Jakarta, propertyandthecity.com – Perayaan 10 tahun Golden Property Awards (GPA) 2025 diprediksi akan semakin istimewa. Selain memberikan penghargaan kepada para pelaku industri properti yang telah menorehkan warisan gemilang, GPA kali ini turut mengapresiasi kiprah para “local champion” serta tetap menjaga integritas penilaian yang telah menjadi ciri khasnya selama satu dekade terakhir.
CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, mengungkapkan GPA 2025 bertema “The Legacy” ini akan menjadi momentum untuk mengumpulkan kembali para penerima penghargaan dari tahun-tahun sebelumnya. Menariknya, para pengembang di skala regional yang kerap kurang mendapat perhatian akan mendapat ruang lebih besar untuk diapresiasi.
“Kita melihat ini pengembang yang di skala- skala pengembangan ini yang cukup menengah sampai bawah bahkan LPP,” ujar Ali, sembari menggarisbawahi bahwa kontribusi pengembang di berbagai skala layak untuk diakui dan diapresiasi.
Ia mencontohkan bagaimana proyek-proyek perumahan subsidi pun tak luput dari proses validasi dan penilaian yang ketat.
“Nah, ini ada yang lokal-lokal champion ini yang sebetulnya bagus banget termasuk Pak Wayan punya nih, tapi tidak tidak diapresiasi,” imbuhnya.
Ali menjelaskan bahwa penilaian GPA dilakukan berdasarkan skala dan wilayah pengembangan (by scale by region), sehingga tidak ada perbandingan yang tidak setara antara pengembang besar dengan pengembang lokal. Sistem ini diharapkan dapat memberikan pengakuan yang lebih adil kepada para pelaku industri di seluruh spektrum.
“Jadi nanti pemenangnya itu tadi ada berdasarkan skala berdasarkan wilayah,” jelasnya.
Pentingnya apresiasi terhadap “local champion” ini juga diamini oleh I Wayan Madik, Founder Kesuma Agung Selaras, yang perusahaannya berhasil meraih GPA sebelumnya.
Ia menyebut, mendapatkan penghargaan dari GPA, sebagai pengembang yang relatif baru di industri properti, memberikan dorongan semangat yang luar biasa.
“Begitu kami yang boleh dibilang baru 12 tahun, 10 tahun berkecimpung di bisnis properti ini, dapat award dari yang sangat kredibel kan otomatis menambah semangat kami kan untuk terus improve,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ali Tranghanda menegaskan bahwa integritas penilaian tetap menjadi fondasi utama GPA. Ia memastikan bahwa penghargaan ini jauh dari praktik “award bayaran.”
Proses verifikasi yang ketat selama minimal enam bulan, melibatkan 24 kriteria dan kunjungan lapangan, menjadi bukti komitmen GPA terhadap objektivitas.
“Kita mengambil jalur yang betul-betul award yang bisa dibanggakan oleh si pemenangnya. Kredibilitas ya,” tegasnya.
Kisah sukses Kesuma Agung Selaras dengan proyek Graha Laras Sentul menjadi contoh nyata bagaimana GPA memberikan pengakuan terhadap kualitas dan inovasi, terlepas dari skala pengembang.
I Wayan Madik memaparkan added value yang diciptakannya melalui pembangunan aksesibilitas yang signifikan, yang kemudian menjadi salah satu poin penilaian penting bagi tim GPA.
Golden Property Awards 2025 menjadi ajang bergengsi yang mendorong kemajuan industri properti nasional, melalui penghargaan yang secara selektif diberikan hanya kepada proyek-proyek terbaik di berbagai skala dan wilayah
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/golden-property-awards-2025-ajang-penghargaan-untuk-pengembang-berkualitas/
