Bukan Semata-Mata Ekonomi, Pasar Perumahan Banten Anjlok di Triwulan Awal Tahun 2025

Infrastruktur11 Dilihat

Menteri PKP Sebut Urus PBG Cuma Butuh Beberapa Menit, Ali Tranghanda: Di Lapangan Tak Semudah Itu Pak Ara
Bukan Semata-Mata Ekonomi, Pasar Perumahan Banten Anjlok di Triwulan Awal Tahun 2025

Jakarta, propertyandthecity.com– Kinerja pasar perumahan di wilayah Banten menunjukkan penurunan tajam pada triwulan pertama 2025. Menurut laporan terbaru Indonesia Property Watch (IPW), nilai penjualan perumahan primer di wilayah tersebut anjlok hingga 34,7 persen dibandingkan periode sebelumnya, menjadikannya sebagai penurunan terdalam sejak pandemi Covid-19 pada 2020–2021.

“Penurunan ini tidak hanya dipicu oleh faktor ekonomi global, tapi juga cerminan dari melemahnya daya beli masyarakat dan kehati-hatian investor,” ujar Ali Tranghanda, Konsultan Properti sekaligus CEO Indonesia Property Watch, kepada propertyandthecity.com, Senin, 14 April 2025.

Ali menjelaskan, perlambatan ekonomi global yang dipicu oleh perang tarif antara Amerika Serikat dan Cina telah berdampak secara tidak langsung pada sektor properti nasional. Ketidakpastian global dan gejolak pasar saham membuat banyak investor menahan diri untuk masuk ke pasar properti.

“Di saat yang sama, konsumen end-user juga menghadapi tekanan daya beli, terutama akibat banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) belakangan ini,” kata dia.

Berdasarkan data IPW, seluruh wilayah Banten mengalami tren penurunan penjualan. Tangerang dan Cilegon tercatat sebagai wilayah dengan penurunan paling drastis, masing-masing sebesar 36,9 persen dan 32,0 persen. Di Serang, penurunan nilai penjualan mencapai 13,0 persen.

Jika dilihat berdasarkan tipe rumah, penurunan terbesar terjadi pada rumah tipe besar, yaitu sebesar 48,7 persen. Tipe menengah turun 23,1 persen, dan tipe kecil mengalami penurunan paling ringan, yakni 13,6 persen. Secara total, jumlah unit rumah yang terjual turun 26,3 persen.

Ali menilai penurunan tajam pada segmen rumah besar menandakan mulai jenuhnya pasar investasi properti untuk rumah di atas Rp 2 miliar.

Baca Juga: Dampingi Presiden ke Qatar, Maruarar Promosikan Lahan Hunian Strategis

READ  Menteri PKP Perintahkan Akses Jalan Warga Kapuk Muara ke PIK Harus Dibuka

“Sudah dua tahun terakhir kami memberi peringatan bahwa pasar menengah-atas ini akan mengalami kejenuhan, apalagi banyak pengembang menengah yang ikut-ikutan masuk ke segmen ini tanpa menghitung kapasitas permintaan,” ujarnya.

Menurut dia, lonjakan pasokan tanpa diimbangi oleh permintaan membuat pasar menjadi tidak sehat. Sementara itu, pembangunan rumah di segmen menengah hingga bawah justru semakin sedikit, memperlebar kesenjangan antara harga rumah dan daya beli masyarakat.

Meski begitu, Ali menekankan bahwa penurunan ini harus dilihat sebagai bagian dari siklus alami pasar properti. Namun demikian, pemerintah perlu mengambil langkah yang tepat agar pelemahan ini tidak terus berlanjut.

“Kebijakan yang menyasar masyarakat menengah bawah tentu penting, tapi jangan lupakan masyarakat menengah perkotaan. Pasar akan tumbuh lebih sehat jika didukung kebijakan yang menyeluruh,” kata dia.

Baca Juga: Menteri PKP Sebut Urus PBG Cuma Butuh Beberapa Menit, Ali Tranghanda: Di Lapangan Tak Semudah Itu Pak Ara

Baca Juga: Indonesia Gaet Potensi Investasi Qatar untuk Bangun Rumah MBR

Ali juga mengingatkan bahwa meskipun dampak perang tarif tidak bersifat langsung terhadap properti, pemerintah perlu menjaga fundamental pasar agar kebijakan jangka pendek tidak menimbulkan efek jangka panjang yang merugikan. (*)


Artikel ini Disadur Dari Berita : https://propertyandthecity.com/bukan-semata-mata-ekonomi-pasar-perumahan-banten-anjlok-di-triwulan-awal-tahun-2025/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *