Ajak Thailand Kerja Sama Dagang Dan Investasi

Nasional234 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia siap menghadapi dinamika perdagangan global yang semakin kompleks, termasuk potensi penerapan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat di bawah kebijakan perdagangan Presiden Trump.

Hal tersebut disampaikan Airlangga saat mewakili Presiden RI Prabowo Subianto dalam menyampaikan pidato kunci pada CEO Forum with Thailand Businesses di Bangkok, Thailand, Senin (19/5/2025).

“Indonesia secara proaktif terlibat dengan Amerika Serikat untuk memulai negosiasi perdagangan. Upaya-upaya ini mencerminkan komitmen kami untuk melindungi kepentingan nasional sekaligus berkontribusi pada sistem perdagangan internasional yang stabil dan berbasis aturan,” ujar Airlangga.

Baca juga : RI-Inggris Kerek Kerja Sama Perdagangan Dan Investasi

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Indonesia mempercepat reformasi kebijakan perdagangan dan investasi melalui relaksasi regulasi, serta penguatan hubungan bilateral dengan negara mitra, termasuk Thailand.

Airlangga menyoroti potensi besar kemitraan ekonomi Indonesia–Thailand. Pada 2024, ekspor Indonesia ke Thailand tercatat sebesar 7,7 miliar dolar AS, didominasi oleh komoditas batu bara, suku cadang otomotif, dan baja. Sementara itu, impor dari Thailand mencapai 9,7 miliar dolar AS dengan produk utama berupa beras, tebu, dan mesin.

Dari sisi investasi, selama periode 2020–2024, Thailand telah merealisasikan investasi senilai 1,06 miliar dolar AS dalam sekitar 1.800 proyek di berbagai sektor seperti mineral non-logam, perkebunan, karet, plastik, energi, hingga logistik.

Baca juga : Bamsoet Ajak Ikatan Alumni Universitas Jayabaya Tingkatkan Inovasi Teknologi

Lebih lanjut, Airlangga juga menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi tantangan eksternal, khususnya bagi kawasan ASEAN. Pada 2024, ASEAN mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8 persen, ditopang konsumsi domestik dan investasi di sektor-sektor unggulan seperti kendaraan listrik, pusat data, dan semikonduktor. Total perdagangan barang meningkat 8,9 persen menjadi 3.841 miliar dolar AS, sementara arus masuk investasi asing langsung (FDI) mencapai 234 miliar dolar AS. Pariwisata ASEAN juga tumbuh pesat dengan 126,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara.

READ  Liga Inggris Fixed Mo Salah Masuk Daftar Legenda Liverpool

“Memasuki 2025, ASEAN diperkirakan tumbuh 4,7 persen, meski dibayangi risiko ketidakpastian kebijakan perdagangan global,” ujarnya.

Indonesia, lanjut Airlangga, membuka peluang strategis bagi pelaku usaha Thailand, khususnya dalam bidang hilirisasi sumber daya mineral, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, dan infrastruktur digital.

Baca juga : Jangan Lagi Ada Kegiatan Yang Meresahkan Investor

Sebagai bentuk dukungan terhadap investor, pemerintah Indonesia menawarkan berbagai insentif melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta proyek-proyek infrastruktur kolaboratif di bidang transportasi, energi, dan urban development. Indonesia juga menekankan keberlanjutan dan inklusivitas sebagai pilar utama pembangunan ekonomi.

“Dengan fundamental ekonomi yang kuat ini, saya mengundang para pebisnis Thailand untuk menjajaki peluang di Indonesia dan bersama-sama menciptakan masa depan sejahtera bagi kawasan ASEAN,” pungkas Airlangga.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *