Hadapi Tarif 32%, Indonesia Siapkan Sejumlah Kartu Tawar ke AS

Infrastruktur6 Dilihat

Jakarta, propertyandthecity.comIndonesia mempersiapkan langkah strategis untuk menghadapi kebijakan tarif impor tinggi dari Amerika Serikat. Dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, delegasi Indonesia akan melakukan kunjungan diplomatik ke AS pada 16–23 April 2025. Fokus utama pertemuan ini adalah negosiasi tarif timbal balik (resiprokal), menanggapi kebijakan tarif 32 persen yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump.

Delegasi ini merupakan utusan resmi Presiden Prabowo Subianto, yang melibatkan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara. Selain Airlangga, Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono turut hadir untuk membahas tarif dan kerja sama ekonomi bilateral.

“Kami akan bertemu dengan USTR, Secretary of Commerce, Secretary of State, dan Secretary of Treasury,” ujar Airlangga dalam konferensi pers, Senin (14/4/2025).

Empat Kartu yang Dibawa Indonesia

Dalam kunjungan ini, delegasi Indonesia membawa sejumlah paket negosiasi yang telah dirancang sebagai alternatif solusi. Di antaranya adalah usulan revitalisasi perjanjian kerja sama perdagangan dan investasi melalui Trade and Investment Framework Agreement (TIFA). Kedua, pemerintah juga akan mengajukan proposal deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs), yang mencakup relaksasi kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di sektor teknologi informasi dan komunikasi, serta evaluasi terhadap kebijakan pelarangan dan pembatasan ekspor-impor barang tertentu.

Selain itu, Indonesia menawarkan peningkatan impor dan investasi dari AS, termasuk dalam bentuk pembelian migas. Pemerintah juga telah menyiapkan skema insentif fiskal dan non-fiskal, seperti penurunan bea masuk, PPh impor, dan PPN impor, untuk memperkuat posisi ekspor Indonesia di pasar AS dan menjaga daya saing nasional.

Airlangga mengungkapkan, Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diundang Presiden Trump untuk membahas isu kebijakan tarif secara langsung.

READ  Pemerintah Siapkan 1.000 Rumah Subsidi untuk Wartawan, 20.000 untuk Petani

“Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diundang untuk membahas tarif langsung dengan Trump,” tambah Airlangga.

Rencana Penambahan Impor AS

Sebagai bagian dari negosiasi, Indonesia akan menyampaikan rencana penambahan impor produk AS senilai 18-19 miliar dolar AS (setara Rp300,6 triliun hingga Rp317,3 triliun).

“Itu bagian dari strategi negosiasi tarif resiprokal,” kata Menko Airlangga.

Produk yang akan diimpor termasuk gandum, kedelai, serta energi seperti LPG dan LNG, yang dibutuhkan di dalam negeri tanpa mengganggu produksi domestik.

Surat Resmi ke Amerika

Indonesia juga telah mengirimkan surat resmi ke AS, mempersiapkan dokumen non-paper yang mencakup tarif dan non-tarif barrier.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan impor bisa dilakukan secara bertahap untuk menutup defisit perdagangan AS yang tercatat sebesar 17,9 miliar dolar AS pada 2024.

Data Kementerian Perdagangan mencatat surplus perdagangan Indonesia dengan AS sebesar 14,34 miliar dolar AS pada 2024, yang sebagian besar berasal dari mesin, pakaian, dan alas kaki.

Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/hadapi-tarif-32-indonesia-siapkan-sejumlah-kartu-tawar-ke-as/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *