Arsjad Rasjid Dorong Strategi 3G Untuk Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

Nasional349 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Pengusaha nasional Arsjad Rasjid mengatakan, ada sejumlah tantangan ekonomi yang tengah dihadapi Indonesia di tengah perubahan situasi global. 

Hal tersebut dikatakan Arsjad pada acara Universitas Paramadina Meet The Leaders, Sabtu (19/7/2025). Hadir juga pada kesempatan itu Rektor Universitas Paramadina Prof. Didik J. Rachbini, dan Wijayanto Samirin sebagai host. 

Ia menilai tekanan eksternal dan permasalahan struktural dalam negeri berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan bonus demografi nasional.

“Situasi internasional sedang berubah dan memberikan dampak tidak langsung ke Indonesia, khususnya di bidang ekonomi. Peristiwa di Timur Tengah, efek kebijakan Presiden AS Donald Trump, serta perang Rusia-Ukraina telah mendorong terjadinya pergeseran global,” ujar Arsjad.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi global yang melambat juga tercermin pada kondisi ekonomi China yang kini cenderung menurun setelah sebelumnya tumbuh pesat.

Baca juga : Program Sahabat Nelayan Pertamina Bantu Tingkatkan Ekonomi Pesisir

Arsjad mengungkapkan, Indonesia tidak hanya dihadapkan pada pertumbuhan ekonomi yang masih stagnan di kisaran 4,7 persen, namun juga pada penurunan daya beli masyarakat.

“Masyarakat saat ini pada dasarnya tidak memiliki uang. Daya beli menurun tajam,” katanya.

Selain itu, ia menyebut jumlah pengangguran secara absolut meningkat menjadi lebih dari 7,28 juta orang, meskipun tingkat pengangguran terbuka tercatat turun menjadi 4,7 persen.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah proporsi besar angkatan kerja yang masih berada di sektor informal, yakni sekitar 60 persen. Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan masih terbatasnya ketersediaan lapangan kerja formal di Indonesia.

Menurut Arsjad, pendapatan masyarakat saat ini bergantung pada dua sumber utama, yakni pedagang yang mendapat laba dan pekerja yang menerima upah. Jika kedua sektor ini tidak berjalan optimal, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin tertekan.

READ  Adaro Bangun 500 Rumah Gratis Di Tabalong Batako Dari Sisa Pembakaran Batu Bara

Baca juga : CIMB Niaga Gandeng PLN Dorong Transisi Energi Nasional

“Pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi jika masyarakat tidak memiliki sumber pendapatan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti tantangan dalam penciptaan lapangan kerja, terutama karena sebagian besar investasi yang masuk ke Indonesia masih bersifat capital intensive atau padat modal, bukan labour intensive yang menciptakan banyak lapangan kerja.

Selain itu, kendala dalam proses investasi juga mencakup permasalahan izin, pertanahan, hingga gangguan keamanan non-formal di lapangan.

Arsjad mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan signifikan migrasi tenaga terampil Indonesia ke luar negeri, seperti perawat, ahli teknologi informasi, dan insinyur.

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh perbedaan tingkat kesejahteraan yang signifikan. Di luar negeri, para pekerja profesional Indonesia memperoleh penghasilan lima hingga delapan kali lebih tinggi dibandingkan dalam negeri, serta mendapat jalur karier dan jaminan sosial yang lebih baik.

Baca juga : Gagasan Sumitro Dan Asta Cita Jadi Fondasi Strategi Baru Industrialisasi Nasional

“Mereka tidak lari karena tidak cinta negara, tapi karena peluang di dalam negeri sangat terbatas. Ini yang menjadi pertanyaan besar kita bersama,” ujar Arsjad.

Ia mengingatkan bahwa bonus demografi Indonesia, di mana 70 persen populasi merupakan usia produktif, bisa menjadi malapetaka jika tidak diiringi dengan penyediaan lapangan kerja yang cukup.

Strategi 3G

Sebagai upaya menjawab tantangan tersebut, Arsjad mendorong strategi pembangunan berbasis tiga pilar utama yang disebutnya sebagai 3G, yakni Grow People, Gear Up Industry, dan Go Green.

“Jika tidak dilakukan langkah konkret dan terstruktur, bonus demografi yang selama ini dibanggakan justru bisa menjadi beban sosial bagi bangsa,” kata Arsjad menutup pernyataannya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

READ  Brimob Gelar Operasi Berantas Jaya 2025 Sasar Premanisme Jakarta


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *