Mengatasi Badai PHK

Nasional1 Dilihat


BUDI RAHMAN HAKIM

BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka – Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) belum juga reda. Hampir setiap pekan, publik disuguhi dengan berita miris PHK ribuan karyawan dari berbagai perusahaan. Akibatnya, jumlah pengangguran pun terus bertambah.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), sepanjang Januari-April 2024, sebanyak 24.036 orang pekerja kena PHK. Jumlah ini pun tentu belum menggambarkan semuanya. Sebab, itu baru data yang tercatat di Kemnaker, yang diambil dari para pekerja formal. Sedangkan untuk informal, yang jumlahnya juga banyak, tidak terekam dalam data tersebut. Jika ditambah dengan mereka, jumlah yang kena PHK bisa lebih banyak lagi.

Jumlah tersebut juga berpotensi bertambah lagi dengan banyaknya perusahaan yang berguguran. Saat ini, banyak ritel dan perusahaan ritel yang tutup dan berencana melakukan PHK. Perusahaan yang masih bertahan ikut melakukan PHK Sebagian karyawannya, karena harus melakukan efisiensi.

Baca juga : Memperbaiki Lingkungan

PHK merupakan salah satu problem penghambat pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya PHK, berarti ada pengangguran baru. Untuk beberapa saat, mereka mungkin masih punya bekal dari pesangon dan jaminan kehilangan pekerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan. Namun, jika tidak segera mendapat pekerjaan baru, daya beli korban PHK ini akan melemah. Hal ini akan berkontribusi pada penurunan permintaan pasar.

Kita akui, saat ini, ada sektor baru yang sedang berkembang dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Contohnya, sektor hilirisasi dan sektor e-commerce.

Namun, perlu diingat, penambahan tenaga kerja baru juga tinggi. Setiap tahun, ada ratusan ribu atau bahkan jutaan dari lulusan perguruan tinggi dan SMA/sederajat yang mencari kerja. Jika jumlah ini tidak terserap baik, sebagian mereka akan menganggur, dan menjadi beban ekonomi.

READ  Update Haji 2025 8 294 Jemaah Haji dari 21 Kloter Diberangkatkan ke Tanah Suci Hari Ini

Baca juga : “Dikepung” Gula

Untuk menyerap mereka, dan juga memberi pekerjaan pada korban PHK tadi, industri di dalam negeri harus baik. Produksinya baik, penjualannya juga baik. Sektor-sektor baru harus tumbuh dengan inovasi dan teknologi tinggi. Penjualan produknya jangan hanya mengandalkan pasar dalam negeri, tapi juga harus mampu bersaing di pasar ekspor.

Sayangnya, kondisi industri kita tidak sebaik angan-angan itu. Sebagian sedang kewalahan akibat digempur barang impor. Sebagian industri tekstil, alasan kaki, perlengkapan rumah tangga, dan furniture tengah megap-megap. Jika mereka gulung tikar, bersiapkan badai PHK akan berlanjut.

Untuk itu, Pemerintah, DPR, dunia usaha, konglomerat, dan entrepreneur harus bersatu guna mengatasi hal ini. Caranya, dengan terus menjaga industri kita agar berjalan baik. Jaga produksinya, jaga kualitasnya, dan juga jaga pasarnya. Dengan begitu, diharapkan ekonomi dapat berputar dengan baik, dan jumlah PHK dapat ditekan sekecil mungkin.


Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News


Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.





Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *