Jakarta, propertyandthecity.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait alias Ara, menegaskan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) kini mulai memperoleh kepercayaan dari masyarakat internasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Ara saat membahas rencana kerja sama investasi antara Indonesia dan Qatar, yang sebelumnya telah diwujudkan dalam bentuk komitmen investasi bersama melalui Danantara.
“Saya hanya mau sampaikan pesan bahwa saat ini Danantara sudah mulai dipercaya oleh masyarakat internasional,” kata Ara di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, ditulis Selasa (15/04/2025).
Ia menambahkan, ketertarikan Qatar terhadap investasi di Indonesia bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Sebagai negara dengan kekuatan ekonomi besar dan posisi penting dalam keuangan global, Qatar disebutnya tidak sembarangan dalam mengambil keputusan investasi.
“Qatar itu bukan negara yang main-main, negara yang sangat maju dan sangat kuat ekonominya ini adalah salah satu pusat keuangan dunia,” ujarnya.
Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menyampaikan komitmen investasi bersama antara Indonesia dan Qatar akan difokuskan pada sektor-sektor prioritas. Di antaranya adalah ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi, infrastruktur digital, kesehatan, dan pariwisata.
Total nilai investasi yang disepakati kedua negara mencapai US$4 miliar, dengan masing-masing pihak (Qatar dan Indonesia) mengalokasikan US$2 miliar.
“Kayak tadi malam Pak Prabowo kan sudah bicara juga dengan Qatar untuk memasukkan dana, melakukan investment fund bareng sama Qatar US$4 miliar. US$2 miliar dari Qatar, juga US$2 miliar dari kita, itu nanti proyek-proyek untuk masuk ke Indonesia, jadi itu bagus,” ungkap Pandu.
Selain menjadi pengelola investasi strategis lintas negara, Danantara juga tengah memperkuat perannya di dalam negeri, khususnya sebagai penyedia likuiditas pasar.
Pandu menyampaikan Danantara siap menjadi liquidity provider atau pemasok likuiditas bagi pasar modal Indonesia. Pasokan tersebut akan bersumber dari akumulasi dividen yang dihimpun dari perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam Danantara.
“Nanti kita lihat dari hasil dividen kita parking dimana, bisa saja salah satunya disana (pasar modal), kurang lebih gitu. Nanti dividen baru akhir bulan ini masuk ke kami (Danantara). Dari situ harus mulai dialokasikan kemana, tentu yang paling cepat ya pertama di public market, tapi tentu kita udah ada proyek-proyek,” ujar Pandu.
Terkait sektor prioritas investasi di pasar modal Indonesia, Pandu menegaskan bahwa pihaknya akan tetap fokus pada potensi keuntungan atau return.
“Yang paling penting fokus simple kita balik ke return-nya. Tapi, kita sekarang udah ada memegang semua saham BUMN yang Tbk (terbuka) kurang lebih ada 18 kalau nggak salah yang ada di pasar modal,” lanjutnya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyatakan pihaknya telah menjalin koordinasi dengan BPI Danantara untuk memperbesar peluang lembaga jasa keuangan (LJK) milik pemerintah agar turut berperan sebagai investor institusional di pasar modal.
“Jadi intinya berbagai hal yang akan dan telah dilakukan ini, akan membuahkan hasil-hasil yang lebih konkret dan membuahkan kemungkinan untuk penguatan sektor riil yang lebih tangguh dan juga pendalaman sektor keuangan yang kita inginkan,” kata Mahendra.
Sementara itu, Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menekankan pentingnya transformasi pasar modal Indonesia. Ia menyayangkan selama ini sektor tersebut cenderung ‘dianaktirikan’, padahal menyimpan potensi besar.
“Insentif perlu digelontorkan, tata kelola diperbaiki, dan regulasi dimutakhirkan,” ujarnya, dikutip dari Antara, Selasa (15/04/2025).
Menurutnya, pasar modal adalah etalase ekonomi nasional yang dapat menggairahkan iklim investasi jika dikelola dengan baik.
“Pasar modal bukan mainan para elite, di negara maju ia menjadi platform untuk menyebarkan kesejahteraan. Masyarakat kebanyakan ikut menikmati berkah, melalui dana pensiun, asuransi dan reksadana yang berinvestasi di bursa efek,” tutup Wijayanto.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/maruarar-sebut-danantara-mulai-dipercaya-masyarakat-internasional/