintah, dan bertambahnya jumlah penerbangan internasional.

Baca Juga: 6 Solusi Teknologi Properti Tingkatkan Efisiensi Operasional Gedung

Sejak libur Idul Fitri pada awal April, sektor perhotelan di Bali mengalami peningkatan kinerja yang signifikan.

Kegiatan pemerintah, khususnya di tingkat lokal, telah kembali berjalan aktif dan turut mendorong peningkatan mobilitas.

Selain itu, sejumlah akhir pekan panjang pada kuartal II mendorong lonjakan wisata domestik, sementara peningkatan rute penerbangan langsung dari negara utama seperti Tiongkok dan Australia semakin memperkuat kinerja sektor ini.

READ  Pemerintah Siapkan 20.000 Rumah Subsidi untuk Buruh, 100 Unit Pertama Diserahkan di Hari Buruh

Menariknya, konsep keberlanjutan dan praktik ramah lingkungan mulai mendapatkan perhatian lebih dan diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan.

Hadirnya layanan yang dipersonalisasi juga menjadi kunci, menciptakan sentuhan manusiawi yang meningkatkan kedekatan dengan tamu.

Baca Juga: Bioskop Platinum Cineplex dan MR. DIY Ramaikan Metland Cibitung, Milenia City Jadi Pusat Gaya Hidup Modern

Kombinasi teknologi dan layanan personal diharapkan menciptakan pengalaman menginap yang lebih berkesan.

Dari sisi strategi, diversifikasi pasar sasaran disarankan juga menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko dari ketidakpastian pasar yang tinggi.

Sektor Perhotelan Jakarta: Memulihkan Diri di Tengah Tantangan

grand savero hotel bogor, travel experience, hotel di bogor,
Grand Savero Hotel berlokasi di Jalan Pajajaran, Kota Bogor. (Foto: Istimewa)

Sektor hotel di Jakarta masih berada dalam proses pemulihan. Kinerja hotel menunjukan peningkatan dari kuartal I ke kuartal II, terutama karena meningkatnya aktivitas bisnis.

Namun demikian, peningkatan ini belum sepenuhnya mencerminkan pemulihan menyeluruh, sebab penurunan permintaan dari kegiatan pemerintah masih memberikan tekanan besar pada sektor perhotelan, dan belum sepenuhnya bisa diimbangi oleh segmen korporasi swasta.

“Penurunan permintaan dari kegiatan pemerintah masih memberikan tekanan besar pada sektor perhotelan di Jakarta, dan belum sepenuhnya bisa diimbangi oleh segmen korporasi swasta,” terang Ferry.

Baca Juga: Beroperasi Awal 2026, Harris Hotel & Convention Serpong Lengkapi Fasilitas Terpadu Summarecon

Kabar baiknya, kembalinya acara luring di berbagai wilayah—seperti konser, kegiatan olahraga, dan acara komunitas—telah memberikan dorongan yang berarti, terutama bagi hotel yang berada di dekat lokasi tersebut.

Permintaan berbasis acara ini, meskipun belum merata, menunjukkan potensi segmen alternatif di luar pelanggan konvensional seperti korporasi dan pemerintah.

Dengan mempertimbangkan ketidakpastian yang masih berlangsung serta terbatasnya sumber permintaan tradisional, para pelaku industri perhotelan perlu mencari pendekatan yang lebih inovatif.

Meningkatnya jumlah acara independen dan non-korporat dapat dimanfaatkan untuk memperluas aliran pendapatan.

Hotel didorong untuk membentuk kemitraan kreatif, mengadakan promosi bertema, dan merancang penawaran khusus yang menyasar kelompok demografis baru—terutama wisatawan muda yang sangat berpengaruh di ranah digital dan media sosial.

READ  Kementerian PKP Usulkan Omnibus Law Sektor Perumahan

Sektor Perkantoran Jakarta: Tanda-tanda Pemulihan Bertahap

Baca Juga: Potensi Jumbo Industri Laundry Indonesia, Alliance Laundry Systems Tawarkan Kemitraan Menarik

perkantoran, gedung perkantoran, perkantoran di jakarta, jakarta, properti komersial, investasi properti komersial, asia pasifik, investasi properti, investasi properti asia pasifik,
Gedung perkantoran di Jakarta. (Foto: Pio/HomeBabby.my.id)

Sektor perkantoran mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Permintaan tumbuh secara moderat , dengan pemilik gedung menawarkan berbagai insentif untuk menarik penyewa baru.

“Prospek pasar secara umum tetap berhati-hati, namun tanda-tanda pemulihan mulai terlihat melalui meningkatnya permintaan di beberapa segmen. Ini adalah sinyal positif bagi sektor perkantoran,” jelas Ferry Salanto.

Sebagai respons, para pemilik properti kini lebih fokus menyusun strategi untuk meningkatkan tingkat hunian, seperti melalui penawaran harga yang kompetitif dan pemberian insentif guna menarik penyewa baru.

