6 Rekomendasi Fahira Idris untuk Maksimalkan Keanggotaan Indonesia di BRICS

Nasional90 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengatakan, partisipasi Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar pada 6-7 Juli di Rio de Janeiro, Brazil, menjadi penanda tonggak sejarah baru dalam politik luar negeri Indonesia. Setelah diterima secara resmi pada 6 Januari 2025, keterlibatan Indonesia dalam BRICS membuka lembaran baru dalam upaya mengukuhkan posisi Indonesia dalam tata dunia yang kian multipolar.

“Di tengah ketidakpastian global dan pergeseran kekuatan dunia, keikutsertaan Indonesia dalam BRICS adalah perwujudan aspirasi untuk memperluas jejaring strategis, memperkuat kemandirian ekonomi, dan memainkan peran aktif dalam reformasi tata kelola global,” ujar Fahira Idris, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (8/7/2025).

Senator Jakarta ini mengungkapkan, bagi Indonesia, keanggotaan ini menghadirkan peluang yang luas baik sisi ekonomi dan geopolitik. Dari sisi ekonomi, Indonesia kini memiliki akses yang lebih mudah untuk menjalin perdagangan, menarik investasi, dan memanfaatkan fasilitas keuangan tanpa harus bergantung pada lembaga keuangan seperti IMF atau Bank Dunia. Dari aspek geopolitik, Indonesia memiliki ruang lebih besar untuk menyuarakan kepentingan Global South dan memperkuat kepemimpinannya di kawasan Indo-Pasifik maupun Eurasia.

Baca juga : UU BPIP Untuk Indeks Pancasila: Menentukan Arah Pembangunan Indonesia Raya

Namun, agar keikutsertaan Indonesia dalam BRICS menjadi motor penggerak kemajuan nasional, terdapat enam langkah atau rekomendasi strategis perlu diambil. Pertama, mengembangkan diplomasi seimbang. Indonesia harus tetap menjaga hubungan kuat dengan negara-negara Barat, khususnya AS dan Uni Eropa, tanpa mengabaikan peluang strategis di BRICS. Pendekatan bebas-aktif perlu diperkuat dengan pragmatisme yang adaptif terhadap dinamika global.

Kedua, diversifikasi investasi dan perdagangan. Indonesia harus menghindari ketergantungan pada satu negara anggota BRICS. Pendekatan yang seimbang terhadap investasi dari India, Rusia, Brasil, dan anggota lain perlu didorong, sambil meningkatkan nilai tambah ekspor, bukan hanya bahan mentah.

READ  Wamenperin RI Punya Peluang Besar Tarik Pabrik Dari China Ini Alasannya

Ketiga, penguatan industri domestik dan teknologi nasional. Agar tidak sekadar menjadi pasar, Indonesia harus mempercepat pengembangan industri bernilai tambah dan mendorong transfer teknologi melalui kerja sama riset dengan negara BRICS.

Baca juga : Optimalkan Pelatihan Di BLK

Keempat, meningkatkan peran aktif dalam BRICS. Indonesia perlu mengusulkan dan terlibat dalam inisiatif strategis BRICS, seperti penguatan sistem pembayaran alternatif dan pembentukan platform kerja sama energi hijau. Keikutsertaan aktif akan memastikan kepentingan Indonesia terdengar dan dihormati.

Kelima, menjaga konsistensi strategi Indo-Pasifik. Keterlibatan dalam BRICS harus tetap sinkron dengan kepentingan Indonesia di kawasan Indo-Pasifik. Hubungan erat dengan ASEAN, Jepang, Australia, dan AS tetap krusial demi menjaga keseimbangan kekuatan regional.

Keenam, mengoptimalkan soft power Indonesia. Peran Indonesia sebagai negara muslim terbesar, pemimpin di Asia Tenggara, dan promotor diplomasi damai dapat menjadi modal penting dalam memediasi perbedaan pandangan antar anggota BRICS dan memperkuat peran Indonesia sebagai “jembatan global”.

Baca juga : Dukung Sekolah Rakyat, Fahira Idris Sampaikan 4 Catatan dan Rekomendasi

“Dengan strategi yang cermat, diplomasi yang fleksibel, dan kebijakan ekonomi yang berorientasi jangka panjang, Indonesia bukan hanya akan mendapatkan manfaat dari keanggotaan BRICS, tetapi juga akan berperan aktif membentuk masa depan BRICS itu sendiri,” pungkas Fahira Idris.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *