PropertyandTheCity.com, Jakarta – Seperempat abad mengaspal di Australia, pengusaha properti asal Surabaya, Jawa Timur, Iwan Sunito, setahun terakhir kembali ke Tanah Air. Melalui One Global Capital, platform modal dan dana yang bermarkas di Sydney, Australia, ia berencana melakukan transformasi di bisnis properti Indonesia, termasuk menuju penguatan jaringan kemitraan. Seperti apa perjalanannya?
One Global Capital makin tancap gas untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan properti go public terkemuka di dunia. Langkah ini dimulai dengan perluasan mitra bisnis Indonesia melalui kegiatan road show bertajuk “Invest Like a Billionaire” di sejumlah kota, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Solo dan Medan.
Strategi itu dilakukan untuk memanfaatkan momentum suksesnya debut One Global Capital Fund Management Platform pada akhir 2024 lalu. Iwan mengaku telah mengantungi lisensi wholesales, sehingga perusahaannya terbuka menawarkan produk investasi kepada sekolompok investor.
“Selama 25 tahun saya hanya memberikan tantangan bisnis untuk lima orang. Kini, dengan adanya visi ke publik, saya mengajak teman-teman di Indonesia yang punya visi sama untuk berkembang dan maju,” ujar Founder dan CEO One Global Capital, Iwan Sunito, dalam sesi Media Briefing bersama sejumlah jurnalis di Farmount Hotel, Jakarta, Senin (17/2/2025).
One Global Capital mengajak lebih banyak investor untuk terlibat sebagai share holder, dalam proyek-proyek yang dikembangkannya di berbagai lokasi utama di kota-kota besar Australia seperti Sydney dan Melbourne.
“Tahun 2018 saya dan beberapa investor beli tanah 1,4 hektar di Five Dock, Australia seharga 15,5 juta USD. Jadi ini rame-rame beli tanah 1,4 hektar dengan value 5 juta USD per orang. Saya bilang pada teman-teman, ini tanah bisa di-red zone tapi tidak di guarantee. Yang namanya di-red zone bisa 5 tahun, 10 tahun, bisa 15 tahun, bisa tidak pernah terjadi, tapi ada income sekitar 1,4 juta USD, 6 persen return-nya. Dari setelah 2020 valuation naik jadi 20 juta USD, kebayangkan kan dari 5 juta USD. Lalu tahun 2022 naik menjadi 42 juta USD. Tahun 2023 valuation-nya menjadi 112 juta USD. Property investment is not gambling. Kita beli aset, beli value. Investasi awal 5 juta USD sudah saya kembalikan. Prinsip yang sama pada 20 tahun lalu itu yang membuat Crown growing. Prinsip yang sama inilah untuk growing One Global Capital sangat drastis dua tahun terakhir ini, melebihi Crown. Prinsipnya, you beli tanah harus cuan,” ungkap panjang Iwan saat mengenang kesuksesannya mengakuisisi aset tanah di Australia.
Soal penawaran untuk investor, Iwan mengatakan ini bukan penawaran publik kepada investor ritel, tapi ditujukan kepada investor yang sudah mengenal One Global Capital selama berapa dekade, atau teman dekat yang tertarik berinvestasi secara signifikan di proyek propertinya. Ia menyebut angka 250 ribu USD setara Rp2,5 miliar sebagai minimal investasi yang diharapkan dari setiap investor Indonesia.
“Ini akan menjadi salah satu milestone kami di tahun 2025. Kami berencana mengakuisisi aset senilai Rp10 triliun di Australia tahun ini,” tutur Iwan.
Ia menjelaskan, fokus One Global Capital adalah memgembangkan proyek yang menghasilkan pendapatan berulang yang stabil, melalui ekspansi hotel di Macquarie Park, Chatswood, Sydney CBD. Perusahaan juga bekerja sama dengan mitra investor global, dan juga menawarkannya ke komunitas bisnis di Indonesia yang sudah menjadi pendukung bisnis perusahaan selama 25 tahun terakhir.
“Tapi, perlu ditekankan kami tidak mencari mitra yang hanya menjadi passive investor, namun bisa menjadi rekanan untuk saling belajar, serta memperkuat jaringan kemitraan di seluruh dunia untuk ekspansi portofolio hotel kami,” tutur Iwan.
Ia berharap ke depan bisa berkolaborasi dengan lebih banyak investor global. Iwan menyebut angka 35 persen dari nilai proyek One Global Capital yang pembiayaannya bisa berasal dari para investor.
Selanjutnya Iwan berencana mengakuisisi Hotel Skye Suites CBD untuk menjadi bagian dari ekosistem One Global Resorts, sekaligus bagian dari rencana pertumbuhan perusahaannya ke depan.
Proyek Perdana di Indonesia

Di Indonesia, proyek perdana One Global Capital adalah One Global Equestrian Resort. Ini adalah resor pertama di kawasan Tangerang yang dibangun melalui kemitraan dengan Letjen TNI (Purn) Marciano Norman dan Triwatty Marciano dari ADRIA Equestrian Estate.
Resor seluas 8,5 hektare ini yang berada di kawasan Tigaraksa, Tangerang tersebut adalah sebuah hidden gem yang akan sangat menarik jika dikemas dengan konsep ranch.
“Ini akan menjadi sebuah resor yang menggabungkan kegiatan olah raga berkuda dengan rekreasi keluarga. Dan konsep ini akan jadi the first of its kind alias yang pertama di Indonesia,” tuturnya.
Dalam rencana jangka panjang, imbuh Iwan Sunito, kolaborasi ini akan berkembang ke arah mitra kerja dengan Australia Equestrian and Horse Industry.
Di lain pihak, Marciano Norman mengungkapkan, kerja sama One Global Resort dengan Adria Pratama Mulya Equestrian Center merupakan terobosan baru yang bertujuan untuk memajukan prestasi olah raga berkuda melalui peningkatan sport tourism.
“Melalui pertemuan perdana kami dengan Chris Waller, pelatih kuda legendaris Australia yang dikenal karena melatih Winx—pemenang empat kali penghargaan Kuda Terbaik di Australia—kami melihat peluang membangun sinergi dengan para equinophile dari Australia dan Indonesia,” ungkapnya.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) ini pun optimistis kolaborasi ini akan berbuah manis, karena dia melihat sosok Iwan Sunito, seorang putra Indonesia yang sukses sebagai pengembang di Australia.
“Melalui kemitraan bersama One Global Capital, saya berharap APM Equestrian Center ini akan lebih maju dan berkembang, terlebih apabila mampu membawa nama daerah Banten semakin dikenal dan dipandang oleh mata dunia,” kata Marciano, berharap.
Sementara itu, Triwatty Marciano menjelaskan bahwa salah satu konsep yang akan diterapkan di One Global Equestrian Resort adalah ‘Kembali Kampung’—yang menjadi salah satu keinginannya sejak lama.
“Konsep ‘Kembali Kampung’ ini merupakan cita-cita saya sejak remaja. Dengan konsep ini, saya ingin daerah Banten menjadi perhatian dunia. Hal ini sangat personal buat saya, karena Banten adalah daerah asal orang tua saya,” jelas Triwatty.
Nadia Marciano Gaffar, Perwakilan Manajemen APM mengatakan, kerja sama APM Equestrian Center dengan One Global Capital bertujuan untuk meraih market yang lebih luas. Dia menambahkan, dari awal berdiri di tahun 2007, APM fokus pada bidang berkuda, karena memang itulah passion dari keluarga Marciano.
“Tapi dengan dibentuknya Adria Stable Estate, kami berkeinginan tidak hanya membangun sebuah resor, tetapi juga menciptakan legacy lewat sport tourism. Di sini, kami ingin menghadirkan world-class equestrian experiences into a unique destination,” paparnya.
Nadia menuturkan, proyek ini akan menyatukan program petualangan, wellness dan leadership, yang semuanya berpusat pada kekuatan transformatif kuda.
Saat pengunjung datang untuk merasakan fasilitas di sini, imbuhnya, mereka akan membawa pulang lebih dari sekadar kenangan. Mereka akan membawa pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara alam, olahraga, dan pegembangan diri.
“Melalui sport tourism, kami berharap dapat menginspirasi generasi mendatang untuk merangkul aspek kompetitif dan terapeutik dari kehidupan berkuda,” ujar Nadia.
Rencana pengembangan One Global Equestrian Resort ini sejalan dengan strategi bisnis One Global Capital yang fokus pada pengembangan divisi hospitality One Global Resorts. Sejak medio 2024 lalu, One Global Capital terus meningkatkan kinerja hotel One Global Resorts Green Square—yang ternyata menampilkan kinerja yang cukup mengagumkan.
Menurut STR Global, dalam tiga bulan terakhir, One Global Resorts Green Square mengalami peningkatan RevPAR sebesar 17,5%, sementara tingkat keterisian kamar meningkat 13,1% menjadi 98,3%. Di rentang waktu yang sama, ADR mencapai AUD315 atau naik 3,9%, sedangkan RGI sebesar 143,7 dengan kenaikan 7,8%.
“Skor kepuasan tamu kami berbicara sendiri melalui posisi One Global Resorts Green Square yang saat ini masuk dalam jajaran TOP 20 dari 194 hotel di Sydney versi Tripadvisor,” papar Iwan Sunito.
Tak hanya property based, Iwan mengungkapkan pihaknya juga melakukan ekspansi untuk divisi One Global Communication melalui kemitraan dengan KitaKata Communications, sebuah agensi Public Relation yang berbasis di Jakarta dan fokus kepada klien-klien asing.
“Saya didapuk sebagai non-executive advisory board guna membantu KitaKata Communications goes global, mengingat kapasitas kami di Australia. Saya terharu dan bangga meliat tim kami bisa ‘step up’ ke dunia entrepreneureship,” paparnya.
Menurut Iwan Sunito, KitaKata Communications memiliki visinya sangat jelas, yaitu “Go Beyond Communication, Adding Branding and Strategic Positioning”. Dia berharap, kolaborasi ini akan menjadi jendela bagi dunia melihat Indonesia, begitupun sebaliknya.
“Saya sudah mengenal Founder KitaKata Communications, Bagus Sukmana, selama lebih dari satu dekade, bahkan sebelum dia menjadi salah satu anggota divisi komunikasi kami di Indonesia dalam rentang 2014 – 2023. Berkat kontribusinya, kami bisa dikenal di industri properti nasional hingga detik ini,” pungkasnya.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/buka-pintu-iwan-sunito-ajak-investor-tanam-modal-di-australia-beli-aset-harus-cuan/