Baca Juga: Sharp Luncurkan AQUOS QLED TV Terbaru: Kualitas Sinematik dengan 1 Miliar Warna untuk Hunian Modern

Jumlah gedung baru yang selesai dibangun masih terbatas , secara tidak langsung membantu mengurangi persaingan di antara pemilik properti.

Meskipun pemulihan berlangsung bertahap, penyerapan ruang kantor diperkirakan akan terus meningkat.

Situasi masih menguntungkan bagi penyewa, karena posisi tawar tetap kuat di tangan mereka.

Di sisi lain, para penyewa masih memiliki peluang untuk pindah ke gedung yang menawarkan fasilitas lebih baik.

Pasar Apartemen Jakarta: Stabil dengan Preferensi Unit Siap Huni

Semesta Mahata Margonda, proyek perumnas, promo properti, promo perumnas, promo apartemen, apartemen di depok, program Barakah,
Semesta Mahata Margonda di Depok. (Dok. Perumnas)

Pada saat yang sama, pasar apartemen Jakarta terlihat stabil, dengan harga dan tingkat serapan yang cenderung tidak berubah, karena pembeli lebih memilih unit yang siap huni.

Perubahan yang lebih mencolok justru terjadi dari sisi pasokan. Meskipun insentif PPN 100% masih berlaku, permintaan masih didominasi oleh preferensi terhadap unit siap huni, mencerminkan sikap hati-hati konsumen yang cenderung menghindari risiko tinggi.

Baca Juga: Antasari Place Resmi Serah Terima Unit, 75% Apartemen Sudah Terjual!

“Konsumen saat ini cenderung berhati-hati dan memilih unit yang sudah siap huni. Ini menyoroti pentingnya penyelesaian proyek tepat waktu bagi pengembang,” ungkap Ferry.

Bagi para pengembang, penting untuk memprioritaskan penyelesaian proyek secara tepat waktu, terutama untuk proyek yang dijadwalkan selesai antara tahun 2025 hingga 2027.

READ  Indowood Expo 2025 Surabaya Sukses: 4.000 Pelaku Industri Disuguhkan Inovasi Teknologi dari 10 Negara

Manajemen jadwal serah terima yang baik akan membantu mencegah penumpukan pengiriman unit dan mengurangi potensi kejenuhan pasar.

Dari sisi pembeli—baik untuk investasi maupun penggunaan pribadi—disarankan untuk terus memantau pergerakan pasar guna menangkap peluang, khususnya dalam memperoleh unit yang ditawarkan dengan harga peluncuran yang lebih menarik

Pasar Properti Indonesia: Fokus Hunian Ekspatriat

Pasar hunian ekspatriat tetap mengalami permintaan tinggi, namun pasokan terbatas—terutama untuk rumah tapak di kawasan favorit—sangat terbatas.

Baca Juga: Kementerian PKP dan Kemenkop Gelar MoU Sukseskan Program 3 Juta Rumah

Kawasan seperti Kemang, Cipete, Cilandak, dan Pondok Indah tetap menjadi pilihan utama bagi para ekspatriat di Jakarta.

Kawasan-kawasan ini menawarkan rumah tapak dan apartemen yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

citraland surabaya, harga rumah seken di surabaya
Rumah di CitraLand Surabaya. (Istimewa)

Namun, karena tingginya permintaan dan terbatasnya ketersediaan, banyak properti populer telah dipesan jauh hari, bahkan sebelum unit siap huni.

Pasokan rumah baru juga sangat terbatas terutama rumah tapak, akibat keterbatasan lahan.

Baca Juga: The Ease Canggu: Permata Properti Murino Group, Pengembang Lokal di Tengah Arus Investasi Asing Bali

“Tingginya permintaan dan terbatasnya ketersediaan membuat banyak properti populer telah dipesan jauh hari, bahkan sebelum unit siap huni,” kata Ferry

Oleh karena itu, rumah dengan kualitas tinggi di lokasi strategis sering kali memiliki daftar tunggu.

Meskipun minat terhadap apartemen terus meningkat, rumah tapak tetap menjadi pilihan utama di kalangan ekspatriat.

Keterbatasan pilihan di lokasi favorit membuat banyak dari mereka mulai mempertimbangkan alternatif di wilayah sekitar.

Baca Juga: Posisi Pintu Rumah Bisa Menentukan Keberuntungan? Ini Penjelasan Pakar Feng Shui Indonesia

Secara keseluruhan, meskipun beberapa sektor mulai menunjukkan tren positif, sebagian lainnya masih membutuhkan penyesuaian strategi untuk menghadapi tantangan yang belum sepenuhnya terselesaikan.

***
Untuk berita santai yang tak kalah serumampir juga ke: PropertiPlus.com

*** Baca berita lainnya di GoogleNews

——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/pasar-properti-indonesia-q2-2025-tangguh/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *