Mercu Buana Ajak Masyarakat Perkuat Ekonomi Hijau

Nasional11 Dilihat



RM.id  Rakyat Merdeka – Sejumlah dosen dari Universitas Mercu Buana mengimplementasikan program pengabdian kepada masyarakat yang merupakan poin ketiga dalam Tri Darma Perguruan Tinggi.

Mercu Buana membagikan tips kepada masyarakat ketika menghadapi berbagai tantangan dalam menerapkan praktik hijau atau keberlanjutan.

Tim dosen pelaksana pengabdian masyarakat tahun 2025 Mercu Buana beranggotakan Dewi Nusraningrum, Daru Asih, Dipa Mulia, Wahyu Wibowo, dan Thukas Shilul Imaroh.

Mereka mengambil sampel Pertubuhan Masyarakat Indonesia (Permai), organisasi non-Pemerintah (NGO) yang berbasis di Pulau Pinang, Malaysia.

Perwakilan tim dosen Mercu Buana Dewi Nusraningrum menyampaikan, tantangan Permai menerapkan praktik hijau atau keberlanjutan juga dialami komunitas lainnya.

Baca juga : Bantah Merger Dengan Gojek, Grab Fokus Perkuat Ekonomi Lokal

“Beberapa masalah yang mungkin dihadapi meliputi pengetahuan dan sumber daya terbatas, beberapa anggota mungkin kurang edukasi atau pelatihan tentang praktik hijau yang efektif,” kata Dewi, dalam keterangannya, Jumat (16/5/2025).

Menurut Dewi, tanpa pengetahuan yang cukup tentang cara mengurangi jejak karbon, mengelola limbah, atau menggunakan energi terbarukan, maka impelemtasi praktik hijau menjadi lebih sulit.

“Akses terbatas ke teknologi atau bahan ramah lingkungan juga dapat menghambat upaya ini,” ujar Dewi.

Karena itu, tim pengabdian kepada masyarakat Mercu Buana mendorong komunitas untuk beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat memakan banyak waktu dan usaha.

“Terkadang, kurangnya dukungan dari Pemerintah atau kebijakan yang tidak ramah terhadap praktik hijau juga bisa menjadi hambatan. Tanpa kebijakan atau insentif yang jelas untuk praktik hijau, anggota Permai Pinang mungkin merasa sulit untuk melangkah lebih jauh. Infrastruktur yang mendukung penerapan praktik hijau,” ucapnya.

Baca juga : Lestari Moerdijat: Bangun Kemandirian Masyarakat Dengan Manfaatkan Potensi Kearifan Lokal

READ  Permudah Arus Balik ASDP Kembali Terapkan Diskon Tarif Layanan Ekspres Mulai 3 7 April 2025

Seperti sistem pengelolaan sampah yang efisien atau fasilitas daur ulang yang memadai, mungkin masih terbatas. Tanpa infrastruktur yang memadai, sulit bagi masyarakat untuk mengadopsi kebiasaan baru yang ramah lingkungan.

Mercu ingin berkontribusi dalam praktik manajemen hijau untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Hal ini juga menjadi momentum penting bagi para dosen untuk mengimplementasikan hasil penelitiannya pada masyarakat yang membutuhkan,” ucap Dewi.

Dia berharap program ini dapat diterapkan lebih luas lagi bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Kerja sama ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memperkenalkan praktik manajemen hijau kepada warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri,” pungkas Dewi.

Baca juga : Perayaan Waisak, Prabowo Ajak Masyarakat Rawat Kebhinekaan & Kedamaian

Di kesempatan sama, Dipa Mulia mengungkapkan masalah lainnya yang dihadapi Permai adalah keterbatasan keuangan. Meskipun praktik keberlanjutan lebih hemat biaya dalam jangka panjang, tapi banyak komunitas yang tidak memiliki cukup dana untuk berinvestasi dalam solusi ramah lingkungan.

“Seperti sistem pengelolaan air hujan atau penggunaan energi terbarukan. Sementara, perubahan kebiasaan dan mentalitas menjadi salah satu tantangan utama adalah mengubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat setempat, yang mungkin sudah terbiasa dengan cara hidup yang tidak memperhatikan lingkungan,” papar Dipa.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *