Menteri Bahlil Kerahkan Jurus Jitu Hadapi Kenaikan BBM Imbas Perang

Nasional1 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyoroti ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Khususnya, Israel versus Iran yang berpotensi menutup Selat Hormuz. Situasi ini, membuat harga minyak dunia bergejolak, dan menjadi perhatian serius Pemerintah Indonesia.

“Dalam konteks minyak, ketika Selat Hormuz ditutup ini akan berdampak kenaikan harga minyak dunia,” ujar Menteri Bahlil, Senin (24/6/2025).

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar ini menganalisa, jika Selat Hormuz yang berada di area Iran sampai ditutup, harga minyak dunia berpotensi melonjak di atas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni 82 dolar AS per barel.

Saat ini, harga terkendali di bawah 80 dolar AS per barel. Ihwal ini, Bahlil mengungkapkan Pemerintah Indonesia telah menyiapkan jurus sejumlah langkah strategis. Di antaranya, meningkatkan produksi minyak domestik atau lifting.

Baca juga : Mahfud MD: Kampus Harus Jadi Tempat Tanamkan Nasionalisme

Diamininya, lifting minyak Indonesia cenderung turun sejak 2008. Namun, Pemerintah bertekad membalikkan tren ini.

“Perintah Pak Presiden Prabowo kepada kami itu adalah bagaimana caranya kita mengoptimalkan kenaikan lifting. Sumur kita itu ada hampir kurang lebih sekitar 40 ribu sumur. Dari jumlah itu ada 16-17 ribu yang produktif dan lainnya belum. Ada yang idle well dan macam-macam,” tegasnya.

Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah ini menjelaskan, sumur idle well, dalam konteks industri migas adalah sumur yang sebelumnya aktif berproduksi tetapi saat ini tidak lagi digunakan atau dihentikan operasinya untuk sementara waktu.

Sumur ini, kemungkinan masih memiliki potensi untuk diproduksikan kembali, atau telah dihentikan karena berbagai alasan seperti masalah teknis, ekonomi, atau perubahan strategi perusahaan. Berbagai upaya akan dilakukan untuk mencapai target lifting yang telah ditetapkan.

READ  Besok Lebaran Begini Awal Mula Salat Id Di Lapangan Terbuka

Baca juga : Menteri Hukum Serahkan SK Perubahan Kepengurusan DPTP Ke PKS

Sontak, Menteri Bahlil menegaskan Kementerian ESDM akan mengevaluasi kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan memberikan teguran keras kepada pihak-pihak yang tidak mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur yang sudah siap.

Bahkan, Pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk mengambil alih sumur-sumur yang tidak dikelola dengan baik agar dapat ditawarkan kepada investor lain yang lebih kompeten.

Selain itu, pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci dalam upaya peningkatan produksi minyak. Bahlil mencontohkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sumur-sumur tua di Indonesia.

“Salah satu teknologi yang kita sudah kembangkan sekarang adalah EOR. Ini dalam rangka meningkatkan produktivitas lifting kita,” jelasnya.

Baca juga : Macan Kemayoran Kenalkan 5 Staf Pelatih

Dirincikannya, beberapa proyek EOR telah menunjukkan hasil positif, seperti penambahan produksi di Natuna dan Cepu. Menteri Bahlil juga menekankan pentingnya membangun ketahanan energi dari dalam negeri.

Menurutnya, terlalu bergantung pada pasokan global yang penuh ketidakpastian dapat menimbulkan kerentanan.

“Kita sudah mapping dengan beberapa teman-teman dari KKKS. Contoh, katakanlah kemarin dapat 20 ribu barel di Natuna yang punya Medco. Kita lagi Insyaallah tanggal 26 Juni ini ada penambahan lagi 30 ribu barel di Cepu milik ExxonMobil. Jadi perlahan kita mencapai lifting minyak kita,” pungkasnya.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *