HomeBabby.my.id, (JAKARTA) — Komitmen keberlanjutan PT Intiland Development Tbk (DILD), kembali ditegaskan melalui berbagai aksi nyata di tahun 2024.
Intiland sebagai pengembang properti terkemuka, memperlihatkan langkah-langkah progresif dalam menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dengan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
Langkah ini tak hanya mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap masa depan, tetapi juga menunjukkan model pembangunan properti yang berdaya saing tinggi di era hijau.
Corporate Director Intiland, Theresia Rustandi, menyatakan bahwa pencapaian perusahaan tidak hanya diukur dari sisi keuangan, tetapi juga dari keberhasilan aspek keberlanjutan.
“Komitmen ini tercermin dalam prinsip utama keberlanjutan perusahaan, yakni membangun lingkungan yang sehat dan berkualitas serta memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan kota dan masyarakat,” kata Theresia dalam acara Halalbihalal bersama rekan media di Grand Whiz Poins Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (19/5/2025).
Baca Juga: Peluang Industri Indonesia di Tengah Perang Dagang Global, 5 Kekuatan Strategis Indonesia
Dengan pengalaman lebih dari 45 tahun, Intiland tidak hanya dikenal sebagai pelopor desain arsitektur ikonik, namun kini juga sebagai pionir dalam praktik properti berkelanjutan.
Keberlanjutan Intiland: Dari Material Lokal hingga Pengelolaan Air
Dalam hal pelestarian lingkungan, Intiland menerapkan pendekatan yang menyeluruh mulai dari tahap perencanaan.
Salah satu langkah konkrit adalah pemanfaatan material lokal dalam radius 1.000 kilometer, guna menekan jejak karbon dan memastikan keberlanjutan rantai pasok.
Selain itu, pemilihan material bangunan rendah karbon menjadi prioritas, termasuk upaya pelestarian vegetasi asli di area pengembangan.
“Setiap keputusan pembangunan kami mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan jangka panjang,” jelas Theresia.
Baca Juga: Batam Jadi Tolok Ukur Adopsi Green Cement Nasional, 90% Pelaku Konstruksi Sudah Aplikasikan
Efisiensi energi juga menjadi indikator penting. Laporan Keberlanjutan 2024 mencatat Indeks Konsumsi Energi (IKE) seluruh bangunan Intiland berada di bawah 250 kWh/m², sesuai dengan standar nasional. Ini menandakan keberhasilan strategi hemat energi yang diterapkan di berbagai properti.
Di bidang pengelolaan limbah, perusahaan berhasil menurunkan volume sampah sebesar 2,5% atau 44 ton dibanding tahun sebelumnya. Inisiatif ini dikembangkan dengan mengadopsi prinsip 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle.
Tidak kalah penting adalah upaya konservasi air. Di proyek South Quarter Jakarta, penggunaan air daur ulang meningkat signifikan dari 25,5% (2022) menjadi 47,8% (2024).
Ini menunjukkan peningkatan drastis dalam manajemen sumber daya yang bertanggung jawab.

Komitmen Sosial: Memberdayakan Masyarakat Lokal dan Menjaga Kepuasan Pelanggan
Keberlanjutan Intiland tidak berhenti pada isu lingkungan. Di bidang sosial, perusahaan berfokus pada pemberdayaan tenaga kerja lokal, yang sepanjang 2024 mencapai 735 orang di berbagai proyek di Jakarta, Tangerang, Batang, dan Surabaya.
Selain memberi dampak ekonomi, langkah ini memperkuat ikatan sosial antara perusahaan dan masyarakat sekitar.
Survei kepuasan pelanggan juga mencatat hasil positif: 80% pelanggan puas terhadap produk dan layanan Intiland, mempertahankan angka yang sama seperti tahun sebelumnya. Ini membuktikan bahwa inovasi dan peningkatan kualitas tetap menjadi prioritas utama.
“Kami menyadari bahwa kepercayaan pelanggan hanya bisa diperoleh melalui kualitas yang berkelanjutan,” tambah Theresia.
Baca Juga: IKONS Furniture Pukau ARCH:ID 2025 dengan Instalasi Spektakuler “Sit with the Journey”
Dalam bidang pengembangan SDM, perusahaan meningkatkan rata-rata jam pelatihan karyawan dari 4,7 jam (2023) menjadi 7 jam per orang (2024).
Fokus pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas dan kesiapan menghadapi tantangan industri yang dinamis.
CSR dan Dampak Sosial, 40 Program dan Peningkatan SROI

Intiland juga menjalankan 40 kegiatan program CSR (Corporate Social Responsibility) sepanjang 2024, meliputi pembangunan infrastruktur publik, bantuan pendidikan, dan pemberdayaan generasi muda melalui program seperti Intiland Youth Panel.
Yang menarik, perusahaan mulai menerapkan metode Social Return on Investment (SROI) untuk mengukur dampak program sosial.
Hasilnya, nilai rata-rata SROI meningkat dari 1,01x (2023) menjadi 1,9x (2024)—menandakan setiap investasi sosial memberikan dampak hampir dua kali lipat dari nilainya.
Baca Juga: Menteri PKP Sampaikan Peta Jalan Menuju Program 3 Juta Rumah di Depan Anggota DPR
“Kami ingin memastikan bahwa investasi sosial yang kami lakukan tidak hanya simbolik, tetapi benar-benar memberi dampak dan nilai nyata bagi masyarakat,” tegas Theresia.
Melalui komitmen yang kuat di dua pilar keberlanjutan—lingkungan dan sosial—Intiland membuktikan bahwa pertumbuhan bisnis yang inklusif dan berwawasan lingkungan bukan hanya mungkin, tetapi juga mendatangkan nilai jangka panjang bagi semua pihak.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertiterkini.com/komitmen-keberlanjutan-intiland-langkah-nyata